Happy reading”
”
”Keesokan harinya sinar matahari yang terik menyinari kota Yogyakarta
Ganeeta yang sudah siap untuk pulang ke Jakarta, menarik kopernya ke luar kamar villa
"Loh kamu mau kemana?" tanya Ayah
"Pulang" balas Ganeeta
"Gak bisa gitu kita baru sehari disini" ucap Ayah
"Kalo Ayah mau disini yaudah gpp tapi aku mau balik ke Jakarta" ucap Ganeeta
"Biarin ajalah om emang kepala batu jadi susah di bilangin" saut Lino yang baru keluar dari kamarnya
"Apa lu nimbrung aja" teriak Ganeeta
"Biarin wleee" ucap Lino dengan menjulurkan lidah nya
"KURANG AJAR LINO" marah Ganeeta berlari kearah Lino
"Nih rasain buat lu yang udah jadi penggangu di hidup gw" ucap Ganeeta
"Aws ah Gan ampun sakit anjing ini" balas Lino sambil mencoba menahan tangan Ganeeta yang menjabat rambutnya
"Biarin bodoamat" ucap Ganeeta yang menambah tarikan jambak rambut Lino
"GANEETA" Teriak seseorang dari arah luar pintu masuk villa
"Kamu jadi wanita kasar banget" ucap Ayah Dirgantara
"Emangnya kepala anak saya tambang dengan seenaknya kamu tarik² seperti ini" lanjutnya sambil melepaskan tangan Ganeeta dari rambut kepala anaknya
"Asal om tau ya semenjak Lino datang di kehidupan aku semua jadi suram" ucap Ganeeta
Plak
"Tidak ada sopan santun sekali kamu berbicara dengan intonasi nada seperti itu" marah Mama Lino
"Tante tampar aku" lirih Ganeeta
"Maaf nak tante khilaf kebawa emosi" ucap Mama Lino
"Gak usah minta maaf sama Ganeeta kamu tidak salah, terimakasih telah mewakili aku" ucap Bunda
"Hiks hiks Bun-Bunda kok ngomong gitu" ucap Ganeeta
"Bunda kecewa dengan sikap kamu tadi yang seperti bukan anak Bunda tidak seharusnya berbicara seperti itu" balas Bunda dengan wajah kecewa lalu pergi begitu saja ke dalam kamar
Ayah Yoga, Dan kedua orang tua Lino hanya bisa menghembuskan nafas secara kasar atas kejadian tidak mengenakan di pagi ini
"Gan maaf jika emang kehadiran aku buat kamu ngerasa terganggu, aku bakalan mencoba batalin perjodohan kita" ucap Lino pergi keluar dan masuk ke dalam mobil menancap gas pergi dari perkarangan villa
Ganeeta hanya bisa menatap kepergian Lino dan ada rasa bersalah atas sikap yang telah ia perbuat tadi
Akhirnya ia memutuskan untuk tidak jadi pulang ke Jakarta dan memilih masuk ke dalam kamarnya
Dilain tempat atau lebih tepatnya kota Jakarta, Ekadanta sedang mengajak adeknya pergi ke Mall
"Bang kenapa dali tadi atu liat abang bengong aja" ucap Adek
"Hah siapa yang bengong gak tuh abang lagi nikmati suasana sekitar aja dek" balas Ekadanta yang masih menggenggam jari jemari
"Yang benel boong ya" ledek Adek menoel lengan abangnya
"Ish bener" balas gemas Ekadantan mencubit pipi sang adek
"Ini kita mau kemana dulu dek?" tanya Ekadanta
"Hmm (mengetuk jari telunjuk didagu) esklim dulu ya peace" ucap Adek dengan jongkok sambil menyatukan telapak tangan memohon
"Gak ya nanti batuk abang diomelin Ayah sama Mama" balas Ekadanta
"Ish abang atu tuh nda bakal cakit tau dah becal" ucap Adek dengan gemas
"Dengerin abang ya sakit itu penyakit yang kapan aja bisa dateng untuk semua usia mau dia masih kecil atau pun besar" ucap lembut Ekadanta mengelus pucuk kepala adek
"Hm...Tapi atu mau esklim" ucap adek yang sudah berkaca-kaca
"Jangan sedih dong okay sekali ini aja abang turutin kamu" ucap Ekadanta menyamakan tinggi sang adek dengannya
"Yeay lop yu abang" balas Adek dengan memeluk sang abang
"Love you too bocil" ucap Ekadanta sambil mengeratkan pelukan
Setelah membeli ice cream Ekadanta dan sang Adek bermain di Playground
"Dek abang nunggu di luar ya, kamu aja yg main di dalam" ucap Ekadanta
"Ih gak atu mau abang ikut main selu²an baleng" balas Adek menarik sang abang ikut masuk
"Huft pasrah, kalo bukan adek kandung dah gw tinggal disini sendiri" batin Ekadanta
Ilustrasi Ekadanta dan Adek
Btw kangen gak sih member Treasure main sm bocil² 😌
TBC...
Happy New Year🎇 all, I hope that in 2024 many good and happy things will come to your life! Aamiin...