Part 23

616 44 74
                                    

Ketiga pria tampan kini tengah berkumpul di kamar JayHoon. Mereka menatap meja yang di sana ada data-data Song Ha-rin dan Han Jin Hwan.

"Jay, bukankah kata mu pembunuh itu mentargetkan Jungwon saja? Kenapa dia mengincar Heeseung hyung?"

Jay menghela nafas, dia menatap Sunghoon dengan mata merahnya. Ya benar itu bukan Jay melainkan Jason.

"Aku juga tak tau.. berdasarkan data yang dikirim Taehyun hyung, Ha-rin hanya mengincar Jungwon bukan Heeseung hyung. Apa mungkin Jin Hwan.. suruhan Ha-rin memiliki dendam terhadap Heeseung hyung?"

"Aku tak peduli apapun itu, yang jelas itu sudah membahayakan Heeseung hyung!! Aku tak terima jika Heeseung hyung diperlakukan seperti ini"

Sunghoon dan Jason menghela nafas.

"Tenangkan dirimu, Jake.. kami sedang memikirkan motif apa yang dilakukan bajingan itu" kata Sunghoon.

"Sunghoon"

Mendengar panggilan dari Jason, Sunghoon menoleh ke arah Jason.

"Kita lakukan rencana ini besok!"

"Apa?! Bukankah itu terlalu cepat?" Jake menatap Jason dengan tatapan terkejut. Oh ayolah Jake belum siap untuk melakukan rencana itu.

"Tidak, Jay benar.. kita tak dapat menunda rencana itu lagi.. besok kita lancarkan semua rencana" kata Sunghoon.

Jake baru saja ingin membuka mulutnya untuk menolak namun Jason kembali memberikan alasan yang sialnya benar.

"Jake, kita harus melakukan rencana ini sekarang! Mumpung mereka sedang lengah! Jika kita menunggu sampai waktu yang kita tetapkan sama saja kita menunggu mereka pulih kembali dan menyusun rencana untuk menghancurkan kita" kata Jason.

Jake menatap Jason dan Sunghoon yang menatapnya juga.

"Baiklah, mari kita lakukan" kata Jake.

Jason tersenyum lalu mengusap rambut Jake.

"Anak pintar, mari bersiap-siap untuk esok" kata Jason.

"Jay, bagaimana dengan Ha-rin dan Jin Hwan?"

Jason terkekeh lalu tersenyum kepada Sunghoon.

"Kamu meragukan orang-orang suruhan ku?"

"Ah tidak kok! Aku tak meragukannya, aku hanya khawatir.. Jin Hwan bukanlah orang biasa" kata Sunghoon.

"Tenanglah otak udang.. mereka tak akan bisa kabur" kata Jason dengan senyuman manis di bibirnya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jay, Sunghoon dan Jake kini telah sampai di rumah yang direncanakan akan menjadi pertumpahan darah dari pembunuh Jungwon.

"Jadi ini rumahnya?" Jake menatap rumah itu dengan tatapan terkejut.

"Sunghoon, kamu sudah menyiram area ini dengan bensin kan?" Tanya Jay.

"Apa?! Bensin buat apa?!" Kaget Jake.

"Sudah, semuanya sudah ku siram dengan bensin. Bahkan tanamannya juga ku siram" kata Sunghoon.

"Bagus" kata Jay.

Jay menatap Jake dan Sunghoon setelahnya berjalan masuk ke dalam ruangan itu diikuti oleh Jake dan Sunghoon.

"Tuan"

Jay menoleh ke arah orang yang dia perintahkan untuk menjaga pembunuh itu.

"Bawa barang-barang yang ku bawa, lalu pergilah dengan yang lain" kata Jay.

Dear Leader (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang