12. sabotase

248 23 1
                                    

.
.
.
.
.
Happy reading!!!

Happy reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.


Sesuai rencana awal, teman-temannya menjadi bagian dari bisnis papa.

Mereka di lindungi dari hukum, dan bekerja sebagai jasa bodyguard di agensi untuk para artisnya. Pekerjaan itu khusus untuk Garta, Eno, dan Kares. Sedangkan Kevin, Januar, dan Echan masuk ke bagian IT. Khusus mengurusi keamanan sistem dan melacak beberapa pembenci.  Jirul dan Arjuna di berikan fasilitas untuk balapan, dengan catatan bukan balapan liar.

Mereka pun hidup bahagia selamanya, tamat.































Tidak! Ini tak akan semudah itu. Disaat Jirul disibukkan dengan percintaannya, dan Echan yang mencoba mengejar cucu seorang kiyai. Rencana mulai disusun.

" Bajingan Lo bang, kalo gini caranya kita sama aja ngerusak temen kita sendiri!" Arjuna membentak.

Cowok itu bangkit hampir melayangkan sebuah tinju pada Kares sesaat setelah lelaki itu menyelesaikan ucapannya. Mereka tengah berkumpul di rumah baru Kares. Tanpa ponsel, duduk berkumpul di dalam sebuah ruangan kosong tanpa jendela. Mereka mengisolasi diskusi mereka sebab mengantisipasi pembobolan keamanan dari Echan lewat jaringan.

" Gue nggak ngomong kita jadiin mereka objek, Gue cuma bilang, ini bisa jadi jalan buat memperbesar potensi bisnis kita. Lo tau kan berapa banyak artis yang bakal kalian temui dari kerja di agensi sebesar Produce-B? Belum lagi orang-orang asing yang bisa aja tertarik sama jasa kita. Oke kita sekarang tinggalin balapan dan tanding. Tapi buat jadi informan, kurir barang, bahkan jual beli barang branded kita masih bisa bro."

Penjelasan Kares terdengar sangat santai tapi sebagian dari mereka bahkan tak mampu mengedipkan matanya sebab tak percaya. Kares punya pemikiran se-licik itu.

" Silahkan lanjut, gue out dari sini. Kalian semua gila." Eno berdiri membetulkan topi yang ia pakai.

" Gue juga, kalian di kasih hati minta jantung. Gak tau diri. Gue tau kalian mau punya duit sendiri. Tapi ga dengan rusak kerjaan orang lain juga." Arjuna mengusap wajahnya lelah, mengekor di belakang Eno.

Kares memang serakah, tapi lelaki itu juga cerdik. Sesuai ucapannya semua yang ia lakukan demi kepentingan bersama. Tapi semua tak lebih dari menenggelamkan diri mereka ke dalam tindakan kriminal yang lebih parah.

" Gar, sekarang atau nggak sama sekali." Bisik Januar.

Lelaki tinggi itu tersenyum lalu berlari keluar ruangan. Menyusul Juna dan Eno yang mengundurkan diri. Melakukan sebuah lompatan lalu memendang tengkuk keduanya. Singkatnya Juna bahkan Eno langsung terjatuh pingsan, gerakan itu ia pelajari baru seminggu terakhir. Rasanya sangat puas mempraktekkannya secara langsung.

Problem ChildTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang