Setelah jaketnya Shane kembali harum dan rapi disetrika, aku dan Ami berinisiatif segera mengembalikannya sepulang sekolah hari ini. Sementara Velo menemani Vanissa ke toilet karena kebelet pipis, aku dan Ami menunggui Shane di depan kelasnya yang juga baru bubar itu. Tanpa harus menunggu lama, kami langsung melihat kemunculan Shane dari dalam kelasnya itu dengan wajah heran menatap kedatangan kami lagi. Namun, aku nggak melihat keberadaan Airlangga yang biasanya selalu bareng sobatnya itu kali ini.
"Hei, kalian mau kembaliin jaket ya?" ucapnya tanpa basa-basi seperti sebelumnya.
"Eh, iya. Ini udah dicuci ya," jawab Ami seraya menyerahkan jaket biru Shane yang udah terlipat rapi sekaligus beraroma harum lembut pewangi pakaian itu.
"Oh, iya. Padahal nggak usah repot-repot dicuciin juga nggak apa-apa koq," katanya dengan nada agak sungkan.
"Ah, nggak repot koq. Justru kita yang udah buat kamu repot jadi harus minjemin jaket kamu kemarin," lanjut Ami sama-sama jadi ngerasa nggak enak sekarang.
"Iya, maafin ya, Shane! Makasih juga udah mau minjemin jaketnya kemarin! Bener-bener nyelamatin tes kami dong. Sekali lagi makasih ya! Ini ada coklat sebagai tanda terima kasih kita karena udah dibantuin waktu itu. Mohon diterima ya, Shane!" ucapku sehingga membuatnya tersipu malu melihat pemberian coklat di tanganku.
"Eh, nggak usahlah! Nggak apa-apa koq!" tolaknya malu-malu.
Namun, aku segera meletakkan coklat yang sedang kupegang tadi di tangannya sekarang sambil tersenyum ke arahnya yang makin salah tingkah jadinya.
"Udah nggak apa-apa diterima aja, Shane!" ucap Ami ikutan tersenyum sekarang.
"Wah, ok deh. Makasih ya!" ucap Shane singkat dibarengi anggukkan kompak kami berdua.
"Kalo gitu gue duluan ya!" pamit Shane kemudian.
"Okee...oh, iya, Airlangga kemana ya?" tanyaku sehingga membuat Shane agak heran mendengarku yang mencari keberadaan sobatnya itu.
"Oh, hari ini dia nggak masuk. Nggak tau kemana tuh? Nggak ada kabar juga," jawabnya bingung.
"Oh gitu ya. Hmm...gue boleh minta tolong lagi nggak nih?" pintaku diiringi pandangan heran Shane dan Ami berbarengan sekarang.
"Kalo Airlangga udah masuk lagi bisa tolong kabarin gue. Ada yang mau gue omongin sama dia secepatnya. Minta tolong lagi ya, Shane! Maaf, jadi harus minta tolong terus sama loe nih!" kataku sambil nyengir.
"Oke. Nanti gue kabarin lagi deh kalo dia udah masuk ya," katanya sambil melambai ke arahku.
"Ok. Makasih banget ya, Shane! See u again soon!" kataku membalas lambaian tangannya diikuti Amity di sebelahku yang nampak jadi senyum-senyum sendiri sekarang melihat kepergian Shane yang makin menjauh dari pandangan kami.
"Kalo diliat-liat koq si Shane ternyata imut juga ya, Re!" puji Ami masih memandang terus ke arah Shane sekarang.
"Ya, ampun! Ada yang jatuh hati nih kayanya," ucapku nggak percaya.
"Hei! Siapa tuh yang lagi jatuh hati?" tanya Vanissa yang tiba-tiba udah ada di sebelahku aja.
"Tuh si Ami! Mulai kesengsem dia sama yang namanya Shane," kataku blak-blakan sekaligus pengumuman.
"Wah, seriusan ini? Koq bisa??" tanya Vanissa dan Velositi bersamaan sambil melihat ke arah Ami yang masih belum juga melepaskan pandangannya dari cowok yang sepertinya udah berhasil menarik perhatiannya itu.
YOU ARE READING
FRIENDSHIP
RandomDi hari pertamanya sekolah, Regina Ishakasih malah tertidur di bangku yang ternyata adalah tempat sekelompok siswa gaul dan cukup terkenal di sekolah barunya itu. Di tengah keadaannya yang terjebak duduk di tengah Arjuna, Elroy dan Devon yang jahil...