Part 11

643 53 12
                                    

Heeseung baru saja keluar dari kamar nya. Dengan wajah bantal yang menggemaskan, dia berjalan menuju ruang kumpul. Niatnya mau ke dapur tapi ngeliat Jay yang lagi duduk santai di ruang kumpul Yaudah Heeseung samperin Jay saja.

"Jay-ah, kamu masak apa?"

Jay yang sedang duduk santai sambil menonton tv menoleh ke arah Heeseung.

"Aku belum masak apapun, bahan makanan di drom habis" kata Jay.

"Oh bahan makanan habis? Aku beli deh" kata Heeseung.

"Enggak usah Hyung, tadi aku sudah menyuruh Jake dan Ni-Ki buat beli bahan makanan" kata Jay.

"Jake? Mereka naik apa?"

"Mobil, Ada apa Hyung?"

Heeseung tak menjawab, dia memilih menyalakan handphonenya yang tadinya dia matikan. Ya dia matikan biar nanti pas dia tidur siang, enggak ada yang ganggu.

Heeseung cukup terkejut saat melihat ada 2 panggilan dari Ni-Ki.

Ni-Ki calling~~~

Heeseung menjawab telepon tersebut.

"Yeoboseyo"

"Hyung! Tolong kami!"

"Ni-Ki-ya waeyo? Terjadi sesuatu?"

Jay menatap Heeseung dan memintanya untuk alihkan ke mode speaker.

"Hyung, tolong kami! Sepertinya Trauma Jake hyung kambuh. Dia tak terkendali, aku tak bisa melakukan apapun"

Heeseung bertatapan sama Jay.

"Kalian dimana?"

"Kami di mobil, kami sedang di perjalanan. Kumohon Hyung! Aku takut sekali. Jake Hyung mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Aku sangat takut Hyung"

"Hyung, ottoke?" Panik Jay.

"Jangan matikan teleponnya! Kamu coba ambil alih setir mobilnya"

"Nee Hyung, aku usahakan"

Heeseung menatap Jay yang sudah ketakutan. Dia menepuk bahu Jay seolah memberikan ketenangan untuk Jay.

"Jake Hyung!"

"Arghh! Hentikan!"

Suara teriakan Jake membuat Heeseung dan Jay semakin khawatir namun Heeseung berupaya untuk tidak terlihat khawatir.

"Heeseung hyung tolong"

"Ni-Ki-ya, tenangkan dirimu dan tolong tenangkan Jake"

"Jake Hyung hentikan, kumohon hentikan Hyung. Ini benar-benar menakutkan"

Suara Ni-Ki terdengar bergetar dari sambungan telepon tersebut. Itu artinya memang keadaan sudah benar-benar kacau.

"Arghhh!!!!!!!"

Brukk

Cittt

Brakkk

Tut Tut Tut

Telepon nya terputus.

"Ni-Ki-ya! Ni-Ki!"

"Hyung, ottoke?"

"Sebentar! Hyung akan telepon Manager" kata Heeseung.

Heeseung menelepon manager dengan perasaan yang panik. Ayolah sudah cukup dia kehilangan Jungwon, jangan sampai dia kehilangan Jake dan Ni-Ki juga.

TV yang tadinya di tonton oleh Jay tiba-tiba saja menayangkan berita. Heeseung tidak terlalu peduli, dia mengabaikan berita tersebut namun berita pertama berhasil membuat perhatiannya teralih pada berita tersebut.

Dear Leader (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang