Part 4

1 1 0
                                    

Sesampainya di kota, V bertemu dengan Hamus dan harem nya. Gabriel pun mengintip dari jauh.

"Aku akan pastikan, anak itu selamat!" Kata Gabriel.

"Aha, itu mereka! Aku akan menghajar mereka, dan menjadikan mereka sup untuk makan malam!" Kata V.

Kemudian V berlari sambil berteriak. Belum sempat dia menyerang Hamus dan harem nya, tiba-tiba mereka menyerang lebih dulu, dan V pun terluka lagi.

"Hahahaha, rasakan! Makanya, jangan sok jago dihadapan pahlawan!" Kata mereka.

"Aduh, dasar anak kecil! Bukannya belajar dari kesalahan, malah semakin menjadi-jadi!" Kata Hamus.

"Rrggh, aku tidak terima ini!" Kata Gabriel.

Lalu dia keluar dari tempat persembunyian nya, dan langsung menyerang Hamus dan harem nya.

"Arghh! Siapa yang menyerang kita?" Kata Hamus.

"Lihat ke sana!" Kata Elia.

"Beraninya kalian, menyerang teman ku ini! Aku tidak akan memaafkan kalian!" Kata Gabriel.

"Gabriel..." Kata V.

"Teman ku, kau tidak apa-apa? Apa kau terluka? Aku akan menyembuhkan dirimu, bertahanlah!" Kata Gabriel.

"Aku sedikit terluka, karena terkena serangan itu." Kata V.

"Hah, darah? Teman ku, kau berdarah!" Kata Gabriel dengan panik.

"Benarkah? Di mana?" Kata V.

"Mulut mu!" Kata Gabriel.

Dengan cepat, Gabriel mengambil sebuah kain, dan mengelap mulut V yang berdarah.

"Terima kasih, Gabriel." Kata V.

"Sama-sama, teman ku. Rrggh, kalian semua harus bertanggung jawab karena sudah membuat teman ku berdarah! Aku akan menghukum kalian!" Kata Gabriel.

Kemudian Gabriel menyerang mereka lagi, namun mereka melarikan diri dengan sihir Elia.

"Rrggh, sempat juga kalian melarikan diri!!! Penakut!!!" Teriak Gabriel.

"Cih, padahal lagi sedikit, aku berhasil menyerang mereka!" Kata V.

"Tenang saja, teman ku. Aku akan pastikan, kau bisa membunuh mereka suatu saat nanti. Dan aku akan ada di sana untuk membantu mu, percayalah." Kata Gabriel.

"Gabriel..." Kata V.

"Tidak peduli apapun yang akan terjadi, aku akan selalu membantu mu, dan melindungi mu. Kita sudah seperti saudara, walaupun kita baru saja bertemu. Dan jujur saja, aku sudah mulai menyukai mu, sejak pertama kali kita bertemu." Kata Gabriel.

"A... Apa? Kau akan membantu ku?" Kata V.

Gabriel pun mengangguk. Kemudian V menangis.

"Hei, ada apa? Hei!" Kata Gabriel.

"Maafkan aku! Harusnya aku tidak menolak bantuan mu, aku terlalu percaya diri! Maafkan aku, Gabriel!" Kata V.

"Hei, jangan menangis! Ya, aku sudah memaafkan mu, tapi jangan menangis! Orang-orang melihat kita, teman ku!" Kata Gabriel.

"Maaf atas keegoisan ku!" Kata V.

"Ssstt, jangan menangis dengan keras! Orang-orang melihat kita, tolong kecilkan suara mu!" Kata Gabriel dengan panik.

"Hei, apa yang kau lakukan pada anak itu?" Kata salah satu orang di sekitar sana.

"Kau mau menyakiti anak itu, ya?" Kata yang lainnya.

"Tidak, aku tidak berniat untuk menyakiti nya, aku bersumpah!" Kata Gabriel.

Orang-orang di sekitar pun menghampiri mereka berdua, dan siap untuk memukul Gabriel. Karena takut, akhirnya Gabriel menggendong V, dan pergi dari sana.

VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang