10. Penghianat dimulai

25 6 6
                                    

HAPPY READING;⁠)

{+×+&Itzy}✓

By. SuciSalsabillah5

*****

Dan disinilah mereka berada, di gudang sekolah.


" Nggak! ini nggak bener, kita harus lurusin semuanya!" Soobin menolak mentah- mentah.

" Iya gue ngerti itu bin! Tapi nggak seharusnya kita gegabah, kalau enggak kita bakal kejebak." ujar Ryujin.

" Aish! peneror sialan!" umpat kai sambil menendang tumpukan bangku yang sudah tak layak guna sehingga berhasil menimbulkan suara gaduh dari bangku yang jatuh beradu dengan lantai.

" Kai bisa tenang dulu nggak sih! Nanti kalau ada orang kesini gimana!" peringatan itu ditujukan oleh Ryujin pada Kai.

" Gimana bisa tenang Ji! peneror itu udah kelewatan, gue heran kenapa sikap lo kayak b aja gini, dia udah se enak jidat mempermainkan kita selama tujuh tahun terakhir loh! Terus sekarang dia udah berhasil hilangin satu nyawa teman kita! sahabat kita!" Bukan, itu bukan Kai melainkan Soobin yang berbicara dengan nada naik satu oktaf.

" Bukannya gue nggak kesel ya sama peneror ini! jujur gue capek bin! gue lelah! Tapi di situasi kayak gini gue mencoba untuk berfikir dewasa."

" Stop! cukup! dari pada kalian debat nggak guna, mendingan kita cepet harus bergerak nyusun rencana!" sela Lia sebelum ketiga orang di hadapannya debat lagi.

" Iya gue tau! tapi cara apa hah?!"

Menghembuskan nafas dengan kasar. Lia dengan segera memberikan laptop pada soobin.

" Nggak gue nggak bisa lakuin ini!" Tolak soobin. Tanpa lia berbicara pun dia tau apa yang ada di otak licik gadis itu.

" Terus apa hah? apa yang bisa kita lakuin sekarang?! cuma ini bin! cuma ini!" ujar Lia agak membentak tak suka atas penolakan soobin.

" Gila lo suruh soobin memanipulasi cctv sekolah dan jebak Yeji! Nggak kita nggak akan lakuin ini Li. Yeji nggak ada sangkut pautnya." ujar Ryujin yang juga paham atas pemikiran Lia sambil merampas laptop yang ada di tangan Lia.

" Gue setuju! pasti ada cara lain kan! tanpa melibatkan orang luar!" Kai menyaut.

" Jadi kalian ingin kita tertangkap dan bertanggung jawab atas kematian Chaeryeong." sungut Lia.

Ucapan Lia berhasil membuat mereka bungkam. Untuk sejenak mereka merenung memikirkan apa yang sebaiknya mereka lakukan. Apakah hanya ini saja satu- satunya cara, dengan menjebak teman sendiri?

" Dari awal pun ini rencana si peneror membuat kita terjebak atas kasus pembunuhan ini. Lalu nama besar keluarga kita akan tercemar."

" iya oke! lo bener Li, bohong kalau gue bilang semua omongan lo salah, tapi—nusuk temen dari belakang ?sorry gue nggak bisa!" ujar soobin yang tetap kekeuh dari pendiriannya.

" Tapi setelah dipikir- pikir kayaknya itu cara terbaik untuk saat ini!" Kai berpendapat. Mendengarnya Lia tersenyum miring sesaat.

Berbeda dengan soobin yang menatap tak percaya. dan kini dia beralih pada Ryujin menuntut jawaban Ryujin.

" Jujur gue udah capek, Bin! Lo— Lo lakuin apa yang di bilang Lia." ucapnya sambil menyerahkan laptop tadi.

" Gue bener- bener nggak percaya sama kalian! kalian se tega ini—"

" Udah lah bin! kita cuma manusia biasa, bukan malaikat yang nggak punya dosa! apa salahnya lakuin ini untuk saat ini." ujar Lia kembali.

" Iya bin! untuk saat ini aja, pliss lakuin! nanti saat keadaan membaik kita tolong Yeji biar bebas dari semua tuduhan itu!"

" Cuma untuk saat ini?"tanya Soobin dan dibalas anggukan oleh Ryujin dan Kai.

" Kita bakal bantu bersihin nama baik Yeji setelahnya." tambah Ryujin meyakinkan.

" oke gue bakal lakuin!" putus Soobin
pada akhirnya.





' maaf ji!'- c.s.b.

TBC....

Votenya guys ~
Oke makasih ;⁠)

Revenge|| TXTITZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang