Setelah menjalani masa hukuman kerja bakti dengan bergantian membersihkan toilet pria dan halaman sekolah, Arjuna, cs serta Airlangga, dkk akhirnya kembali diperbolehkan mengikuti ekskul basket kali ini. Namun, pembina sekaligus pelatih basket mereka menegaskan akan langsung segera mengeluarkan mereka dari keanggotaan ekskul basket jika kedapatan berkelahi lagi di kemudian hari. Aku yang jadi balik lagi duduk nongkrong di pinggir lapangan sembari menunggui Arjuna, cs supaya bisa pulang bareng seperti biasanya masih bisa melihat ketegangan di antara mereka saat sedang berkumpul di tengah lapangan sebelum ekskul basketnya dimulai. Dari kejauhan juga aku bisa melihat Vanissa tengah berdiri kaku di belakang Sasti supaya bisa tersembunyi dari pandangan Airlangga maupun Elroy. Sepertinya sepupuku itu nggak mau terlalu terlihat menonjol di sana karena masih merasa bersalah akibat kejadian pertengkaran yang menyebabkan hukuman di antara kedua belah pihak yang berseteru sebelumnya itu sehingga dia berusaha keras menyembunyikan dirinya supaya keadaan nggak kembali memanas akibat keberadaannya itu.
Untunglah ketegangan yang sempat terjadi di antara mereka itu segera mereda saat Shane berinisiatif maju lebih dulu untuk berdamai dengan mengulurkan tangannya ke arah Arjuna, cs yang serta merta dengan sportif langsung menyambut itikad baik dari sobat Airlangga yang nampak jadi ikutan berjalan mendekati Arjuna, cs walaupun dengan wajahnya yang keliatan enggan dan kikuk karena masih memendam kekesalan itu. Namun, sepertinya demi tetap bisa menjadi anggota tim inti ekskul basket sekolah kami, Airlangga akhirnya terpaksa menjabat tangan Arjuna, cs termasuk Elroy, rival beratnya selama ini dengan air muka yang kaku sekaligus datar.
Selanjutnya, peluit pun berbunyi nyaring menandakan mereka bisa kembali mulai siap melakukan rutinitas pemanasan seperti biasanya sebelum latihan dimulai. Aku menghela napas lega dari tempatku duduk biasanya sesaat setelah mereka semua saling berbaikan dan bisa kembali berlatih olahraga kesukaan mereka itu. Aku pun merasa terkesan dengan sikap gentle Shane yang berani memulai duluan untuk berbaikan kembali dengan pihak Arjuna, cs sehingga diikuti oleh yang lainnya, termasuk Airlangga yang nampak jelas masih belum terima dengan ikhlas itu. Aku hanya tak menyangka ternyata Shane tak seburuk sobatnya yang keliatan tengil itu.
Beberapa saat kemudian, tiba-tiba mata kami tak sengaja saling bertemu pandang saat aku tengah menatapnya yang lagi mengejar bola basket tak jauh dari tempatku duduk sekarang. Tanpa diduga ia malah melemparkan senyumnya ke arahku yang jadi agak kaget dibuatnya. Tapi, anehnya dengan spontan aku malah membalas senyumannya tadi sambil mengangkat salah satu jempolku padanya yang jadi makin tersenyum lebar kali ini. Sepertinya dia keliatan jadi agak salting dan tersipu malu.
Selanjutnya, aku kembali bisa menikmati permainan basket dari Arjuna, cs yang udah bebas dari masa hukuman kerja bakti mereka selama ini. Semoga aja mereka bisa mengambil pelajaran berharga dari pengalaman buruk yang lalu dan beneran bisa berdamai satu sama lain ke depannya. Bahkan, mungkin mereka bisa bersatu padu menjadi tim yang solid dan kompak nggak cuma di dalam ekskul basket aja tentunya. Itu mungkin nilai pertemanan yang kujunjung juga selama ini yaitu adanya kesatuan dan kekompakan walaupun banyak perbedaan tetap bisa saling menghargai dan berusaha mengerti satu sama lain. Bravo Arjuna, cs! All for 1 and 1 for all :-)
YOU ARE READING
FRIENDSHIP
RandomDi hari pertamanya sekolah, Regina Ishakasih malah tertidur di bangku yang ternyata adalah tempat sekelompok siswa gaul dan cukup terkenal di sekolah barunya itu. Di tengah keadaannya yang terjebak duduk di tengah Arjuna, Elroy dan Devon yang jahil...