"Apakah karena ada sebuah masalah yang ia tidak tau?"
♡♡♡
Abram berangsur memeluknya. Sella kira ia akan menarik lagi kata-katanya, nyatanya tidak.
"Maafin gue, tapi kenyataannya memang harus seperti itu. Harusnya dari awal gue ga nerima lo, tapi karena ego gue lo malah jadi makin terperosok masuk kedalamnya. Dan gue ga mau sesali itu. Kita emang harus berpisah. Bukan karena gue udah ga sayang lagi sama lo. Tapi semesta memang harus memisahkan kita. Gue terlalu ga pantas buat lo. Lo harus mendapatkan kebahagiaan yang lebih sempurna daripada gue" ucap Abram langsung melepaskan pelukannya dan langsung berjalan masuk ke dalam rumahnya seraya menutup pintu rumahnya dan menguncinya kembali.
Syok!
Kaki Sella mulai gemetar, ga kuat berdiri setelah mendengar pernyataan itu. Air matanya mengalir deras dipipinya. Ia berbalik menuju mobilnya dan langsung pulang menuju rumahnya.
Dirumahnya, dia kembali mencerna kalimat yang diucapkan Abram. Dimana ada letak kesalahan? Kenapa Abram tiba-tiba memutuskannya? Padahal tidak ada kesalahannya sama sekali.
Apakah karena ada sebuah masalah yang ia tidak tau?
Tangisnya menjadi seketika, tak sanggup ia bendung lagi di kelopak matanya. Ia menangis terisak-isak saat itu. Tangannya kemudia meraih ponselnya dan menelfon Laura.
Laura menjawab telfon dari Sella. Mendengar isakan tangis itu membuat ia panik.
"Lo kenapa? Lobster nyerang lagi?"
"Abram mutusin gue"
"Kenapa?"
"Gue juga gatau,"
"Oke gue otw rumah lo, ntar ceritain semuanya"
Tak lama setelah itu, Laura langsung beranjak keluar dari kamarnya. Nino melihat Laura yang terburu-buru.
"No, anterin gue ke rumah Sella dong, sekarang" pinta Laura
Tumben sekali Laura meminta bantuan ke dirinya. Ia langsung menuruti kemauannya dan mengantarkan Laura ke rumah Sella.
"Gue izin nginep juga, thanks" ucap Laura langsung berjalan memasuki rumah Sella tanpa Nino tahu ada apa sebenarnya.
Laura datang ke kamarnya. Memeluk tubuh temannya yang rapuh itu. Melihat Sella yang rapuh sehabis diputuskan jadi teringat dengan mantannya. Apakah ia juga rapuh sama seperti Sella?
"Awalannya gimana? Kok dia tiba-tiba mutusin Lo?" Tanya Laura
"Jadi lusa kemarin tuh dia ngilang kan, gue samperin ke atap nah waktu disitu tuh dia udah mulai ngomong aneh. Gue kira dia cuman bercanda ngomong kalau mau putus. Terus tadi gue samperin rumahnya buat penjelasan malah diputusin beneran. Gue tanya salah apa, katanya ga salah apa-apa. Malahan dia katanya marah sama dirinya sendiri dan merasa ga pantes buat gue. Gue yakin itu cuman alasan kebanyakan cowok mutusin dengan alasan itu. Apa iya dia udah suka sama yang lain?" Ucap Sella
"Dia lagi ada masalah kali Sell, masalah besar yang Lo ga ketahui. Mungkin saja itu tentang keluarganya" ucap Laura
"Terus gimana kelanjutannya? Masak putus gini aja. Masih beberapa bulan doang padahal. Ga terima banget Ra," Isak tangis Sella
"Lo tau gue putusin dia karena apa?" Tanya Laura
"Mantan Lo? Udah pernah cerita sih dia" jawab Sella
"Serius? Kok tau?" Tanya Laura
"Pernah nyari tau" ucap Sella
"Ya pokoknya gue mutusin dia karena gue trauma banget sama yang namanya cowok. Semenjak kejadian itu, makanya gue sama Nino juga ga terlihat deket ya karena itu. Gue takutin, Lobster memang berada didekat kita tanpa kita sadari." Ucap Laura
Sella terdiam dan menunduk. Dia masih terbalut dalam patah hatinya. Dalam lukanya. Ia berpisah karena alasan yang tidak masuk akal. Bahkan ia tidak ketahui apa apalasan sebenarnya.
"Sell, daripada galau, gimana kalau kita lanjutin cari tau tentang Lobster? Siapa tau, kalau Lobster udah ketemu wajah aslinya kan gue bisa comeback" jawabnya tersenyum
"Cowok ga hanya dia Sel, masih ada Nino" kekeh Laura
Sella hanya terdiam mendapati candaan Laura. Ada benarnya juga ucapan Laura. Daripada dia tersuntuk dalam luka, lebih baik dia mempunyai kegiatan yang bisa melupakan kejadian itu.
"Gue baru inget, kalau Lobster punya tanda lahir/tato di lengan kanannya. Berbentuk gambaran hewan Lobster. Tapi menurutku itu bukan tanda lahir. Ga mungkin kan tanda lahir bisa berbentuk gambaran kayak gitu. Itu pasti memang tato tempelan/beneran. Yang intinya bentuknya lobster. Nah, gimana caranya biar kita tahu lengan cowok cowok?" Tanya Laura
"Kok ga cerita dari awal Ra? Kalau Lo tau ada petunjuk buat kita bisa nemuinnya" Tanya Sella
"Karena gue kira itu hanya mimpi gue. Tapi engga, sepertinya itu ga sengaja gue lihat waktu gue setengah sadar." Ucap Laura
Sella langsung menelfon kristal malam itu juga.
"Iya ka Sell ada apa?"
"Katanya Laura, Lobster punya tato di lengan kanannya. Kalau ada cowok di sekolah kita yang punya tato itu segera kasih tau ya"
"Iyaa Kris, lebih tepatnya lengan bagian ke otot-otot itu loh"
Lanjut Laura yang bilang
"Loh kalian berdua lagi diskusi bareng? Kok ga ngajak gue?"
"Engga, tadi tuh awalnya kita cuman ngerjain tugas kelompok terus karena udah kelar jadi ngebahas ini, kita masih bisa diskusi bareng juga kok lewat telefon"
"Yaudah lanjutin diskusinya kalau gitu"
♡♡♡
Hello Everyone!!👋
Gimana ceritanya? Suka?😍
Pantengin terus yaa😇
Jangan lupa Vote and Komen😘
LIBSA Lovers! Stay Read yaw 🤗
See you next chapter 💖💖
The Beauty Libsa🌹💟
KAMU SEDANG MEMBACA
LIBSA
Mystery / ThrillerKisah dari seseorang yang mempunyai trauma akut dengan Gaun. Takut, Trauma, dan Benci menjadi satu saat setelah ia melihat Gaun. Dengan traumanya itu membuatnya tidak seperti manusia normal lainnya🍁