Keesokan harinya, mereka bangun tidur.
"Ah, sudah pagi?" Kata V.
"Wah, sudah pagi. V, ayo kita sarapan." Kata Gabriel.
"Kita akan sarapan dengan apa?" Kata V.
"Dengan ini." Kata Gabriel sambil mengeluarkan sebuah daging kalengan.
"Oh, baiklah." Kata V.
"Tapi sebelum itu, aku mau memasaknya dulu. Tunggu sebentar, ya." Kata Gabriel.
"Baiklah, aku akan menunggu." Kata V.
15 menit kemudian.
"Ini, silahkan makan." Kata Gabriel.
"Terima kasih, Gabriel." Kata V.
"Tidak masalah, teman ku." Kata Gabriel.
Setelah sarapan, mereka jalan-jalan ke kota.
"Gabriel, kemarin aku lihat kau punya kekuatan hebat. Kalau boleh tahu, apa rahasianya?" Kata V.
"Kekuatan? Oh, itu? Sebenarnya sangat sulit untuk mendapatkan kekuatan ini, karena kau harus mencari batu kristal Dedemit di gunung Namo. Nah, dengan batu kristal itu, kau akan mendapatkan kekuatan seperti aku." Kata Gabriel.
"Batu kristal Dedemit? Gunung Namo? Wah, sepertinya itu akan menjadi sangat sulit. Tapi jujur, aku sangat ingin memiliki kekuatan, agar aku bisa membunuh Hamus dan harem nya itu." Kata V.
"Kalau kau menginginkannya, maka berjuanglah untuk mendapatkannya." Kata Gabriel.
"Benar juga. Baiklah, aku akan berjuang untuk mendapatkan kekuatan. Terima kasih, Gabriel." Kata V.
"Sama-sama. Oh iya, boleh aku ikut bersama mu? Aku hanya ingin menjaga mu, karena banyak sekali musuh yang akan kau hadapi selama di perjalanan." Kata Gabriel.
"Oh, boleh. Ayo kita cari sekarang!" Kata V.
"Besok sajalah, sekarang kita jalan-jalan dulu, sambil menikmati hari yang cerah ini." Kata Gabriel.
"Yah, okelah." Kata V.
Siang harinya, mereka duduk di sebuah taman.
"Gabriel." Kata V.
"Ya?" Kata Gabriel.
"Kau bilang kalau kau mendapatkan kekuatan dari batu kristal Dedemit, kan? Apakah batu kristal Dedemit itu masih ada?" Kata V.
"Masih banyak, jumlah batu kristal Dedemit di gunung Namo adalah ratusan." Kata Gabriel.
"Oh, kukira hanya ada satu." Kata V.
"Ahahaha, tidak. Itu berjumlah ratusan." Kata Gabriel.
"Oh iya, gunung Namo itu di negeri seberang, kan?" Kata V.
"Ya, benar." Kata Gabriel.
"Oh, baiklah." Kata V.
Saat mereka sedang asyik mengobrol, tiba-tiba mereka melihat beberapa gadis kecil di taman yang sedang dikejar oleh para "pahlawan".
KAMU SEDANG MEMBACA
Villain
FantasyBiasanya karakter utama di cerita dunia fantasi adalah seorang pahlawan yang super kuat, dan disukai oleh banyak wanita alias harem. Namun di cerita ini, karakter utamanya adalah seorang anak iblis, tidak punya harem, dan selalu diremehkan. Yup, dia...