bag 6. Kapten.

393 60 4
                                    


*****

"Akhirnya sampai!" Zhan turun dari sebuah mobil jeep yang beberapa jam lalu membawanya ke lokasi pengungsian. Di sini, Zhan akan memulai awal baru untuknya, sebagai seorang suka relawan yang akan membantu.

"Kau, anak baru itu?" seorang pria dengan seragam militer mendekati Zhan. Zhan hanya mengangguk karena dia belum mengenal tempat itu.

"Aku Joan, ayo, aku akan mengantarmu ke tendamu." Zhan mengikutinya segera.

"Apa di sini memang selalu seperti ini?" berisik, berantakan dan juga kotor.

"Kami sibuk mengurus hal lain, apa kau baru pertama kali menjadi suka relawan?" Zhan mengangguk lagi.

"Iya, ini pertama kalinya."

"Semoga kau bisa bertahan, walaupun tempat ini rawan, tapi sudah tidak lagi ada ancaman gempa susulan, kecuali jika di daerah pesisir pantai sana. Kau tidak harus ke sana." Zhan mengerti.

"Mm, Tuan Joan, apa kau adalah pemandu ku? Ku dengar ada pemandu yang akan menjelaskan tentang situasi daerah ini dan juga membantuku untuk mengurus beberapa hal?" Joan menatap Zhan sesaat lalu menghembuskan napasnya.

"Bukan aku, dia sudah ada di tendamu, dan aku akan memberimu saran, sebaiknya jangan buat dia marah. Dia cukup berbahaya saat marah, jadi sebisa mungkin, cobalah buat dia senang. Kau mengerti!" Zhan mengangguk dengan cepat. Siapa yang mau di marahi.

"Kau terlambat!" Zhan terkejut.

"Itu dia, pembimbingmu."

"Dia sedikit terlambat, bukan salahnya. Mobil jemputannya tidak datang tepat waktu." jelas Joan pada pria itu.

"Letakkan barangmu, dan cepat bergegas. Kita harus pergi berkeliling." Zhan awalnya kebingungan, lalu Joan menjelaskan.

"Ku dengar, kau di kirim ke sini untuk menjadi asisten pengawas. Dia adalah kapten yang akan menjadi atasanmu." jelasnya. Zhan mengangguk mengerti.

"Aku akan merapikan barangku dulu ..."

"Letakkan saja di sana, dan cepat ikut denganku."

"Baik!" Zhan meletakkan barangnya asal di dalam tenda, lalu berlari mengejar pria yang akan menjadi atasannya.

"Apa yang harus aku lakukan?" Zhan sebenarnya tidak tau sama sekali tugas apa yang harus dia lakukan, karena dia saja bahkan tak pernah keluar dari rumah, jangankan keluar rumah, mengerjakan pekerjaan rumah saja tidak pernah.

"Ikuti saja aku. Kau akan tau nanti."

"Baiklah ..." Zhan berjalan mengekor. "Ngomong-ngomong, aku harus memanggilmu apa?" pria itu menghentikan langkahnya, menatap Zhan dari atas ke bawah lalu kembali lagi ke atas.

"Kau bahkan tidak pernah memegang sapu, tapi pergi ke tempat seperti ini. Apa kau sedang membuat konten atau sesuatu? Jika iya, lebih baik kau pulang saja."

"Huh?" Zhan tidak tau jika pria itu menyebalkan.

"Aku sudah bertemu orang sepertimu beberapa kali. Jika kau datang hanya untuk mencari sensasi dan followers, lebih baik berhenti sekarang. Keberadaanmu tidak di butuhkan." Zhan mengepalkan tangannya, dia merasa sangat kesal.

"Aku hanya bertanya, bagaimana aku harus memanggilmu, kenapa kau berkata hal seperti itu!"

"Aku Wang Yibo, dan orang-orang memanggilku Kapten."

"Baiklah, Kapten Wang, katakan saja apa yang harus aku lakukan, dan jangan membuat semuanya menjadi rumit, aku akan menyelesaikan tugasku dan kau juga sama. Kita hanya rekan saja, jadi tidak perlu menceramahi ku, hidupku biar aku saja yang mengurusnya!"

"Dasar keras kepala. Terserah kau saja." Kapten Wang berjalan lagi, meninggalkan Xiao Zhan yang dengan berlari kecil mengejarnya.

****

"Aaahhh lelah sekali!" Zhan merebahkan tubuhnya di dalam tenda. Tubuhnya sangat lelah, ini pertama kalinya dia merasa sangat lelah seperti itu.

"Kau Zhan kan, anak baru itu?" Zhan kaget, ternyata dia tidak sendirian di dalam tenda.

"Iya, kau siapa?"

"Oh, kami juga suka relawan sepertimu."

"Kami?" Zhan tidak melihat orang lain selain pria yang mengajaknya bicara itu.

"Oh, ada dua orang lagi, tapi mereka masih ada di luar, mereka mendapat tugas jaga malam."

"Aah, maaf, bagaimana aku bisa memanggilmu?" pria itu tersenyum, lalu mengulurkan tangannya.

"Aku Yu Bin. Semoga kita bisa bekerja sama."

"Iyaa, salam kenal. Aku Sean Zhan."

"Oh Zhan, apa pembimbing mu adalah Kapten Wang?"

"Ya, dari mana kau tau?"

"Kita sama, pembimbingku juga kapten Wang. Besok kita akan pergi ke pesisir untuk membersihkan daerah sana. Kita akan pergi bersama." Zhan tidak bisa membayangkan, bagaimana lelahnya itu. Hari ini saja sudah mrlelahkan. "Apa kau tidak masalah dengan itu?"

"Ya tentu. Aku akan baik-baik saja."

"Syukurlah. Kalau begitu selamat tidur, besok kita harus bangun lebih pagi."

"Aku ingin pergi mandi, tapi ... Aku merasa sangat gerah dan butuh mandi, di mana aku bisa mendapatkan air untuk mandi." Yu Bin tersenyum lalu menjelaskan.

"Di belakang, ada sungai yang bisa kau gunakan, jika kau butuh toilet, ada gedung di sebelah sana, kau bisa pergi ke sana, tapi di sana airnya terbatas, jadi kita tidak bisa mandi di sana." jelas Yu Bin sambil menunjuk keluar tenda. "Di luar cukup gelap, Apa aku perlu mengantarmu."

"Tidak apa-apa. Kau juga pasti lelah, aku akan pergi sendiri." Zhan mengambil alat mandi dan pakaian ganti untuknya, ini hari pertama, tapi dia sudah kelelahan sekarang. Bagaimana dia harus menghabiskan 5 bulan masa percobaannya. Semoga dia bisa melewatinya dengan baik.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Salju Yang PanasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang