09. Tragedi

29 5 6
                                    

HAPPY READING;⁠)

{+×+&Itzy}✓


SuciSalsabillah5

*****

Pagi- pagi sekali Yeji sudah berangkat sekolah. Sekarang ia berjalan lesuh di koridor sekolah yang masih sangat sepi menuju tempat dimana kelasnya berada sambil sesekali menghembuskan nafas berat.

Yeji lelah, dia udah capek sama hidupnya yang nggak bisa lepas sama yang namanya kengkangan ortunya.

Jika ortunya tak bisa mendukungnya setidaknya biarkan dia hidup dengan tenang. Toh lagi pula 5 thn terakhir ini Yeji berhasil hidup sendiri tanpa bantuan campur tangan ortunya itu.
Bahkan usaha cafenya pun sukses.

Sebenarnya apa yang mereka inginkan. Bukankah dari awal dia tidak di inginkan, oke Yeji pergi. Dan setelahnya mereka ingin Yeji kembali! Benar-benar nggak waras.

Kemarin Yeji mendapat SMS dari ayahnya. Isi pesannya tetap saja tak berubah sama seperti 5 tahun belakangan. Memaksa dan terus menekannya dengan berbagai macam alasan
Ah sudahlah! Lagi pula ia sudah mengganti nomornya. Ia harap kali ini ayahnya tak mengetahui nomor barunya.

Berhenti dari lamunannya, dia seketika bergidik merinding. Agaknya dia baru ngeh dengan keadaan sekolahnya yang masih sangat sepi. Jika dilihat - lihat serem juga ya!.

Maklum guys Yeji selama ini nggak pernah berangkat sepagi ini. Kalau bukan karena ancaman pak ketu buat piket dia nggak akan tuh berangkat pagi-pagi banget.

Oke sekarang Yeji udah sampai tepat di depan pintu kelasnya. Tangannya pun bergerak membuka pintu kelas, semoga saja tidak di kunci.

Cklekk..

Kriieettt...

Yap berhasil! Ternyata tidak di kunci.
Kelasnya gelap sekali cuma mendapat penerangan dari arah pintu yang ia buka.

Mengalihkan keadaan gelap. Fokus Yeji langsung tertuju pada 2 orang laki-laki yang sedang berdiri berhadapan. Satunya memakai pakaian serba hitam dan tertutup dan satunya lagi adalah .. Soobin???

Setelah itu netranya menangkap genangan cair berwarna merah yang ada di antara 2 laki-laki itu. Tanpa babibu lagi Yeji langsung saja mendongakkan kepalanya keatas.

"AAAAAA!!!" seketika matanya membola sambil berteriak shock.

Bagaimana tidak shock! Dia baru saja melihat chaeryeong dengan keadaan tergantung oleh tali yang melilit lehernya.

Juga dalam keadaan mengenaskan, kulitnya penuh luka sayatan yang sukses membuat darahnya setia menetes membasahi lantai di bawahnya bahkan membuat seragamnya yang semula putih bersih menjadi merah darah.

" A-apa ini! ka- kalian-"

' Dugh'
'Argh'

Ucapan yeji terpaksa terhenti tatkala sebuah balok kayu menghantam belakang kepalanya dan hal itu sukses merenggut kesadarannya.

" Bin! kita harus pergi sekarang!" ujar sang pelaku yang membuat yeji pingsan, dia Lia.

" Gimana sama mereka?" ucap Soobin yang masih bergeming di tempatnya sambil menatap dua raga temannya.

" Udah lebih baik kita pergi dulu!" saut Ryujin yang baru sampai di ikuti Kai di belakangnya.

" woy! cepetan keburu ada orang!" Ujar Kai lalu berlari lebih dulu memimpin mereka.

TBC....

Votenya guys ~
Oke makasih ;⁠)

Revenge|| TXTITZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang