21

177 32 1
                                    

BnHA © Kohei Horikoshi

21
Mama dan Papa

Kata orang, jika berada di ambang kematian, kita akan mengenang masa lalu. Itu adalah cara putus asa untuk mencari apapun yang bisa membantu bertahan hidup. Awalnya aku tidak percaya, tapi sekarang aku mau tidak mau mempercayainya karena mengalaminya sendiri.

Duduk di atas burung yang terbang dengan cepat, menjauhi tanah, aku memeluk bom erat. Mendongak, memandangi langit indah yang seperti ditumpahi cat orange. Entah kenapa, meski tahu bahwa burung bayanganku terbang dengan sangat cepat, aku merasa semuanya seperti melambat. Apa ini juga karena efek berdekatan dengan kematian?

***

Langit orange yang dikaguminya sudah hilang sejak berjam-jam yang lalu, tapi seorang gadis kecil bersurai ungu terus menempelkan wajah kecilnya ke kaca mobil yang dingin. Mata bulatnya mencoba menangkap sebanyak mungkin pemandangan indah di luar jendela.

"(Y/n), kamu tidak tidur? Kamu sudah melewati jam tidur siangmu dan sekarang belum tidur juga?" Omelan lembut itu berasal dari wanita yang menoleh ke arah gadis yang masih asyik melihat pemandangan.

"Nanti, Ma. Belum mengantuk."

"Kalau besok bangun telat, awas saja."

Pria yang sedang menyetir tertawa pelan. "Biarkan saja, besok masih libur."

"Tetap saja! Jadwal tidur itu tidak boleh berantakan, ini harus dibiasakan sedari kecil, kalau tidak-"

Pria itu meletakkan jemarinya di bibir. Tersenyum lembut ke arah istrinya yang menghela nafas dan memutuskan untuk kembali diam. Tidak lagi menoleh ke jok belakang, wanita itu memutuskan untuk mencari siaran radio yang menarik.

"Terima kasih, Papa," bisik gadis itu sepelan mungkin. "Papa menyelamatkanku."

"Itu tugas Papa sebagai hero untuk menyelamatkan anak baik sepertimu. Anak baik tidak seharusnya diomeli, ya kan, (Y/n)?"

"Hm! Tentu! (Y/n) ini anak baik."

Radio yang sedari tadi terus berubah-ubah siaran dalam beberapa detik, kini terus menyiarkan berita. Penyiar membacakan penyelamatan terbaru dari All Might dan Endeavor, berdiskusi dengan rekannya tentang seberapa hebatnya generasi hero saat ini.

"Mama, Papa, kenapa kalian tidak pernah disebutkan? Kalian, kan, juga menyelamatkan banyak orang. Tapi, setiap (Y/n) menonton berita, All Might dan Endeavor terus yang muncul... Bosan!"

Kedua orang dewasa yang berada di depan hanya saling tatap dan tertawa canggung. Mengatakan bahwa kedua pro hero terkenal itu melakukan lebih banyak hal yang berbahaya demi menyelamatkan banyak orang dibanding mereka. Keduanya mencoba membuat anak mereka mengerti tentang perbedaan skala misi yang dikerjakan oleh dua top itu.

"Kalau begitu, aku akan melakukan misi besar seperti mereka nanti! Menyelamatkan banyak orang itu bagus, kan?"

"Kamu masih mau menjadi hero?" tanya Papa. "Berbahaya, loh."

Mama mengangguk. "Jantung mama pasti tidak akan tahan melihatmu menjalankan misi."

"Tidak apa! Nanti (Y/n) misinya dengan Mama dan Papa. Jadi, Mama dan Papa tidak perlu khawatir!" Celetukan polos itu disambut tawa riang dari kedua orang dewasa, sementara itu anak kecil yang kebingungan pada akhirnya memutuskan untuk ikut tertawa demi memperpanjang suasana bahagia itu.

ShadowWhere stories live. Discover now