chapter 20

1.5K 226 0
                                    

Nama saya Eko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nama saya Eko.

Dulunya saya adalah satpam sekolah sekaligus tukang bersih bersih

Hingga suatu hari kepala sekolah menjadikan saya pengajar tetap. Tapi para murid tidak mau diajari oleh mantan satpam seperti saya

Keberadaan saya tidak dianggap, hanya sebagai angin lalu saja.

Mereka mulai terang terangan mengejek saya. Hanya murid murid dari kelas ini yang menghargai saya sebagai guru

Kelas yang mayoritas diisi murid murid bermasalah

Dan saya bersyukur tahun ini bisa menjadi wali kelas mereka.

"Masih ada waktu setengah jam lagi, jadi kerjakan baik baik, jangan buru buru"

"Ya paaak"

"Itu yang dibelakang siapa? Jangan tidur! Sho kamu udah selesai?"

"Dah pak"

"Coba sini bapak periksa, kali dikerjakan dengan buru buru pasti banyak yang salah"

Seolah olah ada cahaya yang keluar dari kertas itu menyinari saya.

Kok bisa jawabannya betul semua??! Padahal ini anak rajin bolos

"Silahkan tidur" saya memberikan bantal dan selimut kepada sho.

Kemudian saya beralih menatap murid disebelah sho

"[name] udah selesai? Kok main game??!"

"Periksa aja pak" ucap [name] meyerahkan kertas namun matanya masih tertuju kepada game ditangannya

What??! jawabannya komplit dengan segala rumus panjang. Biasanya saya hanya mengajari murid murid rumus pendek agar cepat selesai dan mudah dimengerti.

Di sekolahnya yang dulu cara mengajarnya bagaimana??

"Silahkan"

"Hm? Kok ada bau gosong? Ada yang kebakar kah?"

"Ada pak, saya, saya izin menyerah, assalammualaikum"

Duaar

Eko end pov

*Amu' brain has stop responding*

*Klub tata boga

"...."

"Mukanya seram"

"Kenapa dia?" tanya toro menunjuk amu

"Abis digangguin Kiki tadi, ada video nya nih" jawab upi

"Yakin?

"Biasanya gak sampai kayak gini lho"

"Mana ku tau, tapi tadi Kiki agak kelewatan"

"Ini mah harus di ruqyah"

Upi beralih kebelakang amu dan mulai membaca "Bismillahirrahmanirrahim Allahu laaha illaa huwai hayyul qoyyum, la ta khudzuhu sinatuw walaa Naum"

"Mau popcorn?" Tawar toro kepada amu

"Mau" jawab amu berbunga bunga, raut waja kesal nan suram tadi hilang entah kemana

"Buset" kaget [name] melihat perubahan ekspresi amu yang sangat cepat

"Geblek" upi menempeleng kepala amu

"Popopcron"

"Yang benar popcorn bukan popopcron"

"Popopcorn ~"

"[Name] mau?"tawar Toro

"Mauuu!!" Ucap [name] antusias sama seperti amu sebelumnya

"Aku gak ditawarin?"

————————————————————————————————

-Lep
©Mnamorr

OCEAN BLUE EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang