chapter 14

2.1K 305 4
                                    

"Kan, udah kubilang kalau hujan hujanan nanti sakit. Kalau habis hujan hujanan langsung mandi, ganti baju, minum air anget, sekarang istirahat dulu di UKS biar diobati sama Lin." Toro berkata kepada Amu dan Upi. Sudah seperti ayah saja.

"Amu sakit?" Tanya Vanilla

"Morning guys, how are you?" Ucap [Name] memasuki kelas dengan wajah lesunya membuat perhatian Sho, Toro, Amu, Upi serta Vanilla teralihkan.

"Kenapa lu?" Tanya Sho membantu  menahan keseimbangan gadis itu. [Name] dari tadi seperti orang ingin pingsan saja. "Sakit?" Lanjut Sho bertanya.

"[Name] juga sakit?"

"Aku baik baik saja... Jangan khawatir." Toro dan Sho saling bertatapan, tidak mengerti apa yang dibicarakan teman rambut pirangnya ini. Faktanya, [Name] menjawab dengan logat dan bahasa yang asing. Jelas saja mereka bingung apa yang dikatakan si murid pindahan.

"A-anu [Name], kami tidak mengerti"

"Ugh- ku mudah sakit saat musim hujan," jelas [Name] memijit pangkal hidung nya. Tangan satunya berada di rangkulan Sho, ia ingin menarik diri namun justru pinggangnya yang ditahan sama Sho.

"Aku antar ke uks" Ucap Sho

"Gak, gak usah aku bisa sendiri." Ucap [Name] berhasil melepaskan diri dari cengkraman lawan jenisnya, kemudian ia berjalan keluar kelas.

"Kalian juga ke uks sana" ucap Toro kembali kepada Amu dan Upi

"Yes. Papa"

"ciee sakit"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ciee sakit"

Tiba tiba saja ada perempatan di kening [Name] saat mendengar suara serak lembut nan menjengkelkan itu.

"Mau mukul, tapi gak bisa.." Gumam [Name] dengan poker facenya. Ia berbalik sehingga posisi tidurnya membelakangi cermin yang ada di UKS.

[Name] menutupi wajahnya dengan jaket Mocha-nya. Ayolah, kali ini seorang anak tunggal Mitchell ingin beristirahat dengan tenang. Tapi sepertinya itu tidak akan bisa karena UKS yang diisi dengan makhluk makhluk yang kalaupun sakit masih bisa bergerak aktif sambil teriak teriak membuat telinga sakit.

"TAHAN!"

"BISMILLAH"

"AAAAAH!!!"

"AAAAA LIN TULUNG!"

[Name] sama sekali tidak bisa tidur dengan tenang.

Saat jam istirahat. Toro datang bersama Sho sambil membawa cemilan. "Gimana keadaan kalian? udah mendingan? aku bawa cemilan"

"Waaaa makasih Toro" ucap Upi antusias.

"Ternyata makhluk sepertimu bisa sakit juga ya? Kita cek ukuran otak dulu" ucap Sho mengambil stetoskop dan menempelkannya di kepala Amu

"Wah smoll brain" ucap Sho dengan senyum mengejek.

"Pergi sana!" Amu melempari Sho dengan bantal tapi berhasil di hindari. Alhasil bantal itu mengenai ranjang yang ada disebelah Amu

"[Name]?"

Sejak ia dan Toro datang, Sho sama sekali belum mendengar suara gadis itu.

"[Name] tidur?"

"Iya, dari tadi maksa tidur, tapi ga bisa bisa, jadi dia minta obat tidur sama Lin" Jawab Amu lesu. Oh, sepertinya energinya sudah berkurang 20%.

"Permisiiii, Wah udah pada ngumpul, maaf ya Amu baru dateng" Kiki datang.

"Siapa ya?"

"Masih sakit?"

"Aku nggak sakit cuman pusing"

"Mau kemana"

Daripada mengurus dia makhluk itu, Sho mendekati ranjang [Name] dan menjauhkan jaket yang menutupi wajah si gadis yang tertidur pulas itu.

Sho meletakkan punggung tangannya di kening [Name], membuat hangat tubuh [Name] menjalar di punggung tangan Sho.

"Masih hangat... Lin! Bocah ini udah minum obat?" Tanya Sho sedikit berteriak.

"Dah."

Sho kembali menatap [Name] yang masih tidur yang sepertinya tidak menyadari bahwa ia sedang diperhatikan, bahkan saat tidur. Sho mendekatkan wajahnya kepada [Name] kemudian mengecup keningnya lembut "cepat sembuh.." Gumamnya pelan.

"CK! bisa diam gak sih?! aku tuh pusing! aku tuh butuh ketenangan! Kalau aku mau pulang aku bisa sendiri!" Pekik Amu frustasi.

"Hahahaha,"

"Malah ketawa!"

"Sorry sorry, jangan marah."

"Amu?"

"Amu!"

Amu ambruk kearah Kiki, membuat laki laki itu reflek menangkapnya.

"He?"

Ada jeda beberapa detik sebelum akhirnya Kiki menyadari apa yang terjadi.

GUBRAK!

"Kiki gblk!!! Amu nya malah dilempar!!!" Ucap Upi panik.

"A?!"

"Lin tolong, ini Amu idungnya berdarah" ucap Sho. Berikan apresiasi kepada Lin karena hari ini ia sudah bersabar menghadapi para pasien pasiennya yang merupakan anak anak yang begonya murni tanpa saringan.

"Shoto?" Sho langsung menatap orang yang memanggilnya dengan suara lemah dan serak.

"udah baikan?" Tanya Sho langsung saat melihatnya membuka mata.

"Masih pusing," ucap [Name] kembali menutup matanya dengan perlahan.

"Istirahat aja, nanti pulang ku jemput." Ucap Sho menggenggam tangan [Name] yang berada di dekatnya. Tangan lainnya mengelus kepala [Name] agar gadis itu kembali tertidur.

Dan benar saja, [Name] kembali tertidur ditengah keributan yang dibuat Kiki karena melempar Amu yang pingsan didalam pelukannya.

—————————————————————————

-Lep
©Leplepnaa

OCEAN BLUE EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang