Savage : 24. Back To Her Dark Life

5.6K 851 98
                                    

Pukul tujuh pagi, Lisa baru terbangun dari tidurnya. Dia melirik jam dinding. Jika ia bersiap sekarang, maka ia sudah dipastikan terlambat ke sekolah. Tapi jika dia diam di rumah saja, ingin melakukan apa gadis itu? Pasti rasanya sangat bosan.

Akhirnya, setelah berhasil mengumpulkan nyawanya selama 5 menit. Lisa berhasil bangkit dari kasurnya yang nyaman.

Ia memasuki kamar mandi dengan langkah sempoyongan. Berdiam diri sejenak di depan cermin wastafel untuk menyikat gigi.

Namun sast memandang dirinya sendiri di pantulan cermin, Lisa merasa ada yang aneh. Seingatnya saat pulang Lisa masih mengenakan seragam sekolah. Tapi kenapa sekarang ia justru memakai piyama?

Tidak mungkin ada orang yang masuk ke dalam kamar Lisa karena gadis itu menguncinya. Lisa ingat sekali ia sampai saat ini masih menyimpan kunci kamarnya tepat di meja nakas.

Apakah ia mengigau saat tidur dan mengganti bajunya sendiri? Itu rasanya lebih tidak mungkin karena Lisa bahkan tak pernah mengganti posisi tidurnya hingga terbangun.

"Apakah Chaeri Unnie? Tapi dia sedang cuti." Lisa bergumam sendiri. Berusaha memikirkan siapa yang berani masuk ke dalam kamarnya tanpa izin.

Kamar Lisa memiliki 2 kunci yang hanya dipegang oleh ia dan Chaeri. Jika bukan Chaeri yang melakukannya, pasti ada seseorang yang meminta kunci itu? Tapi siapa? Di rumah ini bahkan tak ada yang tahu jika kamar Lisa memiliki 2 kunci.

Sibuk berkutat dengan pikirannya, Lisa tiba-tiba terpikirkan oleh satu nama. Sosok itu yang tempo hari masuk ke dalam kamarnya dan menghancurkan seluruh barang kesayangan milik Lisa. Tapi jika dipikirkan lagi, rasanya tidak mungkin jika Jennie yang masuk semalam. Kakaknya itu bahkan masih marah besar padanya sampai sekarang.

"Lisa-ya," panggil Jisoo yang tanpa mengetuk langsung membuka pintu kamar mandi milik Lisa. Hal itu tentu mengejutkan Lisa.

"Bagaimana Unnie bisa masuk?" tanya Lisa yang sangat penasaran mengapa kakaknya bisa mendapatkan kunci pintu kamarnya.

"Jennie yang memberikan kunci ini. Dia menyuruhku untuk bilang padamu bahwa aku mendapatkan kunci ini dari Chaeri. Heol~ bahkan aku saja tak tahu Chaeri punya kunci cadangan kamarmu." Jisoo memutar bola matanya jengah.

"Lalu kenapa Unnie tidak melakukan apa yang Jennie Unnie suruh?"

Jisoo menggelenng. Ia mulai melangkah mendekati Lisa dan memeluknya dari belakang. Memandangi wajah adiknya dari pantulan cermin wastafel.

"Sejak kapan aku melakukan perintah dari adikku? Aku kan seorang kakak, seharusnya kalian yang aku perintah. Lagi pula, aku tidak suka berbohong seperti adik bungsuku ini." Jisoo ini sedang menyombongkan diri sebagai anak sulung atau sedang menyindirnya?

"Bukannya dulu kau pernah bilang kunci cadangan kamarmu hilang? Kenapa bisa ada pada Chaeri Unnie?" Jisoo bertanya, karena ia tahu kunci kamar Lisa hanya ada satu. Jika adiknya itu pergi, Lisa selalu menitipkan kuncinya pada Chaeri.

"Aku membuatnya lagi." Kali ini Lisa memang tidak berbohong. Kunci cadangan pintu kamarnya pernah hilang dan ia tanpa berbicara pada siapa pun membuatnya kembali dan memberikan kunci cadangan itu pada Chaeri.

Membahas tentang kunci kamar, Jisoo baru menyadari alasan Lisa selalu mengunci kamarnya. Bahkan sebelum kakaknya pergi ke kamar Lisa untuk tidur bersama, gadis itu akan mengunci kamarnya terlebih dahulu untuk membersihkan aroma menyengat di dalam sana.

Sampai saat ini, Jisoo sebenarnya masih sulit percaya bahwa adik yang selalu ia anggap menggemaskan ini berani menyentuh alkohol dan rokok. Bahkan Lisa dengan rapih menyembunyikan hal itu cukup lama dari mereka.

Savage ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang