chapter 15

1.9K 253 1
                                    

[Name] menghela nafas kasar, dan mendongak menatap langit oranye.

"[Name],"

"...Bisakah kau berhenti mengikuti ku?"

"Kenapa?"

"Aku risih"

"Aku menyukaimu"

"Tapi kita tidak. Sadarlah Asher dunia kita saja sudah berbeda dari pertama kali kita bertemu. Niatku murni hanya ingin menemukan mayatmu." [Name] menghela nafas gusar. Ia tidak ada maksud lain, selain hanya untuk membantu, tapi sepertinya itu justru menimbulkan perasaan romantis bagi sang lawan. "Mayatmu sudah ditemukan, sudah dikubur, harusnya kau sudah tenang di surga."

"Tidak. Biarkan aku menjagamu! Kau tidak tau dia benar benar menyukaimu atau tidak!"

"?" [Name] akhirnya menatap makhluk yang sekarang sudah tidak bertubuh itu. "Apa yang kau bicarakan?"

"Yo [Name] maaf lama" Sho datang bersama Toro sambil mengangkat satu tangannya.

"Tidak, aku juga baru sampai" Ucap [Name] sambil mendekati Sho dan Toro.

"Ayo," [Name] mengangguk berjalan dibelakang dua laki laki itu. berhenti sebentar, [Name] berbalik melihat tempat ia duduk tadi.

"Lebih baik kau pergi ketempat mu."

"Kau mengatakan sesuatu, [Name]?" Tanya Toro berbalik menatap [Name].

"Ah, tidak."

———————————

"Toro met pagi, minjem pr dong." Ucap Upi tiba tiba menyapa Toro sambil meminta tugas sekolah.

"G"

"Permenmu ada diatas meja ya"

"Morning Amu, Upi." Sapa [Name] melambaikan tangannya.

"Morning [Name], mau permen?" Tawar Amu sambil mengangkat bungkusan permen kedepan [Name].

"Terima kasih, um...Amu, Siapa itu?" [Name] bertanya sambil mengambil permen yang diberikan Amu, Ia sesekali melirik belakang Amu.

Amu menoleh kebelakang tidak ada siapa siapa, Upi berada lumayan jauh darinya Karna menyusul Toro.

"Tidak ada siapa siapa?" Ucap amu menatap [Name] bingung

"..Oh, begitu ya..."

"Shooo kikiii gud morning" sapa amu menatap Sho dan Kiki

"Morning" sapa balik Sho

"Morning..." Ucap [Name], menyapa teman temannya, mencoba terlihat lebih santai.

"U okey?" Tanya sho didepan [Name], sedangkan [Name] hanya menunjukkan ibu jarinya yang bertemu dengan jari telunjuk membentuk 'ok'

"mau permen?"

"Mw."

Kiki tidak merespon apa apa dan langsung melewati Amu dan [Name] begitu saja tanpa mengatakan apapun.

"He?"

"Wow"

"Aku dicuekin?" Monolog Amu

"Momen langka" Ucap [Name]

Amu pov

Kiki menghindariku, itu merupakan hal baru.

"Kiki, pr mtk-nya dikumpulin dulu"

Di cuekin

"Kii, pr-nya kumpulin dulu, kalo kamu gak ngumpul nanti aku kena marah pak neko"

Yah terserah dia sih

OCEAN BLUE EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang