16. ERLANGGA [SEUTUHNYA]

226 8 0
                                    

Jangan lupa vote + komen.
Sekecil apapun jejak yang kalian tinggalkan sangat berarti 👣

Happy Reading!!

••••••••••••••••••

Bella linglung. Ia duduk di pinggiran kasur dengan pikiran yang masih mengingat tentang kejadian semalam.

Dimana saat ia membuka mata Erlan langsung menerkamnya dan berlanjut dengan kejadian yang tidak pernah ia bayangkan akan terjadi.

''Tidak mungkin'' Bella menggigit bibir bawahnya.

''Apanya yang tidak mungkin sayangku?'' Bella menoleh, terlihat erlan yang baru keluar dari kamar mandi sedang berjalan menuju kearahnya. Mulut laki laki itu tersuging senyum manis.

''Kenapa hm? Apa yang kamu pikirkan sepagi ini?''.

Erlan duduk di sisi Bella. Tangannya tergerak untuk membelai halus punggung polos perempuan yang ada disisinya.

''E-erlan''.

''Hm?''.

''S-semalam itu tid-''

''Semalam itu nyata sayang'' sela Erlan, naik tangannya mengusap pipi Bella dengan ibu jarinya ''kau dan aku melakukan penyatuan. Dan sekarang kamu menjadi milikku seutuhnya Bella".

Bella tau ini adalah tugasnya sebagai seorang istri. dan semalam juga ia tidak memberikan pemberontakan, namun justru sebaliknya.

Hanya saja saat ini ia merasa malu. Malu jika memang benar ia melakukan itu bersama Erlan.

"Kamu tidak akan meninggalkan ku kan?" Celutuk Erlan tiba tiba. Matanya menatap Bella dengan tatapan tidak terbaca.

Nafas Erlan kian memberat seperti ada kegundahan yang bersarang dalam hatinya. Dan Bella tidak tau apa penyebabnya.

''Mengapa tiba tiba kamu bertanya seperti itu?"

Erlan menarik nafasnya, berusaha menghilangkan perasaan gundah itu dari hatinya "aku hanya memastikan. Bagaimana jawabanmu?".

"Sepertinya sudah tidak ada alasan untuk aku meninggalkanmu. Aku tidak ingin nanti mengandung tanpa suami".

Mendengar jawaban istrinya Erlan tersenyum puas. Benar, Bella tidak akan bisa melewati masa kehamilannya nanti tanpa ada dirinya.

"Mandilah, aku sudah menyiapkan air hangat untukmu" Erlan mengecup kedua mata indah Bella yang sedari tadi menatapnya.

Perempuan itu terdiam. Ia mimikirkan apakah ia harus mandi atau tidak. Tubuhnya terasa lengket tapi ia terlalu malas untuk bersentuhan dengan air.

"Kenapa sayang? Ada yang kamu pikirkan hm?".

"Kalau aku tidak mandi bagaimana?".

Erlan tertawa mendengar pertanyaan dari mulut Bella. Ia menarik tubuh kecil itu kedalam pelukannya "tidak masalah. Tapi apakah kamu tahan jika tubuhmu lengket?".

Bella kembali berpikir dengan Erlan yang menunggu jawabannya sabar. Hingga beberapa menit kemudian Bella kembali bersuara "sepertinya aku akan mandi saja".

"Baiklah sayang, ayo aku akan menggendongmu ke kamar mandi" Erlan melepaskan pelukan mereka dan bersiap untuk mengangkat Bella.

"Tidak usah berlebihan Erlan, aku tidak lumpuh".

''Tidak lumpuh?'' Erlan menaikkan sebelah alisnya dengan seringai menggoda ''memangnya milikmu tidak sakit?''.

''Erlan!''.

Erlan tertawa pelan, menampilkan senyuman yang begitu menawan. ia melipat kedua tangannya di dada sambil berkata ''baiklah, silahkan bangun sendiri kalau begitu. buktikan bahwa anda tidak lumpuh nyonya Addison''.

Bella mendengus, ia menyingkap selimutnya lalu menurunkan kaki dari tempat tidur. Namun baru sedikit saja pergerkan intinya terasa begitu nyeri.

''Mau kubantu?'' tawar Erlan lagi.

''Tidak perlu, tuan Addison''.

Erlan menaikkan sebelah alisnya dengan mulut yang terbuka menahan tawa. Tuan Addison? Bella mengejek dirinya ternyata.

''Akhh, nyeri sekali...'' Bella hampir terjatuh, namun perempuan itu memegang nakas guna menompang tubuhnya.

''Tawaran terakhir, mau kubantu nyonya Addison? Kau terlihat sangat lumpuh".

''Kamu harusnya sadar jika kamulah penyebab aku lumpuh!''.

Erlan menahan tawa dengan menjilat bibirnya ''tapi kamu menikmatinya, kenapa sekarang menyalahkan ku?''.

Bella memejamkan matanya menahan rasa kesal didanya karena Erlan sangat menyebalkan hari ini.

Berdebat dengan Erlan memang tidak akan ada habisnya. laki laki selalu memenangkan perbincangan.

Dan ia mengakui itu.

menepiskan egonya Bella kemudian berkata ''bantu aku'' ia mengulurkan tanganya kearah Erlan.

Mengbaikan rasa gengsinya yang meronta ronta. Tidak mungkin kan ia harus menyeret tubuhnya sendiri kekamar mandi.

Erlan tersenyum kemenangan. Laki laki itu bangkit dari posisi duduknya lalu mengangkat Bella kegendongannya bridal style.

Mengecup bibir istrinya sekilas dan berbisik ''bayarannya satu kali permainan deal?'' kata laki laki itu sambil membawa tubuh Bela ke kamar mandi.

''Tidak''.

''Okay deal, kamu sudah menerimanya sayangku''.

tolong siapapun selamatkan Bella dari tingkah suami mesumnya ini.

________________________

Bella udah resmi seutuhnya jadi milik Erlan guys. Sekarang kayaknya beneran deh Bella ngga bakal bisa kabur lagi dari yang mulia Erlan🫣 Mungkin emang beneran udah takdirnya mereka buat bareng guys.

See you next part guys!!

Salam hangat author🐣

ERLANGGA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang