08. Teror

21 4 6
                                    

HAPPY READING;⁠)

{+×+&Itzy}✓

SuciSalsabillah5

*****

"Maaf mas adakah yang ingin di pesan??"

Mendengar suara salah satu pegawai cafe, Soobin yang sedang bermain ponselnya akhirnya menoleh.

" Maaf saya pesennya nanti aja, nunggu temen-temen saya Dateng dulu!" Jawabnya sambil menampilkan senyum Pipit yang menjadi icon nya itu.

"Oh baik lah kalau begitu mas saya permisi!!"

Tak lama kemudian lonceng pintu cafe berbunyi menandakan adanya pembeli baru yang masuk.

Disanalah ke empat orang yang sedang ia tunggu-tunggu akhirnya menampakkan wujudnya.

Berjalan menghampiri keberadaan Soobin di meja paling pojok sendiri yang sangat cocok sekali untuk berdiskusi.

"Bin udah lama disini??" Tanya beomgyu.

"Menurut Lo?" Soobin hanya mendengus kesal.
"Empat jam nying gue nunggu in kalian! laper tau nggak, mana gue chat nggak di bales-bales kampret emang!" Lanjut nya kemudian.

"Lah ngapa Lo nggak pesen makanan, kan ini di cafe bukan hutan yang kalau mau makan harus cosplay jadi Tarzan dulu!!" Ryujin angkat bicara.

"Lah iya ya!!"

"Kita ber empat nggak telat bin! Lo nya aja yang ke cepetan!!" Papar Hueningka.

" Mana ada kita kan janjiannya jam 5 sore!" Soobin kekeuh.

"Awalnya sih jam segitu tapi Beomgyu ada urusan katanya jadi di undur deh, emangnya Beomgyu nggak ngabarin??" Mendengar ucapan Chaeryeong, Soobin pun memutar kepala menghadap Beomgyu.

"Ehehheh kayaknya gue kelupaan deh!!" Ujar Beomgyu dengan watados.

"Aseemmm!!!" Ada tempat penggadaian teman nggak sih?? Kalau iya Soobin mau gadain Beomgyu secepatnya.

"Udahlah guys sekarang kita serius!" Pecah Chaeryeong.

" Jadi gimana? cuma kita doang, Lia mana??" Tanya Ryujin.

"Nggak tau dia nggak aktif sejak kemarin." Jawab Soobin.

"Orang itu!! Apakah orang itu sudah melakukan sesuatu padanya??" Chaeryeong curiga.

"Pasti!! Itu pasti Chaer! Orang itu nggak akan buat kita tenang bahkan sekarang mau napas aja susah, kapan ya kita bisa hidup tenang?" Keluh Hueningka.

Terlihat tidak ada masalah namun nyatanya kehidupan ke lima orang ini tak se tentram yang di bayangkan.

Tujuh tahun!! Sudah tujuh tahun lamanya mereka hidup dibawah bayang-bayang teror tanpa bisa mengadu dan melawan.

"Bener sih! Bahkan 2 hari yang lalu gue hampir dibuat celaka." Papar Ryujin.

" Lo di apa in jin??" Tanya Beomgyu.

"Ini gila, orang itu udah gila!! Masa kemarin tubuh gue hampir aja kebelah jadi dua?"

" Maksud??" Soobin mengernyit bingung.

" Gue kemarin pulang dari mall ..nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba ada kapak jatoh dari roftoop mall dan hampir aja ngebelah gue kalau aja gue nggak cepet ngehindar gue udah nggak hidup lagi sekarang!!"

" kenapa Lo nggak bilang Ryu??" Tanya Chaeryeong.

" Maaf gue nggak mau aja kalian jadi takut juga!"

" Sial! Dia maunya apa sih??" Umpat Hueningka

" Yang gue tangkep dari sini!! Orang itu mulai lebih menggila setelah kita gabung dan di pertemukan!!" Chaeryeong angkat bicara

" iya-iya Lo betul Chaer!! Setelah dipikir-pikir ancaman yang orang itu berikan belum pernah se bahaya ini, ancaman yang di berikan mulai menggila semenjak kita ber enam tau jika sebenarnya kita di teror dengan peneror yang sama 2 hari yang lalu...iya kan?? Papar Ryujin.

" Arrggh!! Sebenarnya salah kita apa sih??" Geram Soobin frustasi.

" Salah bin! Salah besar" celetuk Beomgyu menanggapi dengan air muka yang tak pernah ia tampakkan sebelumnya....Eerrr mungkinkah ini mode serius dari seorang Choi Beomgyu?? Entahlah hanya Beomgyu yang tahu.

Mendengarnya alis ke empat temanya mengernyit bingung.

"Orang itu, dia ingin balas dendam!!" Lanjut Beomgyu masih mempertahankan raut muka yang dingin.

"Iya tau gyu! Tapi motifnya itu loh apa??" Ryujin bertanya

" he em padahal gue nggak ada rasa udah bikin kesalahan sama orang Sampek si orang itu dendam." Lanjut Hueningka.

"Mungkin bukan kalian yang bikin kesalahan, tapi apa yang terjadi di masa lalu kita nggak pernah tau kan??" Beomgyu menguatkan opininya.

" Kalau pun itu masa lalu kenapa harus kita juga yang kena?? Jika itu bersangkutan dengan orang tua kita kenapa dendam itu nggak berhenti bersama kecelakaan beruntun yang terjadi 7 tahun yang lalu??" Soobin berpendapat.

Yap! Sebuah fun fact baru bagi mereka semua tatkala mengetahui bahwa orang tua mereka ber lima meninggal dalam kecelakaan beruntun 7 tahun lalu di tempat yang sama dan di waktu yang sama pula.

"Orang itu ingin semuanya binasa habis tak tersisa yang artinya semua keturunannya harus mati di tangannya."

" Nggak masuk akal Gyu! Yang berbuat salah siapa yang menanggung siapa, nggak adil Gyu! Itu nggak adil buat kita!!" Hueningka membantah.

" Memang nggak adil!! Tapi kita juga nggk tau seberapa nggak adilnya orang itu di masa lalu Kai!"

" cukup!! Ini kenapa Lo malah kayak bela in si peneror sialan itu sih Gyu??" Ryujin menengahi.

" Gue nggak belain!"

" Terus kenapa lagak Lo kayak Lo si paling ngerti aja apa yang di pikirin dan di rasain si peneror!" Serang Ryujin kembali.

Mendengar itu Beomgyu tertegun sejenak.

" Ya itu gue cuma berspekulasi Jin!! Gue mencoba untuk kasih cerita dari sudut pandang si peneror! Cuma spekulasi doang, nggak lebih! Kalau kalian mau percaya sama apa yang gue omongin atau enggak ya silahkan terserah."

Tak lama kemudian suara dering ponsel Soobin memecahkan keheningan di meja tersebut.

" Halo!"

" Bin!"

" Lia??"

" iya ini aku"

" Kamu dimana?"

" Aku ada di rumah sakit sekarang, kemarin pas bolos aku dapet SMS dari orang itu, nggak taunya pas mau nyebrang ada truk yang nerobos lampu merah dan berhasil nyerempet aku. Bin! Tadi orang itu SMS lagi—

— orang itu bilang kalau dia ingin data kecelakaan yang terjadi 7 tahun yang lalu, paling lambat besok pagi kalau dia nggak dapet itu maka dia akan berbuat yang lebih gila lagi dari ini."


TBC....

Votenya guys ~
Oke makasih;⁠)



Revenge|| TXTITZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang