24

161 33 5
                                    

BnHA © Kohei Horikoshi

24
Ryoji itu Villain

Ryoji itu villain.

Kalimat itu selalu diulang-ulang (Y/n) dalam hati agar ia tidak lupa dengan statusnya saat ini. Saat ini, ia sedang disandera oleh seorang villain dan bukannya sedang berlibur bersama seorang saudara jauh.

(Y/n) duduk di depan rumah Ryoji, menyantap es krim yang diberikan gratis oleh pemilik toko kelontong yang pernah ia bantu. Ryoji belum pulang dan ia tidak berani sendirian di dalam setelah menonton acara tv horor beberapa menit yang lalu.

Matanya mengarah ke satu-satunya jalan masuk gang. Ia melihat Ryoji menenteng kantong-kantong besar, di sebelahnya terdapat seorang nenek yang berjalan pelan dengan tongkatnya. Lama sekali pria itu berjalan, rasanya (Y/n) ingin berlari ke arahnya dan memintanya segera menemani masuk ke rumah.

Ryoji berhenti di salah satu rumah, ia masuk bersama nenek itu dan keluar sambil membawa kantung kecil. Nenek itu berdiri di ambang pintu dan membungkuk sedikit ketika pria satu itu melangkah mendekati (Y/n) yang menonton itu dengan bingung.

"Lihat? Nenek itu memberi mochi untuk kita," Ryoji menggoyangkan kantung kecil sebelum menuntun gadis kecil bersurai ungu itu masuk ke dalam. "Kenapa kamu duduk di luar? Dari mana es krim itu?"

"Pemilik toko kelontong memberikannya gratis. Aku di luar karena takut setelah menonton acara tv horor."

Ryoji tertawa, menertawakan pengakuan (Y/n) barusan. Itu membuat gadis kecil itu merengut, memelototi pria yang malah tertawa semakin kencang. Memutuskan mengabaikannya, ia meraih kotak mochi yang dibawa pria itu dan memakannya.

"Tunggu! Jangan habiskan, dong! Aku juga mau!"

Hari itu adalah pertama kalinya (Y/n) makan selain roti dan daging serta susu semenjak bersama Ryoji. Mochi itu murah, bahkan dari gigitan pertama saja gadis itu tahu, tapi rasanya menyenangkan saat ia berbagi satu kotak kecil mochi itu bersama pria yang berada di hadapannya ini.

***

Entah kenapa, hari itu (Y/n) diajak keluar padahal posisinya sebagai sandera menjadi alasan kuat untuk mengurungnya di rumah. Ketika ia bertanya, Ryoji hanya menjawab bahwa ia mendapat bonus dari restoran cina dan memutuskan untuk membelanjakannya di toserba.

Memakai jaket kebesaran dan topi, (Y/n) berjalan di sebelah Ryoji yang memakai topi dan masker. Gadis itu mencengkram susu kotak di satu tangan dan bergandengan tangan dengan pria di sebelahnya dengan tangan lainnya.

(Y/n) bisa kabur, gadis itu tahu. Tapi rasanya, kota antah berantah ini bahkan jauh lebih berbahaya dari rumah kumuh Ryoji. Ia mengeratkan genggaman pada tangan pria itu dan berjalan melintasi trotoar yang ramai. Senyum puas tersungging saat ia menyadari pria itu mengambil langkah pendek-pendek demi menyesuaikan dengan langkahnya.

Masuk ke toserba, (Y/n) mengikuti di belakang Ryoji yang mengambil keranjang. Berjalan-jalan di sepanjang rak, ia melihat berbagai produk baru. Snack berhadiah kartu pro hero seri terbaru, ice cream all might berundian menarik, roti yang dibuat dengan bentuk pro hero versi chibi, dan berbagai produk lain.

"Ada yang kamu inginkan?" tanya Ryoji.

"Snack berhadiah itu." (Y/n) menggumamkan terima kasih saat Ryoji memasukkan dua bungkus snack ke dalam keranjang.

"Apa ada lagi?"

(Y/n) meraih es krim dan memasukkannya ke keranjang. "Aku mau makan es krim."

ShadowWhere stories live. Discover now