TIDAK SANGGUP

1.4K 118 21
                                    

LISA POV :

Sejujurnya, aku sangat takut bertemu dengan chaeyoung. Aku takut dia marah, aku takut dia benci, aku takut dia menolak ku, dan aku takut dia menginginkan perpisahan.

Tapi, aku harus bertemu dengan dia, aku ingin chaeyoung kembali, aku ingin istri dan anak ku.

"Chaeng.." Ucapku pelan tergesa membuka pintu, dan ohh shit!!!

"Ya"

"Aku.." Aku tidak sanggup meneruskan kalimat, melihat perut istriku dari samping, dadaku sesak. 

Aku melukai chaeyoung sejak awal, aku meninggalkan nya, dan babyku..

Aku mengabaikan chaeyoung dan babyku.

Aku tidak mempercayainya !!

Aku menyakitinya..

Aku... aku ... aku tidak sanggup jika harus kehilangan nya.

"Apa kau tidak bisa masuk tanpa mengetuk pintu dulu?" ucap chaeyoung menyadarkan ku.

Shit!!! Arghh... juniorku terasa ingin naik tetapi sangat susah dan rasanya sakit meskipun tidak extrem!! sakit yang sulit dijelaskan, seperti ketika tubuh terkena pukulan, lebam dan ketika disentuh terasa sakit, ngilu. 

Aku memejamkan mata, reflek menetralkan juniorku untuk tidak bereaksi terus menerus. Alih alih menjawab pertanyaan chaeyoung,  aku memprotesnya seperti orang bodoh, padahal ku tau sendiri chaeyoung memang seperti itu setiap akan tidur. 

Dan kenapa juga dia memprotesku masuk tanpa mengetuk pintu, kecuali jika pintu dikunci, aku tidak pernah mengetuk pintu, diapun juga begitu, apa dia juga lupa aku masih hubby nya, bukan orang lain.

Ku buka lemari untuk mencari pakaian lain, aku tidak tahan melihat chaeyoung seperti ini. 

"Kau mencari apa lisa? Kau mau membuat nya berantakan lagi?"

Shit!!! Fuck!!! chaeyoung mengigit bibirnya, beralih kematanya, kita saling bertemu mata dengan mata.

"Chaeng, kau harus menutup tubuhmu!! Baju yang kau pakai terlalu transparan!!" ucapku cepat, aku benar benar tersiksa.

Chaeyoung menyiksa hasratku disaat keadaan tidak tepat.

Seandainya juniorku masih berfungsi normal, mungkin aku akan meminta bercinta dengan nya, kata orang : perempuan jika sedang mengandung membutuhkan jalan lahir yang lebar, jadi aku harus sering sering menengok babyku.  

Aku mendesah berat, membuang nafas, membuang pikiran yang tidak tidak.

"Duduk lah.." kataku singkat, menuntun nya duduk di sofa dan membiarkan nya melihat apa yang ku lakukan.

Mengganti kemeja putih transparan tersebut dengan hoodie lumayan tebal dan besar. Aku menggantikan nya sendiri. 

Dan.... shit!! shit!! shit!!! payudara nya, kencang dan agak lebih besar.

Menelan ludah, aku menahan diri untuk tidak menyentuhnya.

Brengsek!! juniorku terasa berusaha naik, arghh!!! aku ingin meremas atau menyusu nya tapi.. aku takut chaeyoung akan marah.

"Sudah!! Sekarang kau harus pake celana." ucapku bersuara mencoba menghilangkan hasratku sendiri. 

Memakaikan celana untuk nya dan.. Ya Tuhan.... aku jatuh cinta.

Jatuh cinta dengan rasa yang dahsyat, aku belum pernah merasakan ini sebelumnya.

Jika dengan jennie aku jatuh cinta karena dulu selalu terbiasa dengan nya.

Jika dengan chaeyoung aku jatuh cinta karena aku tidak tau sebab nya.

Sekarang aku jatuh cinta dengan cara lain. 

Aku jatuh cinta dengan chaeyoung sekaligus dengan baby yang dikandungnya.

Rasanya seperti jiwa ku terbelah menjadi 3 , Aku, Chaeyoung dan Baby kita.

