Part 15

1 1 0
                                    

Sesampainya di kota, mereka tidak melihat Hamus dan harem nya.

"Mereka tidak ada, padahal biasanya mereka selalu ada di sini." Kata Gabriel.

"Kalau begitu, ayo kita cari di tempat lain." Kata V.

"Baiklah." Kata Gabriel.

Belum sempat mereka melangkah, tiba-tiba sebuah anak panah melesat di samping mereka.

"Anak panah?" Kata Gabriel.

"Hahahaha, akhirnya mereka datang!" Kata V.

Lalu mereka menoleh ke belakang, dan melihat Hamus, Elia, Tina, Erika, Naofi, dan Anemus yang sudah siap untuk membunuh mereka berdua.

"Akhirnya kita bertemu lagi, anak paling berdosa di dunia ini!" Kata Hamus.

"Kami akan membunuh mu sekarang juga, jadi bersiaplah!" Kata Elia, Tina, Erika, Naofi, dan Anemus.

"Hah, omong kosong! Lihat ini!" Kata V sambil menjentikkan jari nya.

Tiba-tiba sebuah api berwarna hijau muncul di tangan nya.

"Hah, kekuatan batu kristal Dedemit!?" Kata Hamus dan harem nya dengan terkejut.

"Itu benar, sekarang dia sudah sekuat diri ku! Jadi harusnya, kalian yang bersiap untuk dibunuh!" Kata Gabriel.

"Hahahaha! Kalian pikir, hanya kalian yang kuat di dunia ini? Kami jauh lebih kuat daripada kalian, bocah-bocah lemah! Semuanya, keluarkan kekuatan kalian!" Kata Hamus.

"Baik!" Kata Elia, Tina, Erika, Naofi, dan Anemus.

Kemudian mereka mengeluarkan kekuatan mereka juga.

"Lihatlah, kami pun memiliki kekuatan yang sangat besar, bahkan jauh lebih besar daripada punya kalian! Sekarang pilih, menyerah atau mati!" Kata Hamus.

"Hah, kami tidak akan menyerah, dan tidak akan mati! Benar kan, V?" Kata Gabriel.

"Tentu saja, hanya pecundang yang akan menyerah melawan orang-orang aneh seperti kalian!" Kata V.

"Baiklah, terserah kalian saja! Semuanya, serang!" Kata Hamus.

"Ayo berpesta!!!" Teriak V dan Gabriel.

Mereka pun bertarung, sementara orang-orang di sekitar sana langsung menyelamatkan diri.

"Waduh, mereka berkelahi di tengah kota! Hancur sudah kota ini!" Kata salah satu penduduk.

"Anak-anak, cepat pergi dari sini, agar kalian tidak ikut-ikutan seperti orang-orang gila itu! Berkelahi kok di kota? Itu berkelahi atau tawuran?" Kata seorang wanita kepada anak-anak nya.

VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang