37. Thread

3 2 0
                                    

"Seutas benang yang terlihat lurus lurus saja kini terlihat hampir kusut dan rantas. Akankah benang itu bisa kembali lurus?"


♡♡♡

"Gue ga bisa janji dengan itu. Karena dunia gue bukan semuanya buat jagain lo. Gue hanya bisa menjaga saat emang ada gue aja" ucap Abram

"Iyaaa Abram, paham kok gue" ucap Sindi

Abram berdiri lalu berjalan menghampiri motornya.

"Loh kenapa?" Tanya Sindi

"Ya pulanglah, udah malem. Ga baik cewek pulang malem malem" ucap Abram

"Eh lo siapa ngatur-ngatur. Lo juga bukan pacar gue apalagi keluarga gue. Ya bebas dong gue mau pulang kapan" ucap Sindi

"Dasar cewek! Keras kepala banget lagi dikasih tau pula." Ucap Abram hendak mengetuk kepala Sindi karena kenakalannya.

Dari kejauhan tampak mobil yang melintas daerah itu berhenti dan melihat pemandangan apa yang tengah ia lihat. Tataunya pacarnya tengah ngobrol berdua dengan cewek lain. Yah, dia adalah Sella.

Sella lalu terkejut mendapati Abram ada disana bersama Sindi.
Sella pun ngechat Abram.

"Lagi ngapain?"

Merasa hp nya bergetar karena notif chat. Dia pun membukanya.

Raut muka Abram jadi menciut kembali.

"Kenapa? Dicariin ayang ya?" Tanya Sindi

"Hah?"

Abram dengan refleksnya langsung memasukkan hp nya ke dalam kantong kembali.

Sindi menoleh ke arah atas langit.

"Ayo pulang! Dicariin bokap lo nih!" Tukas Abram

"Hah? Serius bokap gue nyariin? Perasaan dia gapernah ada waktu buat nyariin gue. Ngarang kan lo?" Ucap Sindi

"Makanya jadi anak yang nurut sama orangtuanya." Ucap Abram

"Emang lo nurut?" Tanya Sindi langsung membuat lamunan Abram jadi buyar.

"Bram? Helllooooo ni oranh di tanyain malah ngelamun" tulas Sindi

Abram langsung mengambil helmnya dan menaiki motornya.

"Naik, gue anterin lo pulang." Ucap Abram

Sindi mengangguk. Lalu dia menaiki motor Abram juga. Abram mulai melajukannya dan menuju rumah Sindi. Sella dari belakang pun mengikutinya. Hingga ia tahu rumah Sindi sebenarnya. Ternyata rumahnya semewah ini.

Sella langsung keluar dari komplek itu dan menunggu Abram di depan rumahnya.

Seusai Abram menurunkan Sindi di rumahnya, ia pun berbalik keluar. Abram langsung melaju pulang ke rumahnya.

♡♡♡

Sesampainya dia di depan rumahnya. Ia melepaskan helm nya. Terkejut, melihat ada Sella yang berdiri bersandar di mobilnya.

"Sibuk banget ya sampai ga bales chat?" Tanya Sella

"Sorry soalnya tadi lagi ada di jalan" ucap Abram

Sella berjalan mendekat dan menghadap ke hadapan Abram.

"Sebenernya lo serius ga sih bram pacaran sama gue?" Tanya Sella sedikit sensitif malam ini

"Ke-napa lo tiba-tiba tanya ini?" Tanya Abram

"Ya gue heran aja gitu sama lo. Gue aja bisa jaga jarak sama cowok lain, masak lo engga sih? Gue udah berusaha ngertiin pekerjaan lo loh. Gue tau lo sibuk karna ngurusin perusahaan. Tapi ya lo harus sadar posisi juga dong. Posisi lo sekarang itu pacar gue Bram, bukan pacar Sindi" ucap Sella kesal

"M-maksud lo?" Tanya Abram bingung dengan ucapan Sella yang mendadak naik begini intonasinya

"Udah berapa kali lo ketemuan, lo ngobrol, lo nganterin pulang Sindi? Pacar lo sebenernya gue apa Sindi sih? Gue udah nyoba ngerti di awal tapi lo makin nyepelein. Lo suka sama Sindi? Bilang aja. Gapapa kok." Ucap Sella tegas

"Engga, gue ga suka sama dia. Gue cuman sukanya sama lo. Gausah aneh deh Sel malem malem juga. Nanti kalau ada orang lewat gimana?" Tanya Abram

"Ga peduli, gaada orang juga. Yang harus gue tau itu jawaban dari lo Bram. Pacar lo itu gue atau dia? Kalau yang lo mau itu dia yaudah bilang aja. Biar kita selesain juga abis itu lo bebas mau kemana aja sama dia" tukas Sella menatap Abram dengan nada kesal

Abram menarik tangan Sella untuk dibawa masuk ke dalam agar tidak dilihatin orang yang kebetulan lewat. Namun, tangan Abram langsung dihempas kuat oleh Sella. Dan mata gadis itu mulai berkaca mengamatinya.

"Asal lo tau, iniii nih yang paling gue ga suka dari sebuah hubungan. Gue ga suka dikekang Sell, gue ga suka diatur. Karena udah dari kecil ga pernah ada yang ngatur gue. Lo tau ga sih pacaran tuh butuh 2 orang yang saling percaya. Kalau sekarang lo ga percaya hati gue cuman di lo terus gimana caranya hubungan ini bisa berjalan lancar? Dan kalau lo bilang gue ga serius dalam pacaran ini lo salah. Gue gaakan berjuang dapetin hati lo kalau gue ga serius. Gue serius sell. Gue cuman sayang dan cinta sama lo. Entah lo mau percaya hal itu apa engga gue ga peduli. Sekarang semuanya terserah lo, terserah lo mau percaya apa engga." Ucap Abram menekankan kalimatnya seraya menatap manik mata yang hampir menetes itu.

"Tapi gue ga suka lihat lo jalan sama Sindi, apalagi ngobrol berdua. Seolah-olah dunia lo itu terbagi hanya buat Sindi bukan buat gue." Ucap Sella

"Terus lo maunya gimana?" Tanya Abram terlihat telah putus asa









♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

LIBSA Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

The Beauty Libsa🌹💟

LIBSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang