Happy reading
„
„
„Setelah 40 menit diperjalanan,mereka sampai di perumahan Ganeeta
"Gan ini kita udah sampai" ucap Ekadanta
"Yaudah ayo turun" ajak Ganeeta
Ting tong
Ting tongSuara bel pintu rumah Ganeeta
"Bunda Ganeeta pulang" teriak Ganeeta
"Bisa gak gausah teriak,sakit nih kuping gw" ucap Ekadanta menutup kedua telinganya
"Sorry..." lirih Ganeeta
Ceklek
Pintu terbuka menunjukkan seorang wanita ya benar bundanya Ganeeta
"Eh ada nak Ekadanta" kaget Bunda dengan senyum
"Malam tante" sapa Ekadanta sambil mencium tangan bunda Wendy
"Yaudah masuk kalian" ucap bunda
"Ayo masuk,jangan bengong aja kulkas" ajak Ganeeta
Ekadanta hanya menghiraukan saja dengan apa yang ia dengar dari Ganeeta
"Bunda Ganeeta ke kamar dulu ya mau mandi" ucap Ganeeta
"Iya nih pantes bau apaan ya bunda cium gak sedap banget,ternyata kamu" ledek bunda
"Aaaa bunda mah,males aku" kesal Ganeeta yang pergi begitu saja
"Dih dasar pundungan anaknya" ucap bunda
"Maaf ya nak danta" lanjutnya
"Oh gpp ko tan" ucap Ekadanta
15 menit berlalu Ganeeta sudah selesai mandi dengan pakaian piyamanya,ia segera turun kebawah untuk makan malam
"Bun ayah mana?" tanya Ganeeta sambil menuruni anak tangga
"Ayah ditaman belakang lagi menyiram tanaman" ucap bunda
"Yaudah aku susul ayah dulu kebelakang" ucap Ganeeta
"Ayah" ucap Ganeeta yang berlari lari kecil
"Eh anak ayah udah pulang dari kampus" ucap ayah
"Yah aku udah bawa cowok yang kemarin ayah kepoin" gugup Ganeeta
"Wih serius nih mana anaknya?" tanya antusias ayah
"Diruang tamu sama bunda" ucap Ganeeta
"Ayo kesana sekalian makan malam" ajak ayah
"Nak Ekadanta itu ayahnya Ganeeta" ucap bunda sambil menunjuk
"Hallo om saya temannya Ganeeta" ucap sopan Ekadanta sambil mencium tangan ayah Yoga
"Tampan sekali kamu nak" puji ayah
"Dih tampan dari mana spek kulkas begitu" celetuk Ganeeta
"Ck...dasar mak lampir" batin Ekadanta
"kok pada bengong jadinya,ayo duduk" ucap Bunda
Mereka pun menyantap makanan masing² dengan lahap tidak ada pembicaraan disana,karena tidak baik kalo lagi makan berbicara
Acara makan malam pun telah selesai,jam menunjukkan pukul 22.00 malam
"Tan,om Terimakasih banyak ya untuk makan malamnya" ucap Ekadanta
"Dih masa terimakasihnya sama ortu gw doank,sama gw nggak nih" ucap Ganeeta sambik menaikki satu alisnya
"Sorry iya makasih ya Ganeeta" gugup Ekadanta menggaruk tengkuk leher yang tak gatal
"Sering² kesini ya nak Ekadanta" ucap ayah
"Iya om kalo gak sibuk" balas Ekadanta
"Emm om,tan dan Gan saya pamit dulu ya" pamit Ekadanta
"Hati²" gumam Ganeeta
yang masih bisa didengar kedua ortunya dan Ekadanta"siap" ucap Ekadanta sekaligus meninggalkan perkarangan rumah Ganeeta
"Cie khawatir" ledek ke2 ortunya
"Ish apasih,udah ah masuk aja tuh lihat langit sudah gelap gulita" kesal Ganeeta dengan pipi yang sudah merah merona dan pergi begitu saja
"Dasar anak kamu tuh" ucap bunda
"Anak kamu juga,sifatnya tapi lebih kaya kamu suka pundungan" ledek ayah
"Ish,bugh" kesal bunda memukul lengan ayah
"Duh sakit" ucap ayah sambil mengelus lengan yang abis dipukul oleh istrinya
To Be Continued.....