sembilan

1K 148 3
                                    

.
.
.
ʘ ̄³ ̄ʘ

"Kak kelas aku kan masih 2 jam lagi." Ucap gue. Hari ini gue ada kelas siang, begitu juga kak Jaehyuk. Gatau kenapa tiba tiba kak Jaehyuk ngajak pergi lebih cepat.

"Anter gue beli titipan bunda dulu."

"Loh berarti nanti kerumah dong?!." Gue kaget lah, walau udah 5 bulan pacaran gue masih belum siap buat ketemu orang tua kak Jaehyuk. Tapi untuk kak Jaehyuk sendiri dia udah ketemu sama mamah, papah gue.

"Kenapa si alay bangat. Cuma nganterin belanjaan doang."

"Ih tetep aja aku belum siap kak."

"Terus kapan mau siapnya? Gimana gue mau nikahin lo, sedangkan lo sendiri gamau kenalan sama orang tua gue." Astaga kenapa kak Jaehyuk bawa bawa nikah sih? Gue kan jadi maloe.

"Ngga gitu kak. Aku cuma malu aja."

"Udah gausah alay." Ketus kak Jaehyuk. Emang biadab pacar gue ni.

Akhirnya gue sampai di salah satu minimarket. Kayaknya kak Jaehyuk sengaja ngajak gue karna dia gatau bahan bahan makanannya, dia salah ngajak orang, gue sendiri cuma beberapa yang tau. Dan akhirnya di bantu sama mba mba minimarketnya.

Selesai membeli semuanya, gue sama kak Jaehyuk kerumah kak Jaehyuk. Sumpah gue deg degan bangat ketemu bundanya kak Jaehyuk.

"Bun. Jaehyuk pulang." Gue mengekori kak Jaehyuk.

"Eh kamu bawa siapa ni?." Sambut bunda kak Jaehyuk. Sumpah cantik bangat, setau gue namanya bunda Jisoo deh.

"Hai tante. Aku Claazia, panggil aja Zia."

"Hai Zia. Cantik bangat si kamu." Gue tersenyum ramah.

"Bentar ya gue sekalian ambil laptop di kamar." Kak Jaehyuk pamit ke kamar dulu, tinggal lah gue sama bundanya kak Jaehyuk.

"Kamu temennya Jaehyuk atau adik kelasnya?."

Aduh gue harus jawab apa?

"Em saya temennya kak Jaehyuk tan sekaligus adik kelasnya."

"Oh temennya. Bunda kira pacarnya. Soalnya waktu itu juga ada yang kerumah, bunda kira pacarnya, taunya temennya Jaehyuk juga." Kata bunda kak Jaehyuk. Oh jadi kak Jaehyuk pernah bawa temennya kesini.

"Udah? Yuk." Kata kak Jaehyuk.

"Yaudah tante, Zia pamit dulu ya." Gue salim ke bunda kak Jaehyuk.

"Iya, kalian hati hati."

Sumpah gue jadi kepikiran soal bohongin bundanya kak Jaehyuk. Tadi seharusnya gue jujur aja kalau gue pacarnya kak Jaehyuk.

"Hoi! Kenapa ngelamun?."

"Hah?! Oh itu, gapapa kok."

"Tumben bangat diem aja." Gumam kak Jaehyuk.

"Em kak aku boleh nanya ga?."

"Nanya aja, Biasanya juga langsung."

"Temen perempuan kakak siapa yang pernah main ke rumah?." Gue gamau ini jadi beban pikiran gue, gue sering overthingking an sama kepoan si.

Kak Jaehyuk || TREASURE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang