bag 15. Percaya Padaku.

442 49 5
                                    


*****

"Wang Yibo!" Xiao Zhan terkejut melihatnya, Wang Yibo juga mendapat kenaikan pangkat di hari yang sama dengan Kakaknya? Jadi selama ini Wang Yibo ada di kota ini? Tapi kenapa dia tidak menemuinya?

"Boy, ada apa?" Xiao Jun ayah Xiao Zhan menatap khawatir Xiao Zhan saat pria manis itu kembali memegang dadanya, apakah putranya itu kembali merasakan sakit? "Kita kembali saja sekarang!"

"Pa, tidak aku tidak mau kembali." Xiao Zhan seperti biasa keras kepala. "Pa apa kamu kenal dengan dia?" pria yang berbaris di depan itu. Xiao Jun menatap satu persatu, lalu bertanya bingung.

"Apa kamu mengenalnya?"

"Dia pria itu, yang di sana!"

"Ada apa dengannya?"

"Aku ingin bertemu dengannya!" Xiao Zhan merengek seperti biasanya, membuat Xiao Jun merasa bingung. Pasalnya dia sudah berjanji pada Xiao Haikuan untuk segera membawa Xiao Zhan pulang setelah pelantikan dirinya selesai.

"Zhan, sebaiknya kita pulang saja. Kau tau, Kuan akan marah jika dia tau, kita tidak langsung pulang."

"Pa, percaya padaku, aku pernah bercerita tentang seseorang yang ada di tempat pengungsian kan? Itulah dia!" jelas Xiao Zhan. Xiao Jun menatap Wang Yibo dalam diam, benarkah pria itu yang bisa membuat Xiao Zhan merasa tenang? Itukah dia?

"Tidak Zhan, sebaiknya kita pulang saja."

"Pa, aku mohon ..." Xiao Jun akhirnya mengalah, keduanya pergi ke sebuah ruangan, sebelum itu, Xiao Jun meminta tolong agar seseorang memanggil Wang Yibo untuknya.

    Setelah menunggu sekitar 10 menit, pintu ruangan di ketuk dari luar, Wang Yibo masuk dengan raut datar seperti biasanya, memberi hormat pada Xiao Jun seorang veteran yang sudah pensiun.

"Kapten!" Xiao Zhan segera berdiri dan langsung memeluk Wang Yibo tanpa ragu. Tentu saja, hal itu membuat kedua orang tua Xiao Zhan terkejut, begitu juga dengan Wang Yibo sendiri.

"Zhan ..." suara Wang Yibo tertahan. Dia berusaha untuk melepas pelukan Xiao Zhan, tapi Xiao Zhan tak menghiraukannya, dia masih menikmati perasaan aman dan damai yang tidak bisa dia temukan di diri orang lain.

"Xiao Zhan, apa yang kamu lakukan?" Xiao Jun mendekat dan menarik putranya untuk menjauh.

"Pa, aku sudah bilang ..."

"Aku setuju untuk kau menemuinya, tapi bukan seperti ini!" Xiao Zhan merasa sedih. Matanya berkaca-kaca dan siap menangis, saat itu, Xiao Haikuan masuk ke dalam ruangan. Melihat suasana yang aneh di ruangan itu.

"Pa, ada apa?" Wang Yibo yang melihat Kuan masuk segera memberi hormat. Kuan dengan santai membalasnya lalu segera mendekati Xiao Zhan yang sudah hampir menangis.

"Ge ..." Xiao Zhan langsung menangis begitu melihat wajah Kakaknya, berhambur ke pelukannya dan mengadukan perbuatan sang Ayah yang melarang dirinya sekedar menyapa Wang Yibo.

    Mendengar hal itu, Kuan menatap Yibo dalam diam, dia baru ingat pria itu, setelah kejadian sebelum dia kembali ke kota, dia melihat Xiao Zhan memeluknya. Jadi Kuan mencari tau tentang Yibo.

   Pria itu adalah mantan tunangan dari gadis yang mendonorkan jantungnya untuk Xiao Zhan. Bukan hal baik jika Xiao Zhan bergaul dengannya, kemungkinan Xiao Zhan hanya akan tersakiti nantinya.

"Kamu, pergilah dulu. Ini masalah keluargaku." Yibo bergeming, dia tak langsung pergi hanya mendengar perintah Kuan.

      Tatapannya beradu dengan tatapan Xiao Zhan yang sudah menangis. Ingin sekali dirinya menghapus air mata itu, dan setidaknya memenangkannya. Tapi Kuan tampak tak nyaman dengan keberadaannya di ruangan itu.

Salju Yang PanasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang