7. Refuse

11 11 0
                                    

"Menolak kesempatan emas sungguh sangat mengesalkan. Tapi tidak apa-apa, memperjuangkannya harus tetap terlihat cool"

♡♡♡

"Lobsternya Psycho dan mesum ya?" Tanya Kristal

"Menurut gue, dia melakukannya bukan karena mesum. Dia memang Psycho tapi tidak mesum. Dia masih menjaga hal itu. Apakah gaun lo dirobek semua? Bagian tubuh? Tidak kan? Hanya dibuat compang camping samanya" ucap Laura

"Iyaa sih kak, terus waktu disuruh ganti baju, dia keluar dan nungguin 10 menit. Berarti kan dia jaga banget pandangannya" ucap Kristal

"Tapi yang namanya Pscyhopat ya Psychopat. Lo tenang aja, lo udah aman kalau lo diem. Buktinya, setelah 2 bulan gue udah ga kenapa-kenapa lagi. Asal, lo jangan pake gaun dulu, tolak aja semua party. Sebelum si Lobster ketahuan identitasnya" ucap Laura

"Gue beneran takut banget kak saat itu. Ga makan ga minum, hanya semalam terakhir disana baru dikasih coklat dan air" ucap Kristal

"Itu tandanya dia memang tidak niat untuk membunuh tapi hanya menyiksa" ucap Laura

"Bukannya makin kejam ya kalau gitu? Kenapa ga dibunuh aja, jadi ga kerasa rasa sakitnya" ucap Kristal

"Emang udah gila tu orang. Makanya hati-hati ya sama cowok. Jangan pernah sendiri lagi. Jaga diri lo baik-baik yaa" ucap Laura

"Kakak juga takut sama dia?" Tanya Kristal

"Jelaslah, gimana engga. Dia udah buat kecantikan gue ilang separuh dengan luka-luka ini. Gue paling gasuka sama yang namanya pisau. Tapi dia memainkannya dengan santainya. Gue lebih memilih diam untuk aman, meskipun rasanya ingin sekali mencari tahu siapa dia. Tapi gue ga mau jatuh kembali ke lubang yang sama. Lo juga harus lakukan itu biar aman" ucap Laura

Kristal mengangguk.

"Gue rasa bukan hanya kita korbannya." Ucap Kristal

"Semenjak lihat lo sebagai korban juga, gue semakin yakin kalau pelaku ada di sekolah kita" ucap Laura

Kristal makin merinding dibuatnya.

"Pantes aja dia ngomong kalau dia bakal ngintai kita" ucap Kristal

"Iyaa, makanya lo gue tarik kesini biar aman dari jangkauan orang lain" ucap Laura

"Yaudah kak, makasih yaa atas infonya. Gue akan lakuin yang kakak omongin." Ucap Kristal

Laura membukakakn pintu toilet. Membiarkan Kristal kembali ke kelas terlebih dahulu. Baru setelahnya dia yang keluar dan kembali menuju kelas.

Sella sudah menanti lama di kelas sendirian. Seisi kelas sontak melihat ke arahnya karena baru masuk. Mereka semua kira, guru yang masuk. Buat deg-degan aja.

Laura duduk kembali di bangkunya.

"Lama banget sih di toiletnya?" Tanya Sella

"Muless karena bakso maybe" ucap Laura tersenyum

"Tapi ga mungkin selama itu kali" ucap Sella

"Ooh iya itu tadi gue mampir Osis dulu ada yang ketinggalan" ucap Laura

"Oalaah" jawab Sella

"Ini emang belum ada guru?" Tanya Laura

"Belum, makanya tadi pada ngeliatin lo. Karena dikiranya guru padahal lo" ucap Sella

"Yaudah berarti Jam...?"

"Kos" jawab Sella tertawa kecil

Baru saja mereka tertawa, Pak Andika sudah datang. Tidak jadi Jamkos.

"Maaf ya anak-anak, bapak habis meeting sebentar tadi. Udah mau habis juga waktunya, tapi bapak kesempatin waktu sedikit ini untuk membentuk kelompok ya. Halaman 23 ada 15 topik. Satu kelompok dua orang bapak ambil random dari undian ini ya" ucap Pak Andika

Pak Andika lalu berjalan mengitari dari ujung bangku depan sampai ujung bangku belakang serta membagikan undian.

"Bagi yang mendapatkan huruf A, tandanya dapat topik ke satu, begitu pula seterusnya. Sekarang cari pasangan kalian masing-masing, bapak tinggal dulu. Tugas dibuat dalam bentuk ppt. Dikumpulkan minggu depan. See u next week" ucap Pak Andika keluar dari kelas

Mereka semua kini mencari pasangannya masing-masing.

"Lo dapet huruf apa?" Tanya Krisna

"K" jawab Nino

"F" jawab Abram

"Gue C, siapa ya? Males nyari gue" ucap Krisna

Mereka saling bertanya ke teman samping.

"Siapa yang dapet F?" Tanya Sella mengangkat jarinya seraya menunjukkan undiannya.

"Yah Abram No yang bareng Sella, sabar yaa" kekeh Krisna menepuk pundak Nino

"Mau tukeran? Ntar lo cemburu lagi" ucap Abram

"Apasih engga ya," elak Nino

"Yaudah kalau gitu, gue yang sama Sella. Kalau sampai marah karena cemburu, itu namanya ga jantan" tukas Abram langsung berdiri dan menghampiri bangku Sella.

"Yah kesempatan ilang No, lo sih" ucap Krisna malah yang ga terima

Abram meletakan undiannya di depan meja Sella.

"Nih gue F" ucap Abram

"Oh lo? Yaudah nanti kita buat. Mayan dapet anak pintar" kekeh Sella

"Lo dapet huruf apa Ra?" Tanya Abram

"C nih" jawab Laura

"Tuh sama Krisna. Kris, sama laura" ucap Abram memanggil Krisna

"Oo Oke thanks Bram" jawab Krisna

"Yes, ketemu Kristal lagi. Mereka kan adek kakak, pasti serumah" batin Laura

Abram lalu kembali ke bangkunya.

"Yang dapet K siapa ya?" Tanya Nino

"Gue bro" jawab Lio

"Oh oke oke" ucap Nino menemukan patnernya juga.

Meskipun patnernya cowo, tak membuatnya sedikit kesal. Hanya saja dia canggung kalau menukar dengan punya Abram.

Bel istirahat berbunyi.

Sella kembali menghampiri bangku Abram.

"Bram, buatnya kapan? Hari apa?" Tanya Sella

"Bisa lo hari apa?" Tanya Abram

"Bisa kapan aja sih" jawab Sella














♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

LIBSA Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

The Beauty Libsa🌹💟

LIBSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang