Part 19 (Final)

1 1 0
                                    

"V..." Kata Gabriel.

Lalu dia menangis, karena teringat dengan masa lalu nya bersama V.

"V, andai saja kau masih hidup, mungkin kau akan bahagia karena melihat kematian para pembunuh adik perempuan mu. Hiks, tapi kau malah pergi lebih dulu, sebelum mereka. Kenapa, V? Hiks... Hiks..." Kata Gabriel.

Tiba-tiba dia mendapat sebuah pesan misterius dari gunung Namo.

"Kau masih bisa menghidupkan teman mu, dengan membaca mantra ketujuh dari batu kristal Dedemit. Cobalah!" Kata pesan misterius itu.

"Benarkah? Baiklah, aku akan mencobanya." Kata Gabriel.

Setelah itu, dia membaca mantra ketujuh dari batu kristal Dedemit, sambil memegang tangan V. Keajaiban pun terjadi, tiba-tiba tangan V bergerak.

"Ahh..." Kata V.

"Hah? V? V!" Kata Gabriel.

Kemudian Gabriel memeluk V sambil menangis.

"Gabriel..." Kata V.

"V, syukurlah kau hidup lagi! Terima kasih, mantra ketujuh dari batu kristal Dedemit!" Kata Gabriel.

"Gabriel, apa yang terjadi? Kenapa aku ada di sini?" Kata V.

"Aku akan menceritakannya pada mu nanti, sekarang ayo kita kembali ke tenda, dan istirahat." Kata Gabriel.

"Baiklah, ayo." Kata V.

Gabriel pun menggendong V, karena dia khawatir kalau V masih lemas.

"Gabriel?" Kata V.

"Sudah, tenang saja. Kau masih lemas, jadi biar aku yang gendong." Kata Gabriel.

"Ah, terima kasih banyak." Kata V sambil tersenyum.

"Sama-sama, itulah gunanya teman." Kata Gabriel.

Beberapa saat kemudian, mereka sampai di tenda mereka.

Sore harinya, mereka duduk di taman.

"Oh, jadi begitu ceritanya? Terima kasih ya, Gabriel. Kau sudah membalaskan dendam ku, kau benar-benar teman yang baik dan setia." Kata V.

"Sama-sama, V. Aku melakukan itu, karena aku menyukai mu." Kata Gabriel.

"Ehehehe, aku juga. Lebih tepatnya, menyukai mu sebagai teman ku." Kata V.

"Aku juga, V." Kata Gabriel.

"Ah, senangnya bisa berteman dengan mu, Gabriel." Kata V.

"Ya, aku juga senang bisa berteman dengan mu, V." Kata Gabriel sambil memegang tangan V.

"Ah?" Kata V.

"Jangan khawatir, aku hanya memegang tangan mu." Kata Gabriel.

V pun tersenyum.

"V, teman ku." Kata Gabriel.

"Gabriel, teman ku." Kata V.

Semenjak itu, V dan Gabriel berteman baik. Ke mana pun V pergi, Gabriel selaku mengikuti. Mereka sudah seperti kakak adik, yang sangat sulit untuk dipisahkan.

Tamat.

VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang