chapter 8

2.3K 272 0
                                    

"yo, [Name]." Sapa Sho saat mereka berpapasan.

"morning, Sho," [Name] menyapa balik sambil mengangkat satu tangannya. Sho tersenyum tipis melihat respon [Name] sambil menyodorkan Aqua botol.

"Thanks," ucap [Name] menerima pemberian Sho

[Name] membuka tutup botol yang masih disegel. Air didalamnya cukup dingin, seperti baru saja di masukkan kedalam kulkas beberapa menit kemudian diambil dan dibeli oleh laki laki berandalan itu.

"Ngomong ngomong dari mana ular ini?"

"Klub ku"

Tak lama datanglah Toro menggunakan masker dan botol yang sama seperti mereka ditangannya. Ia membuka tutup botol dan meminumnya namun, airnya tidak masuk ke mulutnya justru tumpah dan sedikit membasahi baju seragam yang digunakannya.

"Aneh kok airnya gak keminum?"

Sho batuk sebelum berkata, "kamu lupa lepas masker." Ucap sho memberi tau.

"Oiya"

Sepertinya bukan hanya Sho yang batuk batuk karena tersedak air minum, [Name] juga tersedak karena kebegoan Toro. Laki laki hijau itu polos polos minyak telon.

Karna [name] batuk terus, akhirnya sho menepuk nepuk punggung [name] pelan guna meredakan batuk itu.

"Maskerku hilang" Gumam toro merasa ada yang hilang. Padahal maskernya nyangkut ditelinga

 Padahal maskernya nyangkut ditelinga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Klub tabog {tata boga}*

Toro pov

Aku suka memasak, dan ada tiga alasan kenapa aku menyukai dunia memasak. Alasan pertama adalah kalau aku memasak, stress ku hilang. Jadi saat sedang stress aku akan memasak

"Tapi--"

"Tapi kamu kan memasak hampir tiap hari." Ucap Amu yang duduk didepan meja tempat Toro memasak, di sebelahnya ada Upi dan [Name]. Sepertinya mereka berdua yang memaksa [Name] untuk ikut kesini.

"Iya, berteman dengan kalian membuatku stress setiap hari. Setiap bertemu kalian, stress ku akan bertambah 1 kilo"

"Aku ga salah apa apa loh ya!" ucap [Name] tidak terima. Jujur saja dia terlihat menggemaskan, tidak heran kenapa dia tertarik padanya.

"Maksudku Amu dan Upi"

"Waduh maaf deh"

"Hehe"

"Bukan masalah. Aku stress tapi, aku senang Karna kalian juga, tolong jangan berisik"

"Yes papa"

"Mau ku bantu?" Tawar [name] mendekat kearahku sambil mengambil alih ayam yang sebelumnya ada di tanganku

"Ah! aku! aku!"

"Aku mau coba bantu!!!"

"Gabole"

"Eeeeh?! kenapa?!" Tanya Amu tidak terima

OCEAN BLUE EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang