Part 5

1 1 0
                                    

Beberapa saat kemudian, mereka sampai di hutan.

"Uh, untung mereka tidak mengejar kita." Kata Gabriel.

"Anu, Gabriel. Maafkan aku, karena aku-" Kata V.

"Sudah, tidak apa-apa. Aku mengerti kok. Oh iya, siapa nama mu?" Kata Gabriel.

"Nama ku Villain, panggil saja V." Kata V.

"Oh, nama mu V? Nama yang bagus." Kata Gabriel.

"Ehehehe, terima kasih. Oh iya, tadi kau bilang kalau kau akan membantu ku, kan? Kalau begitu, bolehkah aku meminta mu mencarikan aku senjata baru? Senjata ku sudah patah, karena mereka mematahkan nya." Kata V.

"Apapun untuk mu, V." Kata Gabriel.

Lalu Gabriel pergi dari hutan, dan V menunggu. 30 menit kemudian, Gabriel kembali.

"V, aku menemukan senjata yang bagus. Ini dia." Kata Gabriel.

"Hah? Gabriel, tubuh mu berdarah?" Kata V.

"Oh, ini? Ini bukan darah ku, ini adalah darah musuh. Tadi kami sempat bertarung, karena dia ingin mencuri senjata ini." Kata Gabriel.

"Demi Jaka, kau adalah manusia yang paling baik, yang belum pernah aku temui. Hiks, aku jadi terharu!" Kata V.

Lalu V menangis lagi.

"Hei, jangan menangis." Kata Gabriel.

Kemudian Gabriel menarik tangan V, dan memeluk nya.

"Gabriel?" Kata V.

"Kau tidak perlu khawatir, aku pasti akan membantu mu, apapun itu. Seperti yang aku katakan sebelumnya, aku menyukai mu, dan aku akan melakukan apapun untuk mu." Kata Gabriel.

"Gabriel, terima kasih." Kata V.

"Sama-sama, V." Kata Gabriel.

"Ah, aku senang kau datang ke hidupku. Oh iya, apa kau mau berteman dengan ku?" Kata V.

"Jangankan berteman, menjadi saudara mu pun aku mau." Kata Gabriel.

"Terima kasih, kau adalah teman yang paling baik." Kata V.

"Ya, sama-sama." Kata Gabriel.

Malam harinya, mereka berdua membangun tenda di dekat makam E.

"Ah, akhirnya selesai juga. Oh iya, ayo kita tidur. Ini sudah malam." Kata Gabriel.

"Baiklah, ayo." Kata V.

Setelah itu, mereka tidur.

VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang