03. si power ranger lagi

402 38 3
                                    

.
.
Semua yang tertulis dalam book ini hanyalah cerita fiksi. Jika terdapat persamaan tokoh, latar, alur, ataupun identitas dengan dunia nyata. ITU SEMUA HANYA KEBETULAN SAJA. Hargai karya penulis amatir ini dengan tap bintang, komentar, masuk library, atau mungkin follow akun ini.

Jangan ada plagiat di antara kita.

#literaturmicindunia.
.
.
.
.
.

Echan dan Jirul baru saja turun dari mobil, rumah minimalis itu mengingatkan mereka dengan rumah mama di tengah hutan. Keduanya berjalan menuju teras rumah, mengetuknya pelan lalu menunggu pintu terbuka. Echan tampak membetulkan sedikit posisi jaketnya, tak ingin tampil berantakan.

Pintu di buka, muncul kepala seorang anak perempuan dari sana. Gadis kecil itu tersenyum melihat Jirul, lalu merentangkan tangannya.

" Kaka Jii lama cekali!!" Kata Kala memeluk leher Jirul.

Echan yang sebenarnya sedikit iri sebab sejak terakhir bertemu Kala lebih senang dengan Jirul memilih masuk mencari Abangnya. Jirul mengikuti di belakang sambil terus bicara dengan Kala. Anak itu terus mengoceh.

" Ayah mana La?" Tanya Echan tak kunjung menemukan Jonathan.

Kala hanya menunjuk pintu belakang, lalu kembali lagi pada Jirul. Mereka berjalan menuju pintu belakang, lalu menemukan Jo dengan laptop-nya duduk di kursi rotan.

" Bang, Assalamualaikum." Kata Echan lalu mencium tangan abangnya di ikuti Jirul.

" Waalaikumsalam. Loh kalian, duduk duduk. " Jo mempersilahkan mereka duduk.

" Berhubung kalian disini, tolong jagain Kala sebentar ya. Gue mau masak dulu." Lanjut Jo lagi menutup laptopnya.

Echan menatap bingung abangnya.

" Mbak Windi kemana?"

" Dia lagi ada urusan keluar. Kalian mau makan apa?" Tanya Jo hampir berdiri.

" Nasi goreng spesial Abang!" Jirul menjawab cepat, langsung mendapat senggolan dari Echan.

Jo tertawa pelan lalu berlalu pergi.

" Kala punya mainan banyak ya." Jirul duduk di depan Kala yang baru saja membawa beberapa mainannya.

Anak itu tertawa sambil terus membawa banyak mainan. Jirul tertawa gemas melihat anak itu, tapi tawanya terpaksa berhenti. Sebuah boneka, tidak! Itu bukan boneka biasa. Itu action figur power ranger biru.

" Kak." Panggil Jirul memegang mainan itu.

Echan langsung bangun dari duduknya, ikut bergabung dengan Jirul di bawah. Ia menatap heran boneka itu lama sekali. Otaknya hanya berisi, bagaimana bonekanya ada disini.

" Ini mirip punya kakak." Kata Jirul pelan.

" Engga! Ini bukan cuma mirip. Ini duplikatnya." Echan gemetaran memegangnya.

Pikirannya hanya berisi spekulasi tentang kemungkinan Jo yang menipunya selama ini. Cowok itu bangun membawa action figur itu lalu berjalan cepat mencari abangnya. Sedangkan Jirul segera mengikuti Echan setelah berhasil menggendong Kala.

" Abang bisa jelasin ini apa?!" Tanyanya dengan suara meninggi.

Sepertinya marah.

Jo yang baru saja mematikan kompor menatap heran pada Echan. Sejenak lelaki jangkung itu terdiam setelah melihat sesuatu di genggaman adiknya. Rasanya seperti tertangkap basah melakukan kejahatan. Belum lagi kondisi Echan saat ini sepertinya sangat marah. Tangannya bahkan sampai gemetaran.

Problem ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang