"Terlalu cepat untuk katakan suka. Terlalu cepat untuk memulai semuanya."
♡♡♡
"Besok aja gimana? Kan libur tuh. Lumayan banyak waktu" ucap Abram
"Oke, dirumah lo ya" ucap Sella
"Yakin berani?" Tanya Abram
"Gapapalah, kan kerja kelompok doang" ucap Sella
"Yaudah kalau gitu, besok gue jemput. Tapi nanti gue kabari dulu kalau udah bangun" kekeg Abram
Sella mengangguk.
"Sabar No, cobaan" kekeh Krisna masih saja memanas-manasi Nino
"Gue tampol baru tau rasaa lo!" Tegas Nino
"Apasih ini ribut-ribut" kekeh Abram yang sudah tau alasannya
"Lumayan nih, gue bisa main juga di rumah Nino. Secara kan gue bareng adeknya" ucap Krisna
"Wah parah nih, jangan-jangan nanti Laura dianggurin dan kalian malah main PS" ucap Abram
Laura datang mendekat.
"Oh ya tidak, siapa bilang lo kerumah gue. Gue yang nanti ke rumah lo" ucap Laura
Krisna terkejut mendengarnya.
"Yakin lo?" Tanya Nino
"Iyalah, Sella aja berani masak gue engga. Apalagi di rumah Krisna kan masih ada Kristal" ucap Laura
"Yaudah kalau gitu nanti gue anterin ke rumahnya" ucap Nino
"Oke. Yuk Sel, ke kantin" Laura langsung menggandeng tangan Sella dan mengajaknya ke kantin.
Lalu disusul pula oleh mereka.
♡♡♡
Keesokan harinya, Laura telah sampai di rumah Krisna. Sesampainya di dalam, ia bertemu dengan Kristal.
"Kak Laura, kok kesini?" Tanya Kristal
"Kalian saling kenal?" Tanya Krisna
"Iyaa, kenapa emang? Sirik amat lo jadi abang" ketus Laura
"Orangnya emang gitu kak, maklumi aja" ucap Kristal
"Gue ada tugas kelompok sama abang lo, jadi ya gue kesini. Biar bisa ketemu lo juga" ucap Laura
"Oo gitu, bentar yaa kusiapin minuman dulu biar tugasnya cepat kelar dan kita lanjut ngobrol didalam" ucap Kristal
"Siap siap kalau gitu" jawab Laura mengangguk
Lalu mereka mulai mengerjakan tugas.
♡♡♡
Sesampainya di rumah Abram, Sella berjalan berjalan tepat dibelakang Abram sang pemilik rumah.
Abram menyalakan lampu rumahnya. Membuat Sella bisa senyaman mungkin di ruang tamunya.
Dia mengeluarkan laptop dari dalam kamarnya.
"Mau minum apa?" Tanya Abram
"Terserah aja" ucap Sella tersenyum ramah
Abram masuk kembali menuju dapur dan membuatkan minuman serta membawakan cemilan untuk Sella.
Lalu setelah itu, dia keluar lagi menjumpai Sella dan memberikan jamuannya.
"Lo sendirian ya dirumah?" Tanya Sella
"Iyaa, kenapa emang? Takut ya?" Tanya Abram
"Engga, ngapain sih takut, udah biasa." Kekeh Sella
Abram membuka tirai ruang tamunya. Sinar matahari masuk dibilik jendela.
"Yaudah kerjain yuk"
"Oke"
Mereka mulai mengerjakan tugas kelompok dari Pak Andika.
Lama jam berputar, akhirnya kelar juga tuh tugas.
"Lo laper ga?" Tanya Abram
"Iyaa, tapi bisa makan dirumah kok" ucap Sella
"Kelamaan, keburu laper pasti kan?" Tanya Abram
"Iyaa sih, emang di dapur lo ada apa aja?" Tanya Sella sudah lekas berdiri saja.
Dia sangat gercep kalau membahas makanan. Abram pun bangkit berdiri juga lalu berjalan masuk menuju Dapur, disusul dengan Sella.
"Gue cuman ada Mie sama telor gimana?" Tanya Abram menunjukkan isi kulkasnya
"Serius lo hanya makan itu tiap hari?" Tanya Sella
"Ya kadang masak juga, cuman memang itu doang adanya" ucap Abram
"Bonyok lo kemana emang?" Tanya Sella
"Ga dirumah" ucap Abram
"Oh pasti Prive banget yaa, oke gapapa" ucap Sella
Abram mengeluarkan mie instan dengan telor.
Lalu mereka membuatnya bersama. Omlet ala Asel. So perfect.
"Omletnya udah jadii" tukas Sella
Mereka keluar lagi menuju dapur, membawa dua piring omlet yang telah diisi nasi.
Mereka lanjut makan bersama. Hanya terdiam, lalu berbincang juga akhirnya.
"Lo gaada pacar?" Tanya Sella tiba-tiba
"Engga, kenapa emang?" Tanya Abram
"Ya gapapa, takutnya nanti gue ada di rumah lo, terus pacar lo ngamuk" ucap Sella
"Ga minat gue pacaran" ucap Abram
"Iyaa sih, saking jeniusnya lo makanya lo ga tertarik sama begituan" ucap Sella
"Yaa engga karena itu juga" ucap Abram
"Terus?" Tanya Sella kepo
"Kepo banget lo? Mau pacaran sama gue?" Tanya Abram bercanda
Dia menyeruput minumannya lagi.
"Mau," jawab Sella otodidak
Membuat Abram terkejut hingga membuatnya tersedak. Dia terbelalak kaget dibuatnya.
"Gue cuman bercanda loh padahal" ucap Abram
"Lumayan kan, bisa nular pinternya. Oke fix kita jadian" ucap Sella dengan santainya mengatakan hal itu
"Idih, gitu banget. Terus gimana nanti dengan Nino?" Tanya Abram
"Kenapa emangnya Nino? Dia suka sama gue?" Tanya Sella
"Iyaa" jawab Abram
"Tapi gue ga ada rasa sama sekali dengannya" ucap Sella
"Ogah, nanti gue malah digebukin sama dia." Ucap Abram dengan tegasnya menolak tawaran Sella
"Kenapa sih Bram, lo cowok juga kan. Yang jantan dong" tukas Sella
"Segitunya lo pengen jadian sama gue? Gue kan belum suka sama lo. Ntar kalau udah jadian, yang ada lo malah patah hati." Ucap Abram
"Ya nanti suka sendiri" ucap Sella
"Kenapa ngebet banget pacaran? Yang jelas gue masih ga mau ribet-ribet tentang hubungan ga jelas kayak gitu. Lo suka sama gue?" Tanya Abram
Sella mengangguk. Dengan pedenya dia open reaksi dan ekspresi dihadapan Abram.
"Gilak. Lo suka gue darimananya anjir" ucap Abram sangat tak menduga
♡♡♡
Hello Everyone!!👋
Gimana ceritanya? Suka?😍
Pantengin terus yaa😇
Jangan lupa Vote and Komen😘
LIBSA Lovers! Stay Read yaw 🤗
See you next chapter 💖💖
The Beauty Libsa🌹💟
KAMU SEDANG MEMBACA
LIBSA
Misteri / ThrillerKisah dari seseorang yang mempunyai trauma akut dengan Gaun. Takut, Trauma, dan Benci menjadi satu saat setelah ia melihat Gaun. Dengan traumanya itu membuatnya tidak seperti manusia normal lainnya🍁