bag 07. Terluka.

480 61 13
                                    


*****

"Lekas bergerak, kita akan menyelesaikan bagian ini hari ini, dan lanjutkan lagi besok." Zhan menatap Yibo dengan pandangan lelah. Bagaimana mungkin itu akan selesai. Pekerjaan ini sangat banyak.

"Kapten, aku tidak yakin kita akan selesai hari ini." Zhan memprotes.

"Apa kau ingin meninggalkan pekerjaanmu, jika iya, lebih baik kau pulang saja. Tenagamu tidak di butuhkan di sini!" ucap Yibo sambil melangkah menjauh. Zhan menghela napasnya lalu melanjutkan untuk membersihkan sisa-sisa gempa. Di mana mereka harus mencari apapun yang masih bisa di gunakan, atau di pakai. Dan kadang mereka juga menyelamatkan beberapa hewan yang masih bisa di selamatkan.

"Zhan, jika kau lelah, istirahat saja dulu. Wajahmu kelihatan pucat." Yu Bin menatap Zhan kasihan, bagaimana tidak, sudah tiga hari mereka melakukan pekerjaan itu, dan Zhan itu pemula yang benar-benar tidak tau apapun. Tapi kapten Yibo sudah menugaskannya banyak hal.

"Tidak apa. Aku masih bisa!" Zhan kembali dengan pekerjaannya.

   Di sisi lain, Yibo melangkah ke arah hutan, di mana beberapa rekannya sedang melakukan tugas mereka. "Kau terlalu keras pada si pemula itu, Yibo." Yibo terdiam saat di tegur. Melihat ke arah Zhan yang tengah sibuk dengan pekerjaannya.

"Tuan Zhang benar, kenapa kau begitu keras padanya." Yibo mengalihkan tatapannya dan berkata.

"Tempat ini bukan tempat bermain, lihat saja tangan dan kakinya, bahkan aku yakin dia tidak pernah terkena sinar matahari. Dia kesini pasti hanya karena iseng, satu atau dua hari lagi, dia pasti akan menyerah." Yibo mengambil sebotol minuman dan menenggaknya.

"Yang ku lihat tidak begitu." Zhang Min menggeleng sambil memperhatikan Zhan. "Dia terlihat memiliki tekad. Setidaknya dia memiliki mata yang penuh ambisi." lanjutnya.

"Bukan satu dua orang yang datang hanya untuk cari sensasi. Aku sudah sering bertemu dengan orang-orang macam mereka." Yibo menggeleng pelan.

"Ya, kau benar, kecuali satu orang, tunanganmu itu." Yibo langsung diam, tak menanggapi bahkan tak memperdulikan perkataan rekannya itu. Feng Gao yang duduk di sebelah Zhang Min menyiku lengannya.

"Jangan membahasnya lagi, dia sudah tenang di sana. Kenapa kau menyebut lagi." Feng Gao melirik Yibo yang hanya bisa diam.

"Aku berkata yang sebenarnya. Cheng Xiao memang sukarelawan yang paling lama tinggal di sini kan. Dia sudah sering membantu banyak orang di sini." Yibo melengos pergi, baru beberapa langkah, suara dari arah tengah terdengar.

"Zhan! Apa yang terjadi. Kapten!" Yibo segera berlari ke tengah, di antara reruntuhan bangunan, Zhan sudah berbaring tak sadarkan diri.

"Apa yang terjadi?" Yibo mengangkat Zhan dan membawanya ke tepi.

"Aku tidak tau, saat kami sedang membersihkan area di sana, Zhan tiba-tiba saja jatuh dan pingsan." Yibo menatap Yu Bin dan berkata.

"Baiklah, hari ini sampai di sini saja. Kau istirahatlah. Besok jam 7 harus sudah ada di lokasi."

"Baik kapten!" Yibo merangkul bahu Zhan dan membawanya ke tenda terdekat. Tenda itu miliknya dan dia tinggal sendiri di tenda itu. Yibo membaringkan Zhan dan mengambil beberapa peralatan medis.

   Zhan mulai membuka matanya saat mencium aroma menyengat hidungnya. "Woaaah Kapten!" Zhan segera terbangun dan kaget melihat Yibo yang duduk di sebelahnya.

"Berisik! Ini sudah malam! Mereka sedang tidur." Zhan menutup mulutnya dengan kedua tangan.

"Di mana aku?" bisiknya super pelan. Yibo hampir tertawa melihatnya.

Salju Yang PanasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang