Di dalam gudang tua itu beberapa kali jeritan terdengar samar, tapi semakin kau menedekat ke arahnya teriakan itu semakin kuat. Bahkan kau akan tau bagaimana orang itu meluapkan rintihan kesakitannya, meskipun ia berteriak sekuat apapun namun sayang tak akan ada yang mendengarnya karna gudang tua itu berada di daerah paling belakang di sebuah sekolah.
Tempat dimana tak seorangpun ingin mendatanginya, apalagi jika sudah tengah malam seperti ini. Jam sudah menunjukan pukul 8 malam tapi apa yang tengah mereka lakukan di sekolah hingga selarut ini? Bukannya sekolah hanya beroprasi hingga sore hari saja?
Seorang gadis bangun dari tidurnya, seperti mimpi ia nampaknya mendengar suara sesuatu namun tampak samar, ia merentangkan kedua tangannya meluruskan punggungnya yang terasa pegal. Ia melihat jam, lantas segera berdiri dari sofa ruangan khusus tersebut, ia tertidur selama 2 jam setelah bel pulang sekolah berbunyi, di ruang peristirahatan yang sengaja keluarganya buat tentu di sekolah miliknya, lebih tepatnya adalah sekolah milik kakek gadis itu.
Setelah ia mengambil ranselnya dan berniat untuk segera pulang, ia terlebih dulu mengisi air kedalam botol miliknya yang telah habis lalu meneguknya hingga setengah. Ia akhirnya keluar dan lorong itu sangat gelap.
"Ah sial, kenapa ponsel ku mati disaat seperti ini, aku tak bisa melihat apa apa" ia memasukan kembali ponselnya tak berguna nya itu kedalam tas.
Tap..tap
Gadis itu tiba tiba waspada setelah ia menedengar suara langkah kaki, ia membalikan badannya untuk melihat kebelakang, hanya lorong gelap yang ia lihat. Kembali ia melanjutkan perjalanannya hingga tiba di lobby ia melihat seseorang yang ia kenali, pria yang selalu membuatnya naik pitam.
"Tae!" Gadis itu berteriak namun sepertinya yang dipanggil sama sekali mendengar suara gadis itu, terbukti jika pria itu malah lari terbirit birit.
"Hahaha kurasa dia takut, tapi apa yang dia lakukan disini malam malam begini?" Gumamnya, namun sepertinya tak penting juga memikirkan itu.
Gadis itu akhirnya memilih untuk kembali berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobilnya, jika kalian heran mengapa anak sekolah menengah atas membawa mobil jawabannya mungkin sudah jelas terlihat kalau aku adalah cucu pemilik sekolah dan juga orang kaya, bukannya aku sombong tapi memang kenyataanya seperti itu sobat! Oh ayolah jangan terlalu membahas seberapa kayanya aku, itu bukan milikku tapi milik keluargaku, aku hanya beruntung dilahirkan dari keluarga kaya raya seperti mereka.
Baru saja mobilnya keluar dari area sekolah, ia kembali menghentikan kendaraannya ketika melihat seseorang yang duduk di halte bus tepat di depan sekolah.
"Jennie? Kau belum pulang?" Dia bertanya dan yang dipanggil terlihat tersentak ia berdiri sembari menatap gadis yang duduk di kursi supir bertanya padanya.
"E-eoh lisa, ka-kau sedang apa?"
"Ada apa denganmu? Kau tidak habis di copet bukan? Kenapa penampilanmu seperti itu?"
Jennie menggeleng, namun segera merapikan pakaiannya. Ia sadar jika rambut dan pakaiannya acak acakan sekarang. Tak heran jika sahabatnya itu pasti akan mengomentari penampilannya yang awut awutan.
"Aku akan mengantarmu pulang, ayo" lisa terlihat turun dari mobil kemudian membukakan pintu untuk jennie.
"Aigoo, kenapa kau tak menelponku jika kau masih di sekolah" tambahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Let u go ✔
FanficDi dalam kehidupan memang tak luput dari beribu ribu masalah yang datang. Aku mengizinkan seluruh dunia membenciku tapi tidak denganmu. #JENLISA #JENNIE #LISA