8. ERLANGGA [PANTAI]

257 23 10
                                    

Jangan lupa vote + komen.
Sekecil apapun jejak yang kalian tinggalkan sangat berarti 👣

Happy Reading!!

••••••••••••••••••••

Hari ini matahari begitu terik dan panas seakan siap menyengat siapapun yang berada diluar rumah dengan panasnya.

"Gerah banget sih hari ini" Bella mengibaskan tangannya berusaha menghilangkan gerah yang mendera tubuhnya sedari tadi.

Padahal Bella sudah menyalakan AC dengan suhu paling dingin di kamarnya dan Erlan, namun rasanya tidak mempan untuk mengatasi kegerahannya saat ini.

Ceklek

Pintu kamar terbuka memperlihatkan atensi Erlan yang baru pulang kerja dengan kemeja putih yang beberapa kancing atasnya terbuka. Menampakan sedikit dada bidang Erlan disana.

Saking panasnya cuaca, kemeja putih milik Erlan sampai basah dengan keringat hingga menerawang. Membuat Adel menelan ludah gugup melihat pemandangan indah itu.

"Kamu ingin ke pantai Bella?" Tawar Erlan pada gadis itu. Melihat cuaca yang sangat terik hari ini bukankah bagus untuk mendinginkan badan di pantai?

Mata Bella berbinar mendengar tawaran Erlan. Perempuan itu mengedip pelan sebelum mengangguk bersemangat.

Ia juga belum pernah ke tempat itu sebelumnya. Bella hanya bisa melihat keindahan pantai lewat tv, dan sekarang ia bisa melihat keindahannya secara langsung.

Namun Bella baru ingat jika ia tidak memiliki pakain bagus untuk di kenakan di pantai "Tapi aku tidak memiliki pakaian pantai".

Pakain pantai? Semua pakaian pantai terbuka dan Erlan tidak akan sudi mengizinkan Bella mengenakan pakaian seperti itu.

Tidak akan pernah!

"Kamu tidak membutuhkan pakain itu sayang" kata Erlan memberi penolakan.

"Tap-".

"Tidak ada tapi tapian sayang. Aku sudah bilang tidak boleh".

Bella memasang raut sebal pada laki laki di hadapannya itu yang hanya dibalas Erlan dengan tatapan bisa.

Erlan melangkah menuju walk closet mereka. Ia kembali dengan membawa sebuah crop top dan legging hitam milik Bella.

"Kamu bisa menggunakan ini".

Bella memandang Erlan dengan tatapan tidak percaya. Bukan pakaian seperti ini yang ia inginkan "yang benar saja? Aku tidak mau!".

"Pakai ini atau kita tidak jadi pergi sayang?" Erlan mengeluarkan ancamannya agar Bella mau menurut. Ia tatap ekspresi perempuan itu yang masih sebal.

"Baiklah!" Ujar Bella akhirnya meskipun sedikit tidak terima. Ia lebih baik menurut saja pada Erlan daripada tidak jadi pergi ke pantai.

"Good, that's my girl".

Setelah melewati sedikit perdebatan mengenai pakaian yang ingin Bella kenakan ke pantai akhirnya mereka telah sampai ke tempat itu.

Begitu sampai Bella langsung buru buru keluar dari mobil. Ia melepaskan sepatunya agar bisa bersentuhan langsung dengan pasir disana.

Senyumnya luntur saat menyadari jika pantai yang mereka datangi ini sangat sepi. Apakah pantai ini ditutup?

"Aku sudah menyewa pantai ini sayang" ujar Erlan seolah tau apa yang Bella pikirkan.

Pantas saja di pantai ini tidak ada seorang pun selain mereka. Ternyata Erlan sudah menyewa pantai ini. Bella hanya mengangguk saja. Perempuan itu sudah tidak heran lagi dengan kelakuan Erlan yang seperti ini.

"Ingin makan dulu sayang?".

Bella kembali mengangguk setuju. Ia harus mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum bermain sepuasnya disini.

Erlan mengajaknya disalah satu restoran seafood yang ada di pinggir pantai ini. Saat masuk kedalam Bella bisa melihat aneka hewan laut yang bisa di pilih untuk dimakan.

Ia mengikuti langkah Erlan yang membawanya pada sebuah meja yang sudah ada berbagai jenis seafood yang sudah di olah disana.

Memandangnya saja sudah membuat Bella lapar.

Bella segera duduk dan menyantap makanan itu. Benar dugaanya jika ini sangat enak, ia akan mengajak Erlan kesini lagi nanti.

"Pelan pelan sayang" Erlan menatap Bella yang sedang makan dengan lahap. Ia takut jika istrimya itu tersedak.

Bella mengalihkan pandangannya pada Erlan "kamu tidak makan?"  Tanyanya saat menyadari Erlan yang belum makan apa apa.

Laki laki itu menggeleng, ia hanya fokus menatap kearah Bella "habiskan makananmu sayang".

Bella mengangguk kemudian melanjutkan acaranya makannya dengan Erlan yang tidak pernah mengalihakan pandangan darinya hingga ia menghabiskan makananya.

Hingga beberapa menit kemudian Bella selesai dengan makananya, tak lupa Erlan membayar makanan mereka kemudia membawa Bella kearah pantai.

"Aku tidak bisa berenang" tutur Bella pada Erlan yang bersiap menyeburkan dirinya ke air.

"Lalu untuk apa kita ke pantai jika kamu tidak bisa berenang?".

Wajah Bella mendadak sebal, ia memandang laki laki itu sinis "aku hanya hanya ingin bermain air Erlan, bukan berenang".

Erlan menghela nafasnya pelan. Sepertinya ia tidak jadi menceburkan dirinya dalam air, ia tidak setega itu meninggalkan Bella sendirian disini.

Mungkin menemani Bella bermain air sambil menikmati sebotol vodka tidak terlalu buruk.

Erlan memanggil pelayan restoran tadi untuk membawakannya sebotol vodka "baiklah sayang aku akan menunggumu di tepi".

"Kenapa kamu tidak ik-".

"Lebih baik aku menjagamu dari sini Bella. Aku tidak ingin tiba tiba kamu tenggelam dan di makan oleh hiu".

Bella tidak habis pikir ucapan Erlan yang menurutnya terlalu berlebihan. Hei, Bella sadar jika ia tidak bisa berenang. Tidak mungkin ia menenggelamkan dirinya disini.

Ia masih waras!

"Terserahmu saja, bisa bisa aku tertular kegilaanmu tuan Addison" ujar Bella sebelum melangkahkan kakinya mendekati pantai.

Erlan tertawa mendengar ucapan yang keluar dari mulut istrinya. Oh, mengapa Bellanya itu menggemaskan sekali huh?

Rasanya ia ingin membawa pulang Bella kembali ke mansionnya dan membuat istrinya itu mendesah dibawahnya.

___________________

Slow update

ERLANGGA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang