empat puluh enam.

710 101 41
                                    

.
.
.
ʘ ̄³ ̄ʘ

Dari kemarin update muluu bosen gasi?

Usahakan jangan baca percakapannya aja ya. Enjoy 。◕‿◕。

"Lo serius mau ngelakuin itu? Jangan bodoh karna cinta, Zi." Yedam sedikit tidak setuju atas rencana Zia kali ini.

"Gue gak punya cara lain, Dam. Kak Jaehyuk gak bakal bisa jujur." Jawab gue sedikit tegas. "Cinta bisa timbul karna terbiasa. Sedangkan mereka? Lo tau kan mereka udah lama di Jepang berdua semenjak kecelakaan itu."

Tapi kenapa lo gak cinta sama gue?, Batin Yedam.

"Itu Winter udah dateng." Yedam segera bangkit dari tempat duduknya.

Hari ini Zia sengaja ngajak Winter ketemuan di sky blue.

"Hai, Zia." Sapa Winter sambil duduk dihadapannya.

"Hallo."
"Emm...lo mau pesen sesuatu dulu?." Tanya Zia.

"Boleh deh, kopi baru lo yang kemarin enak. Gue pesen itu aja."

Akhirnya Zia memilih untuk membiarkan Winter pesen sesuatu dulu, biar gak terlalu tegang juga.

Gak lama kopinya dateng.

"Oh iya, lo mau ngomong apa?." Tanya Winter.

"Em sebenernya gue gak enak bangat sama lo, tapi cuma lo yang bisa bantu gue."

"Gapapa kali ngomong aja. Gue bakal bantu sebisa gue." Tutur Winter lemah lembut.

Yedam cuma bisa ngeliatin mereka berdua dari kaca dapur.

"Gue mau minta tolong sama lo." Ucap Zia sebelum dia mendekatkan dirinya untuk berbisik ke Winter.

"Hah?!." Kaget Winter. "Lo gak lagi bercanda kan?." Sambungnya.

"Gue serius. Besok ulang tahun kakak gue, kebetulan lo juga diundang, Win."

"Zia itu berbahaya buat kita berdua. Lagian gue gabisa berenang."

"Gak bakal terjadi apa apa. Dan gue yakin kak Jaehyuk lebih milih lo. Jadi lo gausah khawatir." Zia berusaha meyakinkan bahwa mereka berdua akan baik baik saja.

"K—Kalau kak Jaehyuk milih gue. Terus lo gimana?."

"Gue bisa berenang kok."

"Tapi kenapa bisa lo mikir kayak gitu?."

"Winter. Hati orang nggak bisa ditebak. Sekali lagi gue mau mastiin kalau kak Jaehyuk emang bener bener mau balik sama gue atau nggak."
"Dan...kalau emang dia gak balik sama gue, it's okey. Gue ikhlas, karna gue tau lo orang baik, Win." Ucap Zia walau berat hati.

"Lo harus percaya kalau dia cinta sama lo." Winter menggenggam tangan gue, meyakinkan apa yang ia ucap barusan.

"Iya gue percaya, dan gue mau terus percaya sama dia. Tapi...percaya itu butuh bukti, dan kita buktiin besok."

"Soal tamu? Kalau mereka yang selametin kita gimana?." Tanya Winter.

"Yedam yang bakal urus, dan gue juga bakal bilang ke abang gue kalau gue mau berenang biasa aja. Kita lakuin itu pas tamu udah mulai pergi."

Kak Jaehyuk || TREASURE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang