tiga puluh tujuh

764 122 11
                                    

.
.
.
ʘ ̄³ ̄ʘ


"Lo kenapa natap gue kayak gitu si?." Zia risih ditatap terus sama Jay.

Jay menyenderkan punggungnya. "Gue nyaman aja liatin lo, lo cantik."

Zia cuma bisa geleng geleng kepala. Mereka berdua lagi keluar buat cari makan kebetulan Junkyu belum pulang, dia nginep di rumah sakit tempat dia kerja.

"Mencintai orang tanpa memiliki itu sakit ya." Ucap Jay sambil menatap ke arah luar cafe. "Kita bukan anak kecil lagi yang kalo suka sesuatu bisa minta sambil nangis nangis abis itu dikabulin."

"Manusia itu punya fase dewasa. Kalau sekarang bukan nangis tapi usaha." Timpal Zia.

"Kalau udah usaha tapi tetep sia sia gimana?." Tanya Jay.

Butuh beberapa saat untuk Zia menjawab pertanyaan itu. "Lo harus putar arah, cari yang bener bener lo butuhin sekarang."

"Emang apa yang gue butuhin?."

"Orang yang mencintai lo."

"Kenapa kayak gitu?." Jay mengerutkan keningnya.

"Kita punya tiga jalan yang berbeda untuk bahagia, yang pertama lo bisa hidup dengan orang yang lo cintai atau kedua lo bisa hidup dengan orang yang mencintai lo dan ketiga yang paling beruntung lo hidup dengan keduanya."

"Kalau lo ada di pilihan yang mana?."

"Gue gatau gue dicintai atau mencintai, atau mungkin keduanya?." Zia menghela nafas nya, mengingat masalah dihubungannya belum kunjung selesai.

"Kalau gue cinta sama lo?." Ekspresi Zia terlihat biasa saja saat mendengar kalimat itu.

"Jangan cinta sama gue. Itu bakal sia sia karna gue cuma cinta sama satu cowok." Balas Zia. "Dan lo tau kan siapa cowok itu?." Sambungnya.

"Beruntung banget ya bang Jaehyuk."

"Menurut lo dia beruntung juga gak dapet gue?." Kali ini Zia yang bertanya.

Melihat perubahan wajah Zia, Jay mencoba mengalihkan topik pembicaraan. "Lo mau tau gak hal yang impossible is nothing?."

"Apa?."

"Riki juga suka sama lo."

Kenapa begitu banyak fakta mengejutkan yang Zia dengar hari ini.

"Gak mungkin, dia itu sahabat gue dari kecil Jay." Ucap Zia tak percaya.

"Kan gue bilang mustahil itu gak ada. Sahabat jadi cinta itu memang benar adanya. Gue denger sendiri dari mulut Riki kalau dia itu suka sama lo."

Zia masih nggak percaya dengan apa yang dia denger beberapa detik yang lalu.

"Tapi...Riki udah move on, dia tau kalau dia gak bakal bisa dapetin lo. Dan dia juga gak mau ngerusak persahabatan kalian."

~~~

Ting!

UNKNOWN

Lagi lagi cowok lo ngajakin gue ketemuan upsss😮16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi lagi cowok lo ngajakin gue ketemuan upsss😮
16.01

Kok bisa yah? Lo gak curiga kalau dia clbk sama gue?
16.01

Btw abis ini ditunggu kabar putusnya ya wkwk
16.02

Sumpah lo punya masalah apa si sama gue? Sampe segitunya
16.04

Oh atau mungkin lo cinta mati sama cowok gue terus karna dia maunya sama gue lo jadi murahan gini
16.04

Sebenernya gue gamau ngerebutin cowok, buang buang waktu tau gk
16.05

Tapi kalau emang cowok gue mau sama lo silahkan aja si
16.05

Lo makan tu Jaehyuk.
16.06

anda telah memblokir kontak ini.

Zia sedikit membanting hpnya ke kasur. Lagi lagi Jaehyuk bohong ke dia, padahal baru semalem Jaehyuk bilang kalau dia belum bisa pulang tapi sekarang tenyata dia lagi ketemuan sama Nayeon.

"Benci bangat gue sama lo YOON JAEHYUK!." Teriak Zia. Untung dia lagi dirumah sendiri Junkyu masih di rumah sakit. "Tapi gapapa. Gue bakal dengerin penjelasan lo dulu, gue bakal pura pura budek dan gak ngeliat kelakuan lo kali ini."

Malamnya bener aja Jaehyuk dateng kerumah Zia. Sekarang mereka lagi diruang tamu.

"Aku boleh peluk kamu?." Kalimat pertama yang Zia denger. "Aku kangen, aku cape, aku banyak pikiran dan butuh pelukan kamu." Sambungnya.

"Aku disini buat peluk kakak." Zia mendekap tubuh sang kekasih yang akhir akhir ini membuat ia dilema.

"Aku takut kehilangan kamu Zi. Tiga bulan ini aku bener bener takut gak bisa ketemu kamu sebagai kita yang dulu."

Aku juga sama kak, batin Zia.

"Kita masih sama kan? Gak ada yang berubah kan?."

Kayaknya kali ini Kak Jaehyuk bener bener lagi banyak pikiran deh.

Zia mengelus punggung Jaehyuk untuk menenangkannya. "Aku disini. Masih sama, Zia tunangan kakak."

"Maafin aku yang selalu ngecewain kamu. Aku gak tau sesering apa aku minta maaf, tapi tolong maafin aku."

Zia melepas pelukannya terlebih dahulu. "Aku juga gatau udah berapa kali maafin kakak. Dan kali ini juga aku bakal maafin kakak, karna cuma itu yang aku bisa." Ucap Zia. "Aku udah mulai sedikit maafin kakak soal waktu itu. Maaf kemarin egois."

"Nggak, kamu gak egois. Akunya aja yang kurang jujur Zi."

"Ada hal lain yang kakak mau omongin?."

"Mmmm gak ada." Jawab Jaehyuk.

Soal kak Nayeon . Hari ini kakak bohong lagi, batin Zia.

"Tapi...

...tadi aku ketemuan sama Nayeon buat bilang gak usah ganggu hubungan kita lagi. Aku kasih dia peringatan kalau dia ganggu hubungan kita lagi aku gak bakal tinggal diem."

Zia tersenyum lega.

"Makasih."

"Buat?."

"Buat kejujuran nya hari ini."


To be continue...

"Jangan lupa tinggalkan jejak"

Kak Jaehyuk || TREASURE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang