24. Kala dan Om Jamal

177 25 0
                                    

.
.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Happy Reading!!!

Dalam hidupnya yang penuh plotwist ini, Jonathan hanya butuh penjelasan soal satu hal. Bagaimana bisa ia memiliki anak seperti Kala? Seingatnya, ia bukan anak lelaki yang nakal, ia juga tak pernah memusingkan soal perempuan manapun. Tapi anaknya berbeda.

Gadis itu menangis begitu hebat hanya karena melihat teman sekelasnya bergandengan tangan dengan anak perempuan yang lain. Lucunya adalah, anak itu tak terlalu akrab pada Kala. Tapi dengan kebrutalannya, Kala melakukan hal tak sepantasnya. Ia mendorong anak perempuan itu karena cemburu. Lalu berakhir dengan di panggilnya orang tua ketiganya.

Kini Jo duduk di depan kepala sekolah, ia mengalami Dejavu luar biasa. Hanya saja kali ini ia tak bisa menyerang kepala sekolah sama seperti dulu. Ia hanya bisa diam dan meminta maaf. Sedikit malu dengan tingkah Kala yang terlanjur aneh.

" sekali lagi saya minta maaf karena anak saya, Nindi terluka. Saya akan berusaha kejadian ini tak akan terulang lagi." Kata Jo tertunduk sangat merasa bersalah.

" makannya bang kalo kata gue mah, Kala itu masukin MI aja.  " Jamal bersandar pada kursinya.

Ya, yang paling menyebalkan adalah anak laki-laki itu anaknya Jamal.

" Om Jamal nggak usah ikut-ikutan ya! Mengatur ayah seenaknya!" Kala berdiri melinting lengan bajunya.

Jo menariknya ke pangkuan.

" maaf pak anak saya sedikit temperamen." Kata Jo penuh malu pada Kepala sekolah.

" Nindi engga apa-apa kok. Lagian Kala itu enggak sengaja." Anak di sebelah Jamal melihat tangan kanannya yang di gips.

" nindi ngomong apa sih? Jelas-jelas si galak ini dorong kamu sampe jatuh! Alasannya enggak bisa di terima." Kata Indra anak Jamal membela.

Kala hanya tertunduk lesu sambil terisak. Entahlah mungkin ini soal kisah percintaan anak-anak.

" Ya sudah, kalau kalian tidak percaya Kala tidak sengaja.  Kala minta maaf ya Nin. Indra juga kala minta maaf ya.  Kalau perlu kala tidak akan sekolah disini lagi tidak apa-apa. Iya kan ayah?"  Kala menatap ayahnya begitu dalam.

Jo jadi sakit sendiri.

" ssstt, Kala ngomong apa sih? Kala nggak perlu pindah sekolah juga. Lagian Nindi baik-baik aja." Kata Ibunya Nindi.

Perundingan mereka berakhir damai, tapi anak Jo tetap meminta untuk pindah sekolah saja. Jo juga belum bisa menerima alasan sebenarnya.

" kalo mau pindah sekolah kamu mau sekolah dimana Kala? Sekolah jauh mau? Enggak kan?" Tanya Jo mulai tak suka dengan tangis anaknya yang tak kunjung usai.

Jamal dan anaknya duduk di depannya sambil makan.

" tapi Yah, Kala tidak suka dengan sekolah kala sekarang. Indra juga tidak pernah ajak main Kala. Kala tidak suka ayah. Semua-semua bilang Kala Galak, jahat, semuanya. Kala engga mau."

Problem ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang