07

375 65 0
                                    

BnHA © Kohei Horikoshi

07
Villain di USJ

Kedatangan villain yang tidak terduga jelas membuat kericuhan. Aku bergidik melihat laki-laki dengan banyak tangan di sekujur tubuhnya seperti aksesoris. Itu tidak mungkin tangan beneran, kan?

"Sensei, bagaimana dengan sensor keamanannya?!" tanya Yaoyorozu.

"Tentu saja sudah kami pasang!"

"Apa cuma area ini yang mereka masuki? Atau mereka menyerang area lain? Kalau memang sensornya tidak berfungsi, itu artinya ada di antara mereka ada quirk yang bisa melakukan hal seperti ini." Luar biasa, Todoroki masih bisa berkata sepanjang itu dengan nada yang tenang. "Area yang terisolasi dari luar, di saat pembelajaran seperti ini... Mungkin saja salah, tapi mereka pasti punya tujuan."

"Sepertinya tujuan itu besar, ini terlihat seperti mereka mengerahkan kekuatan terbesar mereka dan sudah direncanakan dengan matang." gumamku.

Ini akan sulit, aku tahu itu. Para villain memiliki raut percaya diri. Mereka menyusup ke salah satu sekolah hero terbaik dan mereka bisa percaya diri. Itu artinya ada 2 kemungkinan, kekuatan mereka yang overpower atau rencana mereka yang sempurna. Akan gawat jika ternyata ada 2 hal itu dalam penyusupan ini.

"No.13, lakukan evakuasi dan coba hubungi sekolah! Para villain ini tahu cara mematikan sensornya, kemungkinan ada pengguna quirk gelombang elektrik atau semacamnya yang telah mengganggu sensor! Kamu juga, Kaminari, coba hubungi sekolah dengan quirk-mu."

Kaminari tampak kaget saat diberi perintah. Kupandangi wali kelasku yang sudah memasang google. Ia sepertinya sudah siap untuk menyerang. Tapi, lawan sebanyak dan sepercaya diri ini? Resikonya besar.

"Sensei, apa anda akan melawan mereka sendirian?!" tanya Midoriya. "Bahkan jika semua quirk mereka anda tekan, jumlahnya sangat banyak. Gaya bertaruny Eraser Head adalah menangkap villain setelah quirk-nya dihapus. Berarti pertempuran pertama baru akan dimulai-"

"Seorang hero harus selalu punya lebih dari satu trik cadangan," Eraser Head memotong ocehan Midoriya. "No.13, kuserahkan padamu."

Tidak lama setelah mengatakan itu, wali kelas mereka yang selalu tampak mengantuk itu melompat mendekati para villain. Perban miliknya itu berkibar setiap kali ia bergerak. Tentu saja ia diejek oleh para villain, meskipun ia langsung bisa membungkam mereka dengan cepat.

Aku takjub pada Eraser Head yang bisa bertarung jarak dekat seperti itu. Tinjunya pasti cukup kuat hingga membuat villain dengan tipe quirk itu terbanting ke belakang. Bagaimana pro hero satu itu bisa sekuat itu tanpa sedikitpun terlihat kuat?

Tersadar dari lamunan, aku baru sadar kalau sedari tadi aku sudah diseret Jiro agar tidak tertinggal. "Jiro-san?"

"Ayo kabur, jangan sampai terpisah!"

"O-Oh... Ya."

Rasanya tinggal berapa langkah hingga kami mencapai pintu, sebelum asap gelap itu menghalangi jalan. Ia adalah portal yang dipakai para villain untuk masuk. Asap yang awalnya sangat besar itu seperti menyatu kembali dan membentuk mirip manusia dengan lempengan logam di leher.

"Sayangnya, tidak akan kubiarkan." Suara rendah itu membawa hawa dingin yang menggigil di punggung. "Salam kenal, kami adalah League of Villain. Mohon maaf atas kelancangan kami, tapi kami terpaksa harus menyusup ke Yuuei, markas para pahlawan, agar kami bisa bertemu Tuan All Might si simbol perdamaian. Kami ingin tahu apa kami diizinkan memusnahkannya atau tidak."

Memusnahkan, eh? All Might manusia biasa, pasti bisa dimusnahkan. Tapi, apakah para villain ini bisa memusnahkannya? Aku tidak yakin, untuk memusnahkan All Might, kupikir membutuhkan sesuatu yang setara dengan simbol perdamaian itu sendiri dan aku tidak bisa melihatnya di villain-villain ini.

ShadowWhere stories live. Discover now