Tak ada yang bisa ku lakukan, aku ingin menangis tanpa tau penyebabnya.

Ku dekatkan wajahku memeluk chaeyoung, menempelkan nya pada perutnya dan airmataku tumpah ruah. Ragaku seperti dilumat habis habisan oleh dosa, hatiku terbakar oleh kesalahan yang ku lakukan.

"Maafkan appa sayang, appa menyakiti mu juga eomma mu.." 

Hanya kata itu yang mampu keluar dari mulut dan hatiku, batin ku teriris karena perbuatanku sendiri. Aku seperti terdakwa yang tak terampuni.

Dan chaeyoung.. dia menangis!!!

Aku lemas, luruh bersujud dikakinya, meminta ampun.

***

***

ROSE POV :

Bruk!! Apa apaan ini?

"Lisa, jangan seperti ini." ucapku merendah diri, dia menjatuhkan dirinya berlutut kepadaku, aku benar benar tidak menyukai hal hal seperti ini.Ketika seseorang menjatuhkan dirinya dihadapan mu atau berlutut untukmu, itu pertanda dia menyerahkan harga dirinya ditanganmu. Aku tidak suka lisa begitu, biarpun dia pasanganku tapi aku tidak ingin memperlakukan lisa dengan seperti itu.

"Bangun lisa, jangan seperti ini." ucapku lagi, menuntun nya untuk duduk disofa depan ranjangku.

"Chaeng, maafkan aku, aku melukaimu, aku melukai baby kita, aku bukan appa yang baik, aku menyakitimu, aku membuat kalian bersedih.."

"Stop lisa, stop!!" ucapku cepat, aku tidak tahan dengan semua ini.

"Chaeng..."

"Pulang lah..." desahku berat..

"Tidak!!, Kau mengusirku, kau ingin berpisah dariku, kau ... kau.. akan mencarikan appa buat anak ku? tidak chaeng, ini anak ku, kau tidak boleh melakukan hal itu, aku belum mati!!"

"Kau ini bicara apa? Tidak jelas!!" Ucapku agak meninggi, sungguh aku tidak suka dengan semua yang dia katakan.

"Kau pergi dengan chanyeol!!"

"Kau kira aku tidak tau, kau memata mataiku hach??!! Apa kau menemukan chanyeol bersamaku, dan aku bersama orang tua ku, kau pikir mereka mengizinkan ku bersama pria lain atau memasukan pria lain ke tempatku menginap? Kau selalu menyebalkan!!!"

Lisa diam seribu bahasa.

"Kenapa diam? Kau tidak bisa menjawab? Kau mencurigaiku hanya karena foto yang tidak ada apa apa nya, sedangkan kau berfoto dengan jennie unnie, LISA C !!! Lisa Chagiya!! Lisa sayangku !!! dan kau membohongiku dengan berkata Lisa Chaeyoung!!! Hach!!! Bodoh!!!"

Aku mendengus kesal, sedang lisa masih tetap diam.

Plak!!!

Aku menamparnya!!
Arghh!!!! Aku ingin memukuli nya, aku ingin melampiaskan kekesalanku !!!

"Kau brengsek lisa, kau jahat!!!"

"Chaeng..."

"Keluar dari sini!!" Tangisku mulai tak bisa ku kendalikan.

"Chaeng, aku minta maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi, hukum aku chaeng, atau lakukan apapun asal kau memaafkan ku.."

Aku beranjak meninggalkan lisa, aku tak sanggup lagi berada di dekatnya, ku langkahkan kaki ke kamar alice dan lisa mengikutiku.

"Chaeng.. please.. chaeyoung..." Lisa menarik tanganku mengetuk pintu kamar alice, namun terlambat, alice segera membuka nya.

"Lepas lisa!!" Ucapku pelan
.
"Tidak chaeng!!"

"Hei, lepaskan adik ku!!!" Suara alice tegas menyelamatkan ku, dan lisa melepaskan tanganku.

Segera aku masuk, mengunci pintu, meninggalkan lisa mematung.

Dia tidak akan berani masuk dan dia tidak akan berani terlalu jauh membuat masalah dengan kakak ku.

"Maafkan aku lisa ..."

***
***

CHAELISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang