Keesokan harinya, V dan Gabriel bersiap untuk pergi ke gunung Namo.
"Sudah bawa senjata dan makanan?" Kata Gabriel.
"Yuhuu, sudah dong." Kata V.
"Ok, bagus. Sekarang ayo kita berangkat." Kata Gabriel.
Kemudian mereka berangkat. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan makhluk buas yang berukuran besar.
"Oh tidak, itu makhluk buas dari lembah Namo!" Kata Gabriel.
"Lembah Namo? Itu kan rumah para monster? Kenapa bisa ada makhluk buas yang hidup di sana, ya?" Kata V.
Tiba-tiba makhluk buas itu mengejar mereka.
"Nanti saja kita membahas tentang itu, sekarang ayo kita lari!" Kata Gabriel.
"Baiklah, ayo!" Kata V.
Kemudian mereka lari, hingga ke pesisir pantai.
"Hei, kita ada di pesisir pantai?" Kata Gabriel.
"Ah, aku punya ide! Kita pinjam salah satu perahu milik penduduk sekitar, lalu kita pergi dari sini!" Kata V.
"Ide bagus, tapi perahu yang mana? Ada banyak sekali perahu di sini!" Kata Gabriel.
"Kita pinjam saja yang hijau ini, karena aku suka warna hijau." Kata V.
"Baiklah, ayo." Kata Gabriel.
Lalu mereka menaiki perahu hijau milik penduduk sekitar itu.
"Pak, kami pinjam perahunya sebentar!!!" Teriak V.
"Ya, silahkan!!! Jangan lupa untuk dikembalikan!!!" Teriak penduduk sekitar.
"Baik!!!" Teriak Gabriel.
Dengan cepat, mereka mendayung perahu hingga ke tengah laut. Makhluk buas itu tidak bisa mengejar mereka, karena dia tidak bisa berenang.
"Uh, syukurlah dia tidak mengejar kita lagi." Kata V dan Gabriel.
"Hei, kita sudah menaiki perahu, kan? Bagaimana kalau kita langsung pergi ke gunung Namo di pulau seberang itu?" Kata Gabriel.
"Hei, kau benar! Baiklah, ayo dayung lebih cepat!" Kata V.
Beberapa saat kemudian, akhirnya mereka sampai di pulau seberang.
"Wah, indah sekali!" Kata V.
"Indah, kan? Pulau ini disebut sebagai surga dunia, karena banyak memiliki harta dan sumber daya alam yang indah. Di sini, kau bisa mendapatkan apapun yang kau mau." Kata Gabriel.
"Wah, bagaimana kau tahu itu?" Kata V.
"Aku kan pernah ke sini? Kau lupa, ya?" Kata Gabriel.
"Oh iya, hehehehe. Tunggu, yang mana jalan menuju gunung Namo?" Kata V.
"Kau bertanya pada orang yang tepat. Jalan untuk menuju gunung Namo adalah jalur disebelah kanan. Ayo, ikuti aku!" Kata Gabriel.
"Benarkah? Baiklah." Kata V.
Kemudian mereka berjalan di jalur sebelah kanan, dan mereka tidak sadar kalau jalur tersebut bukanlah jalan menuju ke gunung Namo, melainkan menuju ke sebuah desa milik suku pedalaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Villain
FantasyBiasanya karakter utama di cerita dunia fantasi adalah seorang pahlawan yang super kuat, dan disukai oleh banyak wanita alias harem. Namun di cerita ini, karakter utamanya adalah seorang anak iblis, tidak punya harem, dan selalu diremehkan. Yup, dia...