Pada jam istirahat kedua, Juna kembali mengajakku untuk ikut jajan ke kantin. Sepertinya dia sedang berusaha untuk menemaniku sekaligus ingin membuatku nyaman sebagai murid baru. Tapi, aku segera menolaknya dengan halus saat kembali mengingat perkataan sepupuku, Vanissa tentang ketenaran mereka di sekolah. Aku hanya tidak ingin terlihat canggung dan mencolok berada di tengah mereka yang semuanya cowok itu. "Jadi kamu mau tetap istirahat di kelas aja nih?" tanya Juna masih mencoba membujukku untuk ikut dengannya ke kantin. "Iya, ayo ikut bareng kita jajan ke kantin!" ajak Elroy dan Devon bergantian. Aku menggeleng perlahan sambil tersenyum menjawab tawaran mereka. "Ah, makasih tapi aku mau istirahat di sini aja." Akhirnya, mereka mengalah dan meninggalkanku di kelas.
Beberapa saat kemudian, aku melihat dua orang cewek sudah berdiri di samping mejaku sambil mulai memperkenalkan diri mereka. "Halo! Namaku Amity, panggil aja Ami."
"Kalau aku Velo, lengkapnya Velositi."
"Oh, aku Regina Ishakasih, biasa dipanggil Regi," ucapku sambil menyambut uluran tangan mereka untuk bersalaman.
"Kamu murid pindahan dari Kalimantan itu, ya?" tanya cewek yang tadi bernama Amity itu. Aku hanya mengangguk merespon perkataannya barusan. "Wah, kamu beruntung ya bisa duduk bareng Arjuna, cs. Cowok populer di sekolah ini," sambung cewek satunya lagi yang bernama Velositi. "Emang mereka segitu tenarnya ya di sini?" tanyaku mencoba memastikan lagi. Mereka berdua kompak mengangguk mantap menjawabku.
Kemudian, Ami minta ijin duduk di sebelahku dan mulai memberitahuku info tentang Juna, cs. "Nah, mereka berempat tuh banyak dikecengin sama murid cewek di sekolah ini"
"Berempat?"
"Iya, satu lagi namanya Edith tapi beda kelas. Dia juga nggak kalah tampan sama yang lain. Sayangnya dia udah digaet sama si ambisius Valentina, salah satu geng trio V3," jelas Velo panjang-lebar.
"Trio V3?"
"Valentina, Victoria dan Veronica, trio ambisius yang satu per satu berhasil naik status jadi pacar Arjuna, cs." sambung Amy.
"Hah? Pacar?" tanyaku makin bingung dibuat mereka berdua yang daritadi tak hentinya bicara.
"Iya, jadi Edith tuh pacarnya Valentina. Devon pacaran sama Veronica yang dulu sebenarnya sempet ditolak berkali-kali sama Devon. Tapi, karena Veronica tetap maksa bahkan sempet histeris waktu ngejar Devon. Akhirnya Devon nggak tega juga dan nerima dia jadi pacarnya," tambah Velo saat menceritakan latar belakang hubungan percintaan Devon dan Edith yang terkesan "dipaksakan" itu.
"Tinggal Elroy dan Arjuna aja tuh yang masih belum resmi pacaran juga sampe sekarang," lanjut Ami.
"Iya, makanya Victoria masih aja terus usaha deketin Elroy dari dulu tapi kayanya belum nyangkut umpannya sampe sekarang alias belum ada respon," kata Velo.
"Kalo Arjuna?" tiba-tiba pertanyaan itu terlontar begitu saja dariku.
"Wah, kalo Arjuna sih jangan ditanya! Walaupun dia yang paling cakep dan tinggi di antara yang lain tapi dia tuh terkenal super cuek dan cenderung dingin sama cewek. Makanya, banyak banget cewek-cewek yang penasaran sama dia termasuk aku sih dulunya. Hahaa.." jawab Velositi lengkap.
"Iya, makanya kamu beruntung banget bisa duduk di sebelahnya loh! Bahkan, tadi kita perhatiin dia juga sempat ngajak kamu ikut bareng mereka ke kantin khan ya? Nggak nyangka ternyata doski bisa bersikap perhatian juga ke cewek. Kita jadi ngiri deh," goda Amity.
Tiba-tiba bel tanda masuk pun berbunyi. Murid-murid mulai kembali memasuki kelas termasuk Arjuna, cs. Velositi dan Amity yang daritadi betah nongkrong di bangkuku sudah pindah kembali ke tempat duduknya. Aku pun mulai merasa bingung dan kikuk lagi saat Arjuna, cowok yang katanya banyak ditaksir cewek di sekolahku itu duduk di sebelahku sambil nyengir. Dari kejauhan aku melihat Velo dan Ami yang mencuri pandang ke arahku dengan sekilas sambil tersenyum.
YOU ARE READING
FRIENDSHIP
RandomDi hari pertamanya sekolah, Regina Ishakasih malah tertidur di bangku yang ternyata adalah tempat sekelompok siswa gaul dan cukup terkenal di sekolah barunya itu. Di tengah keadaannya yang terjebak duduk di tengah Arjuna, Elroy dan Devon yang jahil...