Part 2

1 1 0
                                    

"Bunuh mereka!!!" Teriak para pahlawan.

"Adik, ayo kita lari!" Kata V sambil menarik tangan E.

Mereka terus berlari sambil menghindari serangan dari para pemanah dan pelempar tombak. Kemudian mereka sampai di sebuah jalan menuju bawah tanah.

"Adik, ayo kita masuk ke sini!" Kata V.

"Baik, kak!" Kata E.

Saat mereka hendak masuk ke jalan tersebut, tiba-tiba Hamus, Elia, Tina, Erika, Naofi, dan Anemus muncul dari sebuah rumah yang terbakar, dan tanpa ragu, mereka langsung menyerang V dan E.

"Kak, awas!!!" Teriak E sambil melindungi V.

"Adik, jangan!!!" Teriak V.

Akhirnya E terkena serangan dari mereka berenam, dan terluka parah. E pun terjatuh, dan V tidak percaya dengan apa yang terjadi didepan mata nya.

"Adik!!!" Teriak V.

"Hahahaha, kita sudah berhasil membunuh nya! Ayo kita bunuh yang satunya!" Kata Hamus.

"Ayo!" Kata Elia, Tina, Erika, Naofi, dan Anemus.

V pun masuk kedalam jalan tersebut sambil menggendong E yang sudah lemas karena kehabisan darah, dan mereka terus mengejar nya.

"Aku harus membuat mereka terjebak! Wahai Jaka ayah kami, tolong selamatkan hamba dan adik hamba dari kejaran para pembunuh itu!" Kata V.

Tiba-tiba jalan di bawah tanah itu ditutup oleh tumpukan batu yang jatuh dari atas, dan mereka berenam terhalangi.

"Sial, bagaimana ini? Kita tidak bisa mengejar nya lagi!" Kata Tina.

"Tidak apa-apa, setidaknya mereka sudah terjebak di bawah sini! Ayo kita kembali ke atas, dan merayakan kemenangan kita atas desa para pendosa ini!" Kata Hamus.

"Ayo!" Kata mereka.

Lalu mereka berenam kembali ke atas, dan berpesta setelah membunuh para penduduk desa Jaka yang tidak bersalah itu. Sementara itu, V dan E masih berada di bawah tanah.

"Adik, jangan tinggalkan kakak! Kakak tidak punya siapa-siapa lagi, ayah dan ibu sudah pergi karena dibunuh oleh para pahlawan itu juga! Jadi kakak mohon, jangan pergi!" Kata V sambil menangis.

"Kak... terima kasih atas... semua kebaikan... kakak. Aku tidak... akan melupakan semua... kebaikan kakak itu... dan aku berjanji, akan... mencintai kakak sampai... selamanya..." Kata E.

"Ya, sama-sama! Tapi tolong, jangan pergi! Kakak kesepian tanpa diri mu!" Kata V.

"Kak... aku... cinta... kakak..." Kata E.

Perlahan, E mencium pipi V. Beberapa detik kemudian, E meninggal dunia.

"Adik! Adik, bangun! Adik, jangan tinggalkan kakak! Adik!" Kata V.

Kemudian V berdiri sambil menggendong jasad E.

"Aaaarrrrgggghhhh!!!!!!! Aku... Aku... Aku bersumpah, akan menghabisi para pahlawan keparat itu, sampai tidak ada yang tersisa!!!!!!! Pahlawan sialan, harus mati!!!!!!!" Teriak V dengan kencang.

VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang