Part 13 (Yang terjadi pada Jay)

745 60 17
                                    

Heeseung tersenyum manis saat melihat semangat dan kebahagiaan Sunoo dan Ni-Ki.

"Baiklah, mari bersenang-senang hari ini!" Kata Heeseung sambil merangkul Ni-Ki.

"Benar! Lupakan masalah hari ini dan nikmati hari yang indah ini" kata Sunoo dengan keceriaannya.

Sunoo, Ni-Ki, dan Heeseung telah mengikhlaskan Jungwon. Mereka sadar tak seharusnya mereka mengubur diri dalam kesedihan. Mereka harus bangkit.

Orang yang mati tidak akan kembali, dan orang yang hidup harus kembali menjalankan hidupnya.

Tak ada gunanya bersedih, Jungwon juga tak akan kembali mau mereka menangis seribu kali pun.

Mereka harus melanjutkan kehidupan mereka, dan harus melanjutkan karir mereka. Ini adalah impian mereka dan impian Jungwon. Mereka harus menggapai mimpi itu.

Dan Engene, mereka harus memikirkan orang-orang yang merupakan fans mereka. Jika mereka terus terpuruk, bagaimana dengan fans mereka? Bukankah mereka berjanji untuk memberikan kebahagiaan kepada fans mereka? Kalo mereka terpuruk bagaimana dengan fans mereka?

Mari kembali menjadi Enhypen yang selalu bersinar setiap saat dan mari bersenang-senang sampai akhir karir Enhypen.

"Baiklah kalo begitu, aku yang akan membayar semuanya. Kalian order saja apa yang kalian mau! Aku akan mentraktir kalian semua" kata Heeseung.

"Aku.. aku saja yang bayar" kata Jake.

"Heii tidak, Heeseung hyung saja! Jake Hyung kan dompetnya tidak terbatas. Heeseung hyung kan dompetnya terbatas jadi aku bisa lebih mudah menghabiskannya." Kata Ni-Ki.

"Yakk dasar anak ini!"

"Heheh maaf hyung!"

Semua member Enhypen tertawa karena tingkah Ni-Ki yang menggemaskan.

Walau kata Engene, Ni-Ki itu sangat dewasa, namun bagi member, Ni-Ki adalah bayi kecil yang menggemaskan.

Namun dari antara member ada yang tidak tertawa, dia hanya menatap pintu kamar Jay.

"Baiklah, apa yang akan kita lakukan hari ini?"

"Bagaimana jika main PS?"

"Ayok! Hyung akan bermain dengan mu! Sunoo dan Jake jadi wasit"

"Oke!"

Sunghoon menatap member-member yang sedang sibuk dengan kegiatan mereka. Dia rasa ini adalah kesempatan emas untuknya untuk pergi.

Dia pun tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia melangkah pergi menuju kamar Jay dan masuk tanpa mengetuk pintu.

Cklekk

"Jay-ah"

"Kamjagiya!! Yakk ketuk pintu dulu bodoh!" Kesal Jay.

"Ck kelamaan, mending langsung masuk" kata Sunghoon.

Sunghoon berjalan ke kasur Jay lalu duduk di kasur Jay.

Jay menggelengkan kepalanya melihat tingkah partner nya itu. Ya dia sudah menganggap Sunghoon partnernya. Partner yang akan membantunya membalaskan dendamnya pada pembunuh sialan itu.

"Jay, aku ingin bertanya sesuatu" kata Sunghoon.

"Apa? Apa itu berhubungan dengan balas dendam? Jika tidak, tak usah ditanyakan" kata Jay.

"Aku ingin menanyakan tentang mata mu" kata Sunghoon.

"Mata ku? Ada apa dengan mataku?" Bingung Jay sambil menatap Sunghoon.

Dear Leader (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang