chapter 1

5.2K 499 10
                                    

Nama: [name] Mitchell Hobby:menggambar,main game, baca buku, menghalu, mendengarkan lagu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nama: [name] Mitchell
Hobby:menggambar,main game, baca buku, menghalu, mendengarkan lagu.

|••|

"Baiklah anak anak madesu *masa depan sukses* sebelum kelas dimulai, kita kedatangan murid baru," ucap pak Eko sambil melirik gadis berambut blonde yang hampir mirip dengannya. "Silahkan perkenalkan dirimu"

"Namaku [Name], salam kenal semua." Ucap [Name] memperkenalkan dirinya secara singkat.

"Tor, Toro, Tor, Tor," panggil Amu berbisik.

"Apa?" Sahut sang pemilik nama.

"Baiklah, [Name] silahkan duduk di belakang kiki" ucap pak Eko.

Tanpa basa basi [name] menyeret kakinya menuju kursi kosong dibelakang kiki. Dipojok dekat dinding yang memudahkannya untuk bersandar.

"Upi sama Sho kemana sih? udah jam segini belum dateng" Tanya Amu kepada Toro.

"Kita absen dulu ya." Ucap pak Eko sambil melihat buku absen kelas. Hal itu membuat Amu dan Toro menunda percakapan mereka sejenak.

"Amu?"

"Hader"

"Amu lagi ngapain kamu?" Tanya pak Eko yang melihat Amu menatap buku terbalik.

"Eh baca buku pak" jawab Amu sedikit gelagapan.

"Awas kalau kamu main hp"

"Hehe iya pak" jawab Amu yang padahal ia memang sedang memainkan handphonenya

"Toro?"

" hadir"

"Kiki"

"Hadiiiir~"

Toro kembali sedikit menoleh menatap Amu yang duduk dibelakangnya. "Hmm kalo Sho aku nggak tau, tapi upi itu baru dateng," ucap toro sambil menunjuk Upi yang mengendap endap menuju tempat duduknya

"Telat lagi~"

"Biasa,tadi adekku maksa mau ikut"

'adek ya...?"

"Upi"

"Eh, ha-hadir pak!"

"Bagus hari ini kamu nggak telat" ucap pak Eko tidak menyadari bahwa sebenarnya Upi baru saja memasuki kelas secara diam diam.

"Shoto." Hening. "Sho?" Pak Eko mendongak mengalihkan pandangan, yang tadinya menatap buku absen kini menatap kelas. "Ada yang tau sho dimana?" Tanya pak eko

Krak

Setelah pak Eko bertanya tentang Sho, suara retakan atap plafon terdengar diatas samping pak Eko. Kemungkinan plafon itu akan bolong menjadi 100% karena beberapa suaranyang sangat satisfied terdengar semakin jelas.

GUBRAK

Gusrak

Boombayah

Boombayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Trak

"Disini pak." Ucap Sho yang muncul bersamaan dengan bolongnya atap kelas.

Dari pada dibilang retakan, insiden barusan lebih dapat dinamakan dengan ambruknya plafon atap kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari pada dibilang retakan, insiden barusan lebih dapat dinamakan dengan ambruknya plafon atap kelas. Pelakunya adalah sho yang menindih batu batu atap, dan tiang bertulisan 'sotp'

Satu krikil jatuh tepat di kepala pak Eko yang membuat pak Eko sadar dengan apa yang terjadi. Yup, atap kelas mereka bolong.

Pak Eko mendongak sedikit menatap atap kelas yang bolong itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pak Eko mendongak sedikit menatap atap kelas yang bolong itu. entah datang dari mana, filter cahaya ilahi yang menyinari sho di iringi efek bling bling untuk menambah kesan ke-aesthetic-kan bolongnya atap kelas.

'duh gusti'

"Lain kali masuk lewat pintu, istirahat siang kamu keruang bk"ucap pak Eko pasrah. Dilihat dari sifatnya yang pasrah menerima takdir Tuhan, [Name] dapat menyimpulkan bahwa hal hal random seperti ini adalah hal yang sangat amat wajar dikelas ini.

"Siaaappp"

"Encok gak?"

"Pinggangku ngilu sedikit"

"Btw toro, itu siapa?" Tanya sho menunjuk [name].

"Lah iya, Baru sadar aku" balas upi cengo memperhatikan [name] yang menopang dagunya menghadap jendela.

"Murid baru" balas toro

"Hai [name]! Namaku Amu nanti istirahat kita ngebaksonya teteh ya!" Ucap amu membuat [Name] menoleh kearah amu.

Awalnya [name] hanya diam saja menatap Amu, kemudian ia membuka mulutnya sedikit untuk menarik nafas. "Kau yang kemarin kan?"

——————————————————

-Lep
©Leplepnaa

OCEAN BLUE EYESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang