"Kembali normal dengan kebahagiaan yang terisi penuh. Adalah impianku. Dan sekarang semuanya telah terwujud. Karena mereka aku bahagia"
♡♡♡
Anton jadi paham, alasan Abram menolak kerjasama itu. Ternyata karena pertemuan ini mengharuskan semua wanita mengenakan gaun.
"Gue ga tuh, ya kan pah? Hehe" kekeh Sindi yang dia maksud adalah mendiang mamanya
"Tapi setidaknya lo masih punya papa. Abram sama sekali sudah tidak punya siapa-siapa." Ucap Felicy menceritakannya
"Dia besar oleh manajernya perusahaan mamanya. Dia besar dengan uang mamanya. Dan sekarang dia harus mengurus perusahaan itu juga." Ucap Sindi
Mendengar cerita itu. Semua sangat terkejut dibalik kisah kelam nya Abram.
"Jadi gimana pah? Papa disini orang dewasa, bantuin memutuskan." Ucap Sindi
"Semuanya udah maafin perbuatan Abram?" Tanya Anton
Laura, Kristal, Sella dan Felicya mengangguk.
"Dari ke 4 korban ini memang sudah memaafkan. Mungkin Nino masih syok saja." Ucap Felicya
"Untuk sementara Abram kalian awasi dulu sampai lulus nanti. Jauhkan dia dari gaun. Selepas lulus, biar saya bawa dia ke Prancis buat berobat. Kebetulan saya ada teman psycolog disana. Abram harus menjalani kemoterapi sampai efek traumanya pada gaun itu hilang dan bisa menjalani kehidupan normal seperti yang lainnya." Ucap Anton
"Baik pah" ucap Sindi
Semuanya mengangguk setuju dengan keputusan bijak itu. Termasuk Sella.
♡♡♡
3 bulan kemudian. Kelulusan telah tiba. Semuanya lulus dengan sempurna. Nino telah memaafkan perbuatan kejamnya Abram. Krisna lega mendengarnya. Mereka berdua menjaga Abram dengan baik hingga kelulusan.
Sesuai janji, Abram dibawa ke Prancis oleh Anton untuk berobat sekalian kuliah disana. Bersama Sindi. Hal itu membuat Sella jadi tidak tenang mendengarnya.
"Makasih ya udah maafin aku. Tunggu aku pulang ya." Ucap Abram mengusap rambut Sella lembut
Mereka telah balikan. Tapi mereka menjalani hubungan LDR jauh darikata Ldr. Seperti anak asrama. Jauh dari kabar tapi Sella siap menerimanya. Semua demi kesembuhan Abram.
"Jangan ganjen disana! Awas kamu kalau ganjen sama cewek cewek disana. Belajar yang pinter. Berobat yang rajin. Aku tunggu kamu pulang" ucap Sella menegaskannya
"Siap bu boss" kekeh Abram
"Jaga jarak yaa sama Sindi." Ucap Sella
"Gimana dong, kita serumah nanti. Jadi gabisa jaga jarak" ucap Abram
Abram lalu tertawa terbahak-bahak.
"Engga-engga candaa. Iyaaa sayang. Aku bakalan jaga jarak sama dia. Kan hanya kamu kesayanganku. Hanya kamu yang aku cintai. Kamu cinta pertama dan terakhirku. Kamu duniaku. Kamu cahayaku. Karena kamulah aku bisa bertahan di dunia yang penuh beban ini. Makasih ya udah selalu menemani aku" ucap Abram tersenyum
"Kemoterapi nya jangan terlalu dipaksain ya, kalau ga kuat boleh vc aja." Ucap Sella
Abram mengangguk. Setelah itu, Abram benar-benar pergi menuju ke Prancis dengan penerbangan bersama Sindi dan Anton.
♡♡♡
4 tahun kemudian. Sella sudah lulus lebih dulu kuliahnya daripada Abram. Karena di luar negeri, materinya banyak sekali.
Kini hari wisuda kelulusan kuliah Abram dan Sindi telah tiba. Penobatan dengan pemanggilan nama satu persatu telah dimulai.
Acara kelulusan telah usai. Kini tinggal berfoto-foto bersama. Anton datang membawakan dua buket bunga untuk putri dan putranya.
4 tahun berjalan, Abram telah diasuh oleh Anton dan dianggap sebagai anaknya sendiri.
Sungguh sangat tak terduga. Om om yang awalnya sangat menganggu malam pertemuan itu kini telah menjadi ayah angkatnya. Tidak ada yang bisa membalas kebaikan beliau. Abram sangat senang mendapatkan keluarga baru.
Saat tengah berfoto-foto bersama. Seseorang yang sangat ia rindukan berjalan datang menghampiri ketiga orang itu.
Abram sangat terkejut melihat penampilan Sella yang makin cantik saja. Sella datang membawakan buket bunga dan hadiah kepadanya.
"Congratulation baby" ucap Sella tersenyum lebar
Abram langsung berangsur memeluknya erat. Sang pujaan hati telah datang jauh-jauh dari Indonesia hanya untuk memberinya selamat. Sungguh sangat idaman.
"Udaah, bucin bucinnya nanti dulu ajaa, mending kita foto-foto duluu" ucap Sindi
"Boleh" kekeh Sella
Mereka lanjut saling berfoto bersama.
Setelah itu Sindi dan Anton menuju ke kantin kampusnya. Meninggalkan mereka berdua yang masih ada ditengah lapangan."Congrats juga ya, udah sembuh" ucap Sella tersenyum bahagia
Abram mengangguk. Dia menatap ke langit.
"Untuk Killa, semoga dia tenang disana" ucap Abram
"Dia juga seneng kalau kamu udah normal sama seperti manusia lainnya." Ucap Sella
"Maaf ya, udah pernah membuatmu terluka fisik maupun batin" ucap Abram
"Keliatannya emang gila. Tapi mau gimanapun juga kamu adalah pacar aku. Seseorang yang aku sayangi dari awal. Aku ga salah menemukanmu. Aku bahagiaaa sekarang. Bahagia bisa kembali bersamamu. Bisa melihatmu telah sembuh dari penyakit itu. Kamu normal sekarang" ucap Sella tersenyum
"Makasiih jugaa udah nungguin aku selama ini. Udah nungguin aku sampai normal sekarang. I love u" ucap Abram
"Love you too" jawab Sella tersenyum
"Nyusul mereka yuk, abis ini kita jalan-jalan ber empat mengelilingi Prancis" ucap Abram
Sella mengangguk setuju. Abram mengeluarkan tangannya untuk minta gandengan. Sella dengan senang hati menggandeng tangan itu. Lalu mereka berjalan menghampiri Sindi dan Anton.
Setelah dari kantin mereka lanjut berjalan jalan bersama.
"Keluarga baru yang memberikan penuh rasa nyaman dan seseorang yang telah memberikanku penuh kebagiaan. Aku telah bahagia" batin Abram dibalik tawanya melihat Sella yang lagi tersenyum lebar menikmati pemandangan indah.
♡♡♡
END📸
Hello Everyone!!👋
Gimana ceritanya? Suka?😍
Jangan lupa Vote and Komen😘
ASCARYA Lovers!💗
See you next Story 💖💖
The beauty Libsa🌹
21 April 2023
Annisa Maharani
🍁🍁🍁
"Teruntuk Moonbin Astro, semoga kamu tenang disana. Sungguh sangat mengejutkan ketika kamu tiba-tiba memutuskan untuk pergi selamanya. Terus bersinar terang Moonbin. Sekarang kamu sudah menjadi bintang di langit.
Rest In Peace Moonbin🥀🖤💜✨"🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
LIBSA
Mystery / ThrillerKisah dari seseorang yang mempunyai trauma akut dengan Gaun. Takut, Trauma, dan Benci menjadi satu saat setelah ia melihat Gaun. Dengan traumanya itu membuatnya tidak seperti manusia normal lainnya🍁