27. usahakan sendiri.

159 20 0
                                    

.
.
.
Happy reading!!!!
.
.
.

Pin pict Arjuna dengan depresinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

..Pin pict Arjuna dengan depresinya..
.
.
.
.
.
.
.

Arsiran pensil di atas kertas A3 itu mulai membuat Juna frustasi. Orang bodoh mana yang punya cita-cita jadi seniman saat ia SMA? Ya Arjuna. Hanya untuk memantaskan diri sebagai anak seorang seniman, Juna di doktrin ayahnya tentang seberapa indahnya dunia seni. Hingga ia berakhir masuk ke jurusan senirupa yang ternyata jauh dari ekspektasinya.

Tugasnya banyak, sulit, dan rumit.

Jika di tanya apa ia menyesal, itu mungkin hanya sedikit. Andai ia masih berteman baik dengan Jirul mungkin keduanya bisa melanjutkan hobinya untuk kebut-kebutan di sirkuit. Juna menghela nafasnya lelah, mengingat Jirul membuatnya sedikit marah.

Ia tak sepenuhnya salah, tapi ia harus memutus hubungan dengan sahabatnya itu tanpa alasan yang jelas. Sedih tapi Juna tak sanggup melakukan apapun.

" gambar apa? Kenapa jelek?" Tanya ibunya barusaja meletakkan nampan berisi dua gelas teh, merasa ingin menghabiskan waktu dengan anak bungsunya itu.

" bunda cuma nggak tau maknanya aja makannya bisa bilang jelek." Kata Juna menghapus kembali bekas arsiran sebelumnya.

Sebenarnya tugas ini harus di kumpulkan minggu depan. Niatnya ingin mengerjakan lebih awal karena takut lupa dengan idenya, tapi dirinya malah berakhir dengan kebingungan.

" emang apa maknanya? Yang bunda liat dari tadi kamu cuma coret hapus coret hapus terus." Ibunya bersandar pada kursi kayu di samping anaknya.

" aku cuma bingung aja buatnya." Kata Juna memilih membersihkan peralatannya.

Ia harus lakukan riset dulu.

" kamu tau nggak kenapa ayahmu nggak pernah bingung?"

Juna menggeleng.

" karena dia nggak mikir. Dia cuma coba bicara lewat media di depannya aja."

Arjuna terdiam memegang gelas tehnya. Jadi seperti ayah itu melelahkan.

" dek." Panggilan bunda membuyarkan lamunan Juna.

" apa?"

" bunda belum pernah tanya ke kamu soal alasan kamu bisa temenan sama anak-anak itu. Bunda bukan mau menyalahkan, karena sebenernya ayah kamu dulu lebih nakal dari kamu. Bunda cuma belum bisa nerima kamu jadi kriminal aja dulu."

Arjuna menghela nafasnya pelan. Ia menyeruput tehnya.

" dalam 23 tahun hidup di dunia ini, Arjuna cuma bisa ngerasa sembuh sama dua hal Bun. Pertama senyum bunda, kedua tawa temen-temen Juna. Awal Juna gabung sama mereka itu, karena bang Kares yang ajak Juna. Kita ketemu di pameran ayah, waktu itu Juna takut sama dunia ayah. Tapi Juna selalu pengen jadi kayak ayah."

Problem ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang