5. ERLANGGA [PROYEK]

286 42 1
                                    

Jangan lupa vote + komen.
Sekecil apapun jejak yang kalian tinggalkan sangat berarti 👣

Happy Reading!!

••••••••••••••••••

"Begini, ada sebuah pembangunan bandara di Dubai. Menurut info yang kuterima ini akan menjadi proyek raksasa. Bandara ini akan menjadi bandara terbesar di Dubai".

"Jadi?" Sahut Erlan malas.

"Bodoh, kau tidak berniat mengambilnya? Perusahaan kita akan memiliki keuntungan sangat besar".

"Untuk apa? Hartaku tidak akan habis meskipun aku membeli dunia beserta isinya".

"Cih kau sombong sekali tuan Addison" cibir Stevan.

"Dan berati kau akan memberikan proyek ini pada Alexander?".

"Bukankah dia rivalmu? Memberikan dia proyek raksasa ini sama saja menyerahkan tambang emas pada perusahaan mereka" lanjut Stevan lagi.

"Kau tau darimana mereka mengincar proyek ini?" Tanya Erlan.

"Mata mata ku, ia bekerja di perusahaan Alexander dan ia menerima informasi bahwa si bajingan itu sudah mempersiapkan berbagai rencana untuk mengalahkanmu kali ini" ucap Stevan memberi tau.

"Mau dia menyiapkan beribu rencana pun yang pasti dia tidak akan menang melawanku" sahut Erlan angkuh.

"Sifat sombong mu sudah mendarah daging Erlan".

"Apa masalahmu heh?".

"Terserah mau kau berbicara apa, tapi yang pasti Alexander akan sangat menyombongkan dirinya jika dia mendapat proyek tersebut" Stevan berusaha mengompori Erlan agar mau mengambil proyek

"Devan! Devan!".

"Saya tuan" Devan membungkukkan badannya pada Erlan.

"Ambil proyek pembangunan bandara di Dubai, besok buat proposal pembangunan bersama Stevan yang akan kita ajukan pada mereka".

"Siap Tuan".

"Bagaimana taman mawar merah gadisku? Kapan selesainya?".

Devan berdehem sebelum menjawab "akan selesai dalam dua hari tuan, penanaman nya sedikit lama karena halaman yang luas. Saya sudah mencarikan dua puluh petani untuk menanam mawar merah nyonya".

"Hm, selesaikan secepat mungkin" Erlan mengibaskan tangannya pertanda menyuruh Devan pergi. Devan pun segera pergi melanjutkan tugasnya lagi.

"What the fuck?! Kau membuat taman mawar di halaman belakangmu? Bukankah kau membenci bunga?" Tanya Stevan kaget.

"Gadisku menyukai bunga, aku membuat taman untuknya".

"Kau sudah menjadi budak cinta ternyata, aku terharu sekali akhirnya kau menemukan cintamu tuan Addison" Stevan mengelap matanya seolah olah sedang menangis.

"Aku tidak punya waktu meladeni candaanmu sialan, jika sudah tidak ada keperluan angkat kakimu dari mansion ku!".

"Huh.. aku akan pulang menemui istri cantikku di rumah. Oh ya, ini undangan pesta anniversary pernikahan ku nanti malam, datanglah. Jangan lupa bawa Bella!" Ucap Stevan sebelum pergi.

ERLANGGA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang