empat puluh dua

588 98 13
                                    

.
.
.
ʘ ̄³ ̄ʘ

—sambungan

"Mamah selalu mikirin gimana hari hari kamu sama kakak setelah dapet kabar kalau mamah dan papah pisah." Malam ini Wulan tidur bersama anak perempuannya. "Pasti berat kan nak?." Ucap Wulan sambil mengelus putrinya.

"Berat bangat mah, rasanya dunia aku hancur. Apalagi istri baru papah jahat sama aku."

"Gapapa sayang. Semua bakal ada balasannya."

"Sekarang juga aku lagi kehilangan arah mah." Ucap Zia.

Wulan tau betul gimana perasaan anaknya sekarang. "Kalau dia milik kamu, pasti akan kembali ke kamu."

"Apa Zia bisa ketemu sama kak Jaehyuk lagi? Bohong kalau selama ini Zia baik baik aja tanpa dia. Semua gelap mah, aku gak tau harus gimana lagi." Zia nangis dipelukan Wulan. Sakit, semua sakit.

Paginya mereka berdua pergi ke Sky blue.

"Morning semuanya." Sapa Zia kepada seluruh karyawannya. Kebetulan pagi ini mereka baru siap siap buka jadi belum ada pelanggan.

"Pagi juga bu." Ucap mereka serentak.

"Ini aku bawa cemilan, nanti jangan lupa dimakan ya." Zia memberikan cemilan itu ke salah satu karyawannya.

"Hoi! pagi bu boss." Sapa Yedam.

Zia dengan senang hati menggeplak bahu Yedam. "Kebiasaan, dibilangin panggil Zia aja." Zia gak suka dipanggil bu bos sama Yedam, karna cafe ini milik mereka berdua, jadi Yedam juga bos disini.

Yedam cuma bisa cengar cengir sambil mengelus bahunya yang sedikit panas. "Itu samping you siapa?." Tanya Yedam sambil berbisik.

"Oh kenalin ini mama gue. Mah kenalin ini Yedam, rekan kerja aku."

"Halo tante, senang bertemu dengan tante." Yedam Salaman.

"Halo juga...kalian baik baik ya berdua."

"Gimana mah, kopinya enak gak?."

"Menurut mamah ini enak, gak kemanisan dan...ini kopi apa ya? Kok rasa kopinya agak beda dari kopi yang biasa mama minum?."

"Itu yang bikin Cafe ini rame."

"Semoga cafe ini rame terus dan semakin banyak cabangnya."

"Aamiin."

Malamnya Zia masih sama Yedam, sedangkan mamanya ada dirumah.

"Hadeuh badan gue rasanya rontok semua." Zia meregangkan otot ototnya. Bayangin aja dia ngerjain resep kopi dari siang sampai malam sama Yedam di cafenya.

"Kenapa? Sakit?." Tanya Yedam.

"Gatau nih badan gue agak gak enak. Kebanyakan minum kopi kali ya?."

"Gue mau ke warung beli rokok, mau nitip?."

"Gak deh."

Akhirnya Yedam pergi buat beli rokok ke warung sebrang.

Ting!

Kak jun🐼

Masih di cafe?
22.09

Iya kak, baru selesai
22.10

Pulang sama siapa? Mau dijemput?
22.10

Gak usah, nebeng Yedam aja naik motor
22.10

Okelah
22.11

Kak Jaehyuk || TREASURE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang