Piyek
Piyek
Piyek
"Amu"
"Oit?" Balas gadis berjaket merah, sang pemilik nama.
"Kamu pasti belum ngerjain pr!" Upi berkata sambil menunjuk Amu dengan kedua jari telunjuknya dengan raut wajah percaya diri.
"........." Hening sesaat sampai akhirnya Amu membuka suara. "Pr apa? Perasaan kagak ada pr." Balasnya sambil memakan sandwich nya dengan sedikit perasaan tidak tenang. Tentu saja tidak tenang, seingatnya tidak ada pr apapun.
"Iih pr mtk, belum ngerjain kan? Baguslah kalau emang belum ngerjain, aku jadi ada temennya kalau nanti di hukum." Upi berkata dengan santainya.
"Dih ogah lah Nanti numpang liat punya sho aja" Tukas Amu kembali memakan sandwich nya yang sempat tertunda."Pelit dia mah, mau pinjam aja mesti bayar"
"Biarlah, toh jawaban punya dia banyak yang bener"
"Kalian kalau mau ngomongin orang jangan pas ada orangnya, masih pagi udah ghibah" Dari perkataannya sudah bisa ditebak bahwa pemilik suara itu adalah orang yang dibicarakan dua gadis yang berpikir untuk menyontek jawaban miliknya.
"ALLAHUAKBAR KAGET!" Tapi sepertinya keberadaannya yang tiba tiba membuat Upi kaget dan tangannya tanpa sengaja mengenai wajah Amu sehingga gadis itu kehilangan jaringan otak untuk memegang sandwich nya, alhasil roti berisi daging dan sayur yang ditumpuk itu terlepas dari genggaman mungil tangan Amu.
Tidak sampai disitu, sandwich itu jatuh dan tepat mengenai seseorang.
"Yah jatoh, itu kenapa siapa deh? Kiki ya?" Ucap Upi melongo, sedangkan Amu sudah panik saat tau korban kejatuhan sandwich nya adalah Orang yang mungkin sangat gawat bagi hidupnya.
"Oi, siapa tadi yang jatuhin sandwich?"
"Bukan gua!"
"Amu."
"Sh*t" Umpat Amu dalam hati menunduk, bersembunyi dibalik tembok pembatas agar tidak terlihat oleh Kiki yang berada dibawah
"Eh anjir mampus, dia langsung lari keatas lho! Amu buruan lari!" Ucap upi memperingati, namun juga sedikit menggoda Amu.
"Tunggu! Sandwich nya kan jatoh juga gara gara kesenggol kamu! Kenapa cuma aku yang dikejar?" Protes Amu tidak terima.
"Gara gara aku? ngomong apaan sih? Nggak ngerti aku"
Syut
"Mana Amu?" Tiba tiba saja Kiki sudah berada dilantai yang sama dengan Amu, Upi dan Sho. Namun kedatangannya sama sekali tidak disambut baik oleh Amunyang langsung lari menghindari kejarannya
"Jangan lari!" Ucap Kiki mengajar Amu dengan senyum bahagia yang menghiasi wajahnya, sangat berbeda dengan Amu yang terlihat panik dan menghindar.
"Maaf aku gak sengaja!!!"
"Kalau nggak sengaja kenapa lari?"
"Lah elu kenapa ngejar?!"
Kemudian, "kena!" Kiki menarik kupluk jaket merah yang dipakai Amu. mengangkatnya seperti kucing untuk memastikannya agar tidak bisa kabur. Terlebih dengan kondisi tubuh Amu yang... pendek, mempersulit dirinya untuk kabur.
"Meski nggak sengaja bukannya kamu harus bertanggung jawab? alakukan sesuatu soal ini" Ucap Kiki dengan senyum tanpa dosanya, menunjuk rambutnya yang kotor akibat saos dari sandwich Amu yang jatuh menimpa kepalanya
"Apa? Kau mau aku melakukan apa?" Ucap Amu merinding geli. "Aku kan udah minta maaf dan aku nggak mau ngebersihin kepalamu." Lanjut Amu.
"Kenapa nggak mau?"
"YA BUAT APA BISA SENDIRI KAN?!"
"TURUNIN!" Ucap Amu memberontak mencoba melepaskan diri walaupun mustahil.
"Buat apa? bisa sendiri kan?" Balas Kiki mengikuti perkataan Amu sebelumnya, ditambahkan dengan senyumannya yang telihat menyebalkan Dimata Amu.
"Gak jelas ni orang," batin Amu, terlihat urat di pipinya tanda gadis itu sedang kesal. "Pengen mukul"
Disisi lain, Upi dan Sho bertos ria karena rencana yang mereka buat secara dadakan berhasil.
"Btw pinjem pr dong" Ucap Upi tiba tiba.
//Sho hilang.
Disela sela perdebatan Amu yang masih di angkat Kiki bak kucing liar, dan sho yang tiba tiba hilang, seorang gadis berambut pirang tiba tiba datang membuat perhatian mereka bertiga teralihkan.
"um? excuse me... may I ask?
——————————————————
-Lep
© leplepnaa
KAMU SEDANG MEMBACA
OCEAN BLUE EYES
أدب المراهقين[ ghost : wee!! ] ──────────── · · · · 𝐠𝐨𝐝'𝐬 ✦ ▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄ " Semua orang punya rahasia sendiri yang tidak ingin dibagi. " ▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄▄ on going . revisi. ©...