9. ERLANGGA [KEMARAHAN]

236 17 2
                                    

Jangan lupa vote + komen.
Sekecil apapun jejak yang kalian tinggalkan sangat berarti 👣

Happy Reading!!

••••••••••••••••••••

"Apa yang kau lakukan sialan?!" Sentak seorang maid perempuan pada Bella.

Deg

Bella menatap maid itu takut takut. Ia terkejut mendengar suara melengking yang dikeluarkan oleh maid itu. Demi apapun, seumur hidupnya Bella tidak pernah mendengar orang orang berbicara seperti itu padanya.

Dan tanpa ia sangka, maid itu melayangkan sebuah tamparan keras kearahnya. Seketika air mata Bella terjatuh, ia memegang pipinya merasakan rasa perih di sana yang sepertinya akan meninggalkan bekas kemerahan.

"M-maaf" Bella menatap kepingan vas bunga yang tidak sengaja ia jatuhkan.

"Kamu memang tidak berguna! Gara garamu kami bisa dimarahi oleh tuan".

Rose yang melihat jika ada seorang maid yang berani memerahi Bella pun buru buru menghampiri "jaga omonganmu, kamu tidak berhak bertindak seperti ini. Ingat posisimu!"

Mendengar ucapan Rose maid itu terkekeh muak. Bisa bisanya mereka memperlakukan beban seperti Bella bagaikan nyonya dirumah ini. Ia yakin jika Bella tidak lebih dari seorang perempuan penghibur yang akan dibuang tuannya saat bosan nanti.

Maid itu berpikir jika laki laki sesempurna Erlan tidan pantas bersama Bella. Ia begitu membenci gadis itu.

Sedangkan Bella hanya menatap dalam diam kearah mereka. Dari kecil Bella tidak pernah mendapat kekerasan dalam hidupnya, dia selalu diperlakukan seperti putri kerajaan oleh orangtuanya. Namun kesialan mulai menghampirinya saat ia mulai mengenal Erlan.


Susah sekali bagi Bella untuk tidak membenci laki laki itu. Rasanya ia tidak bisa membuka hati untuk laki laki seperti Erlan.

"Nyonya, mari saya antarkan kekamar. Maaf atas kekacauan ini" bisik Rose pada Bella.

Bella menatap mata Rose yang memancarkan ketakutan "tidak perlu khawatir, aku-".

"APA APAAN INI?!".

Seluruh atensi orang orang yang ada disana beralih pada sumber suara. Suara yang berhasil membuat mereka gemetar ketakutan, sosok tuan mereka berdiri dengan kemarahan yang menguar didekatnya. Maid maid itu menelan ludah takut.

Erlangga, laki laki yang baru pulang dari kantor itu berjalan tegas menatap bringas kearah orang orang yang ada disana. Termasuk kearah Bella yang ikut menatapnya.

Langkah Erlan menuju Bella, membuat Rose yang berada di sekita perempuan itu memberi jarak.

"E-erlan maafkan aku, a-aku tidak senga-".

"Siapa yang melakukan ini?" Bisik Erlan menatap ruam merah di pipi Bella.

"Siapa yang berani melukaimu tanpa izin dariku?"

Bella masih diam memejamkan matanya kala tangan Erlan membelai pipinya.

"Jawab, sweetheart".

ERLANGGA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